webnovel

Menu makanan

Mendengar hal tersebut membuat semua teman nya terdiam. Mereka menundukkan kepala nya lalu tak lama, salah satu dari mereka menyaut.

"Hmm aku juga hanya tau tentang Lucas sebatas itu saja. Dia sungguh menyembunyikan identitas nya." Singkat Lylia.

***

Lucas dan yang lainnya tiba di mall. Mereka bertiga masuk ke dalam mall lalu masuk ke dalam lift menuju lantai tiga.

"Hmm sudah lama aku tak bersantai-santai begini." Ucap Evan sembari menghela napas. Mendengar hal itu, Lucas dan Leo menatap nya.

"Ah iya, akhir-akhir ini kita menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugas dari komandan. Maka dari itu, rasanya senang bisa jalan-jalan, bersantai-santai begini ya meskipun hanya beberapa hari sih." Ujar Leo sedangkan jawaban Lucas justru berbeda.

"Aku biasa saja, aku justru senang berada di Medan perang menghabisi klan iblis," Sautnya yang membuat Leo dan Evan tak bisa berkata-kata lagi. Seketika itu juga, dirinya dipukul oleh Achlys yang jengkel akan sikap nya tersebut.

"Kau ini manusia atau apa sih? Anehnya minta ampun deh! Aku saja yang sudah menjadi roh, memiliki emosional, keinginan dan lainnya. Aneh banget kamu tuh!" Ketus Achlys namun Lucas tak acuh.

"Ah hahahaha Lucas, apa perlu aku membawa mu ke rumah sakit supaya kau bisa normal?" Tanya Evan yang membuat Lucas memelototinya.

"Apa maksudmu? Jadi aku tidak normal?" Tanya Lucas yang tentu saja membuat keadaan menjadi sedikit tegang.

"Ah bukan begitu maksudnya! Kau normal hanya saja..." Belum sempat menyelesaikan kata-kata, Lucas menghentikan nya.

"Ya ya aku tau bahwa kau akan bilang apa karena dulu di masa laluku, aku pernah terlibat percakapan ini," Tegas Lucas.

"Hmm maafkan aku Lucas, aku tidak bermaksud membuat mu tersinggung tapi kau...." Lagi-lagi, Lucas menghentikan pembicaraan nya.

"Stop, kau tidak perlu bicara terlalu panjang. Aku mengerti maksudmu, sebaiknya aku dikirim kembali ke Medan perang supaya tak menciptakan banyak masalah disini." Ketus nya, membuat kedua rekannya terdiam.

Pada akhirnya tidak ada satupun dari mereka yang menuturkan kata-kata. Baik Lucas, Leo maupun Evan.

Kembali lagi di sisi Camila...

"Hmm Camila, bisakah aku bertemu dengan Lucas? Aku ingin memberikan sesuatu pada nya." Ucap Lylia yang membuat Camila tersedak saat meneguk segelas teh.

"E-eh Camila. Nih minum air putih dulu." Ujar Doni yang refleks memberikan segelas air pada Camila tetapi temannya itu justru menolak dan kini menatap kearah Lylia, berfokus padanya.

"Eh Lylia, kau serius mau bertemu dengan Lucas? Kau tak seperti biasa nya!" Kata Camila yang membuat Lylia tertegun dengan kedua pipi yang memerah.

"Jangan bilang kau menyukai Lucas." Saut Adam yang membuat ketiga nya menatap.

"Hahahaha mungkinkah begitu? Aku sama sekali tidak ada perasaan dengan Lucas, hanya saja...." Bantah Lylia tetapi belum sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba....

"Eh kalian ternyata disini?" Saut Evan yang kini bersama Lucas dan Leo. Lucas nampak diam dengan wajah datar tanpa ekspresi seperti biasanya, sedangkan Leo tersenyum.

"Eh iya kita ngumpul disini. Hmm duduk bareng aja sini." Ujar Camila yang begitu bersemangat. Sedangkan Lylia merasa sangat canggung ketika melihat crushnya ditambah sekarang, Lucas duduk tepat disampingnya yang tentu saja membuat perasaannya menjadi tak karuan.

"Ah silahkan kalian mau pesan apa." Singkat Camila.

"Hmm mungkin aku akan memesan pasta." Kata Evan sembari membuka buku menu di cafe tersebut.

"Hmm kalau saya pesan Haggis dan Americano ice." Tutur Leo dengan santai.

"Bagaimana dengan mu Lucas, kau akan memesan apa?" Tanya Camila melirik Lucas.

"Aku memesan Smoothie bowl dan blue ocean soda." Jawabnya singkat yang membuat semua nya lantas menatap dengan datar.

"Tidak bisakah menu makanan mu itu sekali saja tak mengandung sayur-sayuran atau buah-buahan? Minuman mu sudah soda, tapi makanan mu masih termasuk makanan sehat. Pesan gitu barbeque atau pasta, atau cake kek," Evan jengkel yang membuat Lucas menatap nya.

"Oh jadi aku disuruh mesan cake? Kalau begitu aku tambah cake wortel nya ya sebagai penutup hidangan," Ujar Lucas yang membuat semua nya terpaku.

"Ah hahahaha sudah sudah, tidak perlu meributkan masalah menu makanan. Setiap orang kan memiliki selera nya masing-masing, jadi tidak perlu dipermasalahkan." Doni mencoba melerai. Camila menganggukkan kepala nya lalu beranjak berdiri dari kursinya.

"Ya sudah, aku mau berikan pesanan kalian ke pelayan agar segera dibuatkan oleh chef nya." Tutur Camila. Tetapi ketika akan melangkah pergi, Lucas menghentikannya.

"Biar aku saja yang lakukan, kebetulan aku ingin ke toilet." Ujarnya sembari merebut kertas yang bertuliskan pesanan mereka bertiga. Melihat hal itu, Camila terdiam lalu membiarkan sang kakak melakukannya. Usai itu, ia pun kembali duduk di kursi nya.

"Baiklah kalau kau mau melakukan nya hehehe." Singkat Camila yang kemudian sang kakak pergi. Ketika Lucas pergi, Camila menatap kearah Lylia yang tiba-tiba saja terjatuh dari kursi.

"Astaga Lylia, kau kenapa?" Tanya Doni sambil membantu temannya berdiri. Lylia terdiam selama beberapa detik lalu menatap kearah Camila yang tengah menatap nya dengan tatapan heran.

"Camila....se-sepertinya, aku menyukai Lucas!" Ucap Lylia yang membuat semua nya terpaku lalu mengabaikan nya.

"Ah begitu. Hmm sudah biasa, rata-rata cewek pada suka dengan Lucas. Aneh saja jika ada seorang perempuan yang tidak menyukai Lucas." Balas Camila sembari mengaduk minuman nya.

"Bagaimana dengan mu? Apakah kamu tak menyukai Lucas?" Tanya Lylia dengan polos yang membuat Camila menatap nya. Dia menggelengkan kepala nya lalu menjawab nya.

"Aku kan adik nya Lucas, jadi mana mungkin aku memiliki rasa suka? Justru rasa sayang lah yang ada dalam hatiku pada nya." Pernyataannya tersebut yang membuat Lylia sempat diam berpikir.

"Hmm tapi kan kalian bukan saudara kandung, jadi bisa saja kalian saling menyukai dan berakhir menikah?" Saut Adam yang membuat Evan menatap nya dengan tatapan sinis. Sedangkan Camila menggelengkan kepalanya mendengar dugaan sang teman.

"Gak ah! Meskipun kami bukan saudara kandung, kami tidak akan saling mencintai apalagi jika sampai menikah. Aku mau nya dia menjadi kakakku satu-satunya, bukan menjadi pasangan hidup." Bantah Camila dengan tegas yang membuat Evan teramat senang mendengar nya. Berbeda dengan Adam yang langsung terdiam mendengar hal tersebut.

"Hmm begitu! Aku hanya menduga saja, tidak perlu semarah itu." Singkat Adam namun Camila tak acuh akan perkataannya.

Sedangkan di sisi lainnya...

Lucas kini tengah menata rambut nya di toilet sedari tadi.

"Hmm kalau rambut nya dimiringin jadi aneh! Tapi jika rambut nya di kedepain juga terlihat cupu. Ribet banget punya rambut! Namun kalau dibotakin, pasti bakal jadi bahan bullyan." Gumam Lucas yang masih sibuk menata rambut nya.

Tak lama setelah nya, sesosok gadis secara tiba-tiba masuk ke dalam toilet yang tentunya, mengejutkannya. Ditambah saat itu, dia hanya sendirian.