webnovel

Mabuk

Kembali lagi di sisi Achlys....

Achlys menatapi teman-teman nya Lucas yang memasang wajah heran pada nya. Ia pun menghela nafas lalu meletakkan botol alkohol nya di meja.

"Hmm ngomong-ngomong, kalian sudah berada di tingkatan berapa?" tanya Achlys yang kemudian meminum segelas alkohol yang telah ia tuang.

"Kalau aku sih sudah berada di tingkatan C+ berarti kan sedikit lagi aku berada di tingkatan B! tingkatan tertinggi," ucap Camila sembari tersenyum.

"Kalau aku berada di tingkatan B! baru saja kemarin," singkat Evan sembari meneguk alkohol nya.

"Kalau saya sudah lama berada di tingkatan B! saya tidak bisa menaikkan tingkatan nya ke A," ujar Leo. Mendengar hal itu Achlys tersenyum tipis lalu membatin.

"Hahahaha untung saja mereka bukan keturunan ku, kalau mereka keturunan ku mana sudi aku menyatu dengan jiwa yang rendahan seperti itu," batin Achlys yang membuat Lucas terdiam dari dimensi lain. Kemudian Achlys menatap kearah Charlotte yang sudah meneguk dua botol alkohol secara langsung tanpa dituang ke gelas.

"Ah bagaimana dengan mu nona? kau berada di tingkatan berapa?" tanya Achlys yang membuat Charlotte terdiam menatap Achlys.

"Aku berada di tingkatan E," singkat Charlotte yang membuat semua nya terkejut kecuali Achlys.

"Kau tak perlu berbohong nona. Disini orang-orangnya baik kok, jujur saja bahwa kau berada di tingkatan A kan?" ucap Achlys yang membuat Charlotte diam membatu. Semua nya pun seketika menatap kearah Charlotte, mereka sungguh tak menyangka bahwa akan bertemu orang yang berada di tingkatan A.

"Kau serius berada di tingkatan A?" tanya Adam sembari menatap kearah Charlotte. Mendengar hal itu, Charlotte terdiam kemudian menjawab nya.

"Ah iya, aku berada di tingkatan A," singkat Charlotte sembari menundukkan kepala nya.

"Hahahaha menurut kalian tingkatan A itu adalah tingkatan yang paling terkuat dan tak terkalahkan?" tanya Achlys. Mendengar hal itu, semua nya menganggukkan kepala nya.

"Tentu saja, selama ini yang kita tau orang yang berhasil berada di tingkatan A adalah keluarga Scarlet dan beberapa keluarga dari klan iblis," ujar Doni dengan polos. Achlys menggelengkan kepala nya lalu menjawab nya.

"Tidak! tidak! masih ada tingkatan tertinggi dan yang berada di tingkatan itu hanyalah satu orang. Yaitu tingkatan A+++ bisa dibilang + nya tiga sih tetapi entah kenapa dia tidak mau jujur pada orang lain," kata Achlys yang membuat semua nya mematung.

Lucas yang mendengar hal itu tentu saja dibuat terkejut, pasal nya....

"L-lho? bukankah waktu itu aku memberitahu nya bahwa aku hanya berada di tingkatan A+ !! bagaimanapun dia bisa tau bahwa tingkatan ku yang sebenarnya segitu?" tutur Lucas.

Kembali lagi ke Achlys....

"Oh iya satu lagi, apakah kalian tau bahwa keluarga Scarlet masih ada satu keturunan nya yang hidup. Dan keturunan nya tersebut lah yang memiliki tingkatan A+++," ucap Achlys yang membuat semua nya terkejut termasuk Charlotte.

"Apa?! jadi keturunan keluarga Scarlet masih ada? siapa dia? aku harus menemui nya!" ujar Charlotte yang membuat semua nya menatap nya.

"Apa urusanmu memang nya nona? kenapa kau terlihat ingin sekali bertemu dengan keturunan keluarga Scarlet?" tanya Achlys sembari tersenyum.

"Ada hal yang harus ku selesaikan, dan itu adalah hal yang sangat penting!" singkat Charlotte sembari menundukkan kepala nya. Achlys yang semula tersenyum itupun kemudian memasang raut wajah datar lalu menuang alkohol ke gelas nya.

"Ah jadi begitu ya. Kau ada urusan pada keturunan keluarga Scarlet? dan itu hal buruk kan?" ucap Achlys yang membuat Charlotte menatap nya.

"Apa maksudmu?!" ketus Charlotte. Achlys tersenyum tipis lalu menggelengkan kepala nya.

"Tidak apa-apa, aku hanya bertanya saja," singkat Achlys sembari meneguk alkohol nya. Charlotte yang semula marah itupun memutuskan untuk diam.

Lucas dari dimensi lain, memperhatikan tingkah laku Charlotte yang tiba-tiba saja berubah. Tidak seperti sebelum nya.

"Ada apa dengan Charlotte? kenapa dia begitu marah sekali dengan perkataan Achlys? apa jangan-jangan dia memang seperti yang dikatakan oleh Achlys?" pikir Lucas yang begitu penasaran.

***

Beberapa jam kemudian....

Tampak semua nya kini sudah mabuk parah setelah banyak meminum alkohol. Berbeda dengan Achlys yang tetap berperilaku biasa saja seperti sebelum nya.

"Hmm sudah kuduga bahwa kalian akan mabuk begini," ucap Achlys sembari meneguk alkohol dari botol nya langsung hingga habis. Mendengar hal itu, Camila menatap kearah Achlys lalu bertanya.

"Ba-bagaimana bisa kau sekuat itu? padahal aku tidak pernah melihat mu minum! bahkan kau pernah bilang bahwa kau membenci bau nya," ujar Camila yang membuat Achlys terdiam.

"Oh jadi kau sungguh benci dengan alkohol ya, Lucas?" tanya Achlys dalam hati nya. Mendengar hal itu, Lucas mengiyakan perkataan Achlys.

"Aku sungguh membenci alkohol. Ngomong-ngomong, bisakah kau kembali? aku ingin ke raga ku dan membawa pulang mereka semua," ucap Lucas dengan dingin.

"Tetapi bukankah kau tak suka dengan bau alkohol? disini sangat terasa sekali bau nya," ujar Achlys. Mendengar hal itu Lucas menganggukkan kepala nya.

"Ya aku tau, tetapi tidak apa-apa! aku bisa mengatasi nya," singkat Lucas. Pada akhirnya Lucas kembali ke raga nya.

Dia membuka kedua mata nya dan langsung mengenakan masker. Namun baru saja selesai mengenakan nya...

"Bisakah aku menusuk mata mu yang berwarna galaksi itu?" ucap Charlotte sembari memegang pisau di tangan nya yang tentu saja membuat Lucas terkejut.

"Apa maksudmu? kenapa kau mau menusuk mataku ini," ujar Lucas sembari mendorong kursi nya ke belakang. Mendengar hal itu, sontak saja Charlotte berdiri dan langsung menyerang Lucas tetapi untung nya saja Lucas berhasil menghindar.

"Hei sadarlah! kenapa kau tiba-tiba saja bersikap begini. Ternyata kau menyeramkan ya saat sedang mabuk begini?" kata Lucas sembari menghindari setiap serangan Charlotte. Mendengar hal itu, seketika saja Charlotte menarik kerah baju Lucas lalu memegangi nya dengan erat.

"Entah kenapa aku merasa benci dengan mata itu. Meskipun terlihat menarik tetapi itu membuat ku teringat dengan satu hal! ahhhh aku benci semua nya," Charlotte menyerang Lucas yang membuat pipi Lucas terkena goresan pisau di pipi nya karena masker nya tersebut di belah oleh Charlotte.

Lucas pun melangkah mundur lalu setelah nya ia menarik pisau di tangan Charlotte dan menjatuhkan Charlotte ke lantai.

"Astaga, aku tak menyangka bahwa dia seseram ini," ujar Lucas yang kini menatap kearah Charlotte. Kini Charlotte pun tertidur nyenyak dan pasti nya tidak ingat dengan apa yang ia lakukan sebelum nya.

"Hmm syukurlah semua nya sudah baik-baik saja. Tetapi aku harus membawa mereka ke dalam mobil? sungguh merepotkan," kata Lucas yang agak-agak jengkel.