webnovel

The Pureblood Mafia

Lucious Draco Kingstone adalah anak berumur 14 tahun lahir di London dan tinggal di New York dari kecil dia selalu merasa bahwa dia tidak diinginkan oleh keluarganya. Dia memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki apa yang dia inginkan dan butuhkan yaitu kasih sayang dari sebuah keluarga. Dia hanya berharap bahwa suatu hari dia memiliki keluarga yang menyayanginya. Dulu Draco adalah anak yang baik dan penolong dia juga ramah kepada siapa pun. Namun sikapnya berubah lama kelamaan karena sikap keluarganya yang selalu memperlakukannya dengan kasar. Semakin lama dia semakin terjun ke dunia gelap itu disanalah dia mendapatkan banyak teman gelap, disaat itulah dia mulai merasa punya orang orang yang cocok dengannya dan mulai menjadi anggota mafia yang paling ditakuti. Disana ia bertemu teman teman baru mafianya. Hidupnya sangat bahagia disana meskipun Ia tak menunjukkan kalau dia bahagia. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya tapi lama kelamaan semua menjadi berubah. Semenjak dia menjadi mafia hidupnya berubah. Misteri misteri pun bermunculan. Termasuk misteri dibalik keluarga Kingstone dan jati dirinya sebenarnya. Bahkan misteri tentang masa lalunya yang ia tak ingat. Kemudian setelah mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu. Takdir dari masa lalunya kembali memilihnya untuk menjadi pejuang di dunia yang berbeda. Apakah Ia akan tetap menjadi mafia atau mengubah jalannya? Start from 27 May 2019 in wattpad

CillianVillain · Action
Not enough ratings
76 Chs

Part 60

Some days are better, some days are worse. Look for the blessing instead of the curse. Be positive, stay strong, and get enough rest. You can't do it all, but you can do your best. ~ Draco

Keesokan harinya Laura pergi ke kastil tempat persembunyian Harry Ripper, karena Ivy Hunter yang menyuruh Laura kesana untuk membantu Harry membereskan berbagai tugas perusahaan perusahaan Ripper yang legal. Laura pun menelepon Michael karena Ia tahu bantuannya masih kurang. Karena William dijauhkan dari bisnis keluarga Ripper sebab dia anak yang tidak bertanggung jawab dan sering kali mengambil resiko tanpa memikirkan konsekuensinya. Kalau Christian terlalu muda untuk memegang perusahaan keluarga karena usianya masih 13 tahun. Harry takut terjadi sesuatu jika Christian yang memegang bisnisnya, jadi Christian hanya diberi pekerjaan pekerjaan yang mudah. Karena dia dianggap oleh Harry kurang berpengalaman.

Sedangkan Kevin sibuk mengurus bisnis bisnis legal dan berbagai pekerjaan dari perusahaan Fallsdeath. Lalu Marvin sibuk mengurus dan menyelesaikan bisnis bisnis illegal milik ayahnya. Intinya tiap tiap anak sibuk mengerjakan tanggung jawab perusahaan ayah masing masing. Mereka tentunya tidak mengerjakan semua pekerjaan itu. Mereka yang usianya dibawah umur hanya mengambil bagian bagian mudah dalam pekerjaan mereka. Tentu saja Harry yang membantu dan membimbing mereka dalam menyelesaikan tugas. Sisanya, anak anak buahnya yang tersisa dan terpercaya saja yang ikut mengambil bagian dalam pekerjaan legal maupun illegal. Itupun belum cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang ada.

Ketika Laura dan Michael sudah tiba disana. Tentu saja mereka mengerjakan pekerjaan yang tersisa sampai selesai. Michael menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu. Setelah itu, dia menghubungi Victor sesuai dengan janjinya kepada Laura kemarin. Setelah itu disusul oleh Laura dan Harry yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Saat ini Harry sedang merapikan pekerjaannya. Laura melihat Michael sekilas yang terlihat sedang menghubungi seseorang dan berbincang bincang dengannya. Sosok orang yang dihubungi Michael pastinya adalah Victor.

Setelah Harry selesai membereskan semuanya, Ia tidak langsung menghubungi Razel ketika sudah menyelesaikan pekerjaannya yang banyak itu. Dia sedang ingin istirahat setelah mengerjakan pekerjaan yang sekian banyak itu. Sebelum Harry pergi beristirahat, Laura ingin berbicara dengan Harry terlebih dahulu. Dia ingin bertanya tentang Victor Wayne. Karena Laura diberitahu Michael bahwa Harry dan Victor pernah sekelas dulu. Lagipula untuk mendekati Victor, Laura harus mengenal Victor terlebih dahulu.

"Kenapa kau tiba tiba bertanya tentang Victor Wayne?"

"Ceritanya panjang. Intinya aku dan Michael ingin membuat The King's Blade terpecah belah. Aku ingin melakukan ini untuk balas dendam kepada Richard Craig serta anggota anggota yang lain." Kata Laura

"Baiklah, jika ini soal memecah belahkan kelompok itu maka aku ikut. Yang kutahu soal Victor… Dia adalah anak yang pendiam namun mematikan. Beberapa temanku bilang dia psikopat. Tapi menurutku dia adalah anak yang tersesat dalam hidupnya. Hidupnya kacau. Dia seperti orang yang tidak niat hidup. Dia tak peduli kalau dirinya mati. Dia seringkali melukai dirinya sendiri di kelas. Maksudku dia anak yang punya masalah keluarga. Ayahnya kasar kepadanya sedangkan ibunya meninggal karena kecelakaan mobil. Saat itu dialah yang mengemudi. Jadi ayahnya tak bisa memaafkannya. Karena itu ayahnya selalu kasar padanya. Jika kau dengar rumor bahwa Victor takut padaku serta kelompokku. Maka itu salah besar, karena dia tak pernah takut padaku. Namun, dia juga tak pernah macam macam denganku saat di kelas. Seperti yang kubilang tadi dia sangat pendiam. Ketika di kelas pun dia tak pernah memperhatikan pelajaran. Dia selalu saja melamun, entah memikirkan apa. Dia sering berbuat onar karena dia tertekan dan stress. Aku tidak terlalu dekat dengannya karena dia itu seperti anak yang antisosial. Kalian tahu sendiri bahwa Victor tidak pernah terlihat sedang bersama satu gengnya, kan? Itu karena dia juga orang yang penyendiri. Dan yang terakhir, dia itu mudah dihasut oleh Richard Craig. Richard Craig adalah orang yang membujuk Victor untuk membuat geng The King's Blade itu. Jadi geng itu, sama sekali bukan ide Victor." Kata Harry sambil melangkah pergi.

"Aku tak pernah menduga Victor Wayne sekelam itu. Tapi disisi lain Michael benar. Victor sangat berbeda dengan Richard Craig." Ucap Laura

"Aku sudah menghubungi Victor Winston Wayne. Aku bilang padanya kalau kau ingin bertemu dengannya siang ini. Dia bilang temui dia di hutan perbatasan keluarga Kingstone." Kata Michael

"Dia mengenal keluarga Kingstone?" Tanya Laura

"Semua orang mengenalnya karena berita berita itu bukan?"

"Tentu aku tahu itu, namun kenapa dia sepertinya tertarik dengan keluarga Kingstone?" Tanya Laura

"Entahlah." Ucap Michael sambil mengangkat kedua bahunya, menandakan dia tidak tahu.

"Lebih baik kau segera pergi dan cepat selesaikan ini."

***

Sosok berambut cokelat dan bermata hijau itu tiba tiba datang dari balik pepohonan. Dia masih melihat lihat ke arah pepohonan di atasnya dan masih sedikit menikmati suasana hutan itu.

"Victor Wayne, huh?" Panggil Laura yang sedang bersandar di salah satu pohon yang jaraknya beberapa meter dari Victor

"Laura Davidson." Kata Victor dengan tatapan datarnya.

"Kau menikmati suasana hutannya?"

"Tentu disini sangat tenang. Itulah alasanku memilih lokasi pertemuan ini. Jadi... apa yang kau ingin katakan padaku?" Tanya Victor tanpa ekspresi.

"Aku ingin membuat aliansi denganmu."

"Kenapa anggota The Black Cobra tiba tiba ingin bersekutu dengan The King's Blade?"

"Apakah salah jika salah satu anggota gengster meminta aliansi pada ketua gangster yang lain?" Tanya Laura dengan wajah yang dingin.

"Itu tidak salah, tapi aku hanya tanya alasannya. Kau pacar Richard, bukan? Apakah dia menyuruhmu melakukan ini?" Tanya Victor

"Dia tak menyuruhku melakukan ini. Lebih tepatnya sekarang aku mantannya. Richard itu orang sial yang berengsek. Dia juga buaya darat keparat."

Victor langsung tertawa mendengar umpatan Laura tentang Richard dan hal itu, justru membuat Laura terkejut karena tak ada yang pernah melihat Victor tertawa.

"Kau bisa tertawa?"

"Tentu aku bisa tertawa, aku bukan patung yang selalu berekspresi datar."

"Kau terlihat murung daritadi dan ekspresimu seperti orang yang tidak niat hidup. Aku sudah mendengar sekilas tentangmu. Dan aku minta maaf soal ayahmu yang kasar."

"Untuk apa minta maaf?"

"Karena aku juga pernah merasakannya. Aku pernah merasakan menjadi seperti itu. Jadi aku tahu perasaanmu. Aku hanya ingin bilang kau tak sendirian. Dan bukan hanya kau yang mengalami penderitaan itu. Mungkin jika kami bertemu denganmu lebih dulu. Kau mungkin akan lebih bahagia dan tak bersedih. Karena kami akan menemanimu."

"Kami?"

"Keluarga ibu Draco sangat kasar. Lebih parah lagi, Draco bahkan tak bersalah. Mereka hanya membenci dan tak menyukai Draco, jadi mereka melakukan kekerasan padanya."

"Bagaimana denganmu? Apa yang membuatmu mengatakan bahwa kita sama?" Tanya Victor

"Aku selalu disalahkan oleh keluarga ibuku karena kematian ibuku. Ayahku dulu yatim piatu yang mengedar narkoba sedangkan ibuku adalah anak dari kepolisian. Hubungan ayah dan ibuku tak pernah disetujui oleh keluarga ibuku. Terutama kakekku. Lalu ayah dan ibuku memilikiku saat umur mereka 16 tahun. Tapi saat aku masih ada di dalam perut ibuku, dia kecanduan narkoba. Kemudian saat melahirkanku ibuku mati. Ayahku kabur saat aku lahir. Dan ketika aku tumbuh besar pun selalu disalahkan atas kematian ibuku. Kekerasan dan kata kata menyakitkan selalu keluar dari mulut mereka. Lalu aku diusir dari rumah, sangat ironis bukan? Saat itu aku sangat ingin bunuh diri-

"Biar kutebak, lalu ketua gengster The Black Cobra, Ivy Hunt menemukanmu."

"Bagaimana kau tahu?"

"Jika kau sudah bunuh diri, maka kau tak akan bisa berada disini sebagai anggota The Black Cobra. Kelompok gangster yang membunuh korban korbannya yang belum mati dengan menggunakan kobra hitam. Dimana ada tempat pembunuhan yang dimana korbannya ditemukan bekas ular kobra ataupun ular kobra lainnya disana, maka tak lain lagi yang membunuh adalah kelompok gangster The Black Cobra." Kata Victor

"Kau benar."

"Seumur hidup, aku tak pernah bertemu dengan orang orang yang bernasib sama denganku. Hidup kita memang menyedihkan. Setidaknya kau mempunyai orang orang baru yang menyayangimu. Dan kau tak akan menemui keluarga ibumu lagi. Sedangkan aku? Aku masih harus menemui ayahku yang kasar di rumah. Kalau tidak, maka..."

Victor langsung menaikkan lengan jaket yang menutupi lengannya sehingga terlihatlah luka luka memar di seluruh lengannya.

"Bagaimana kau bisa bertahan di rumahmu sebelum kau pindah?" Tanya Victor

"Aku... mengingat ayahku. Aku memang tidak tahu dia masih menginginkanku aku tidak. Aku tahu dia meninggalkanku sebelum aku bisa melihat wajahnya. Tapi tidak ada salahnya berharap. Jadi... harapan harapankulah yang menguatkanku." Kata Laura

"Aku tak pernah sedekat ini dengan seseorang, bahkan dengan anggota gengsterku sekali pun." Ucap Victor

"Benarkah? Lalu kenapa kau mendirikan kelompok itu? Kalau menurutku setiap kelompok juga dibuat untuk alasan lain seperti memahami satu sama lain, dan saling mengerti satu sama lain. Untuk apa sekelompok gangster dibuat hanya untuk kekerasan saja tanpa memahami satu sama lain?" Kata Laura

"Aku... tak pernah berfikir sejauh itu. Lagipula aku tak berniat membuat kelompok gengster. Awalnya aku hanya membuat kelompok ini, hanya untuk menyelamatkan mereka. Bisa dibilang , mereka dulu pernah menjadi orang yamg dikucilkan. Lalu aku membantu mereka untuk menjadi yang terkuat. Jika mereka sudah menjadi yang terkuat maka aku akan menerimanya dalam kelompokku."

"Tapi kenapa Richard dan teman temanmu selalu memukuli Draco dan Kenneth saat disekolah? Mereka selalu saja membully yang lemah."

"Apa maksudmu? Aku setuju untuk membuat kelompok gangster itu karena aku ingin mereka merekrut anggota gangster baru. Anggota yang mereka rekrut itu harus sama seperti aku yang membantu mereka dulu. Jadi intinya aku ingin mereka membantu yang lemah untuk menjadi yang terkuat, bukannya untuk membully."

"Jika kau mau menyalahkan mereka. Maka orang yang kau salahkan adalah Richard. Semua orang paling takut padanya. Terutama Cody sepupuku." Kata Laura

"Aku akan benar benar membunuh bajingan itu." Gumam Victor

"Aku harus pergi, ada masalah perjudian di California. Kau tahu? Sejak Nostra Santino menghilang, dan berita tentang kematian 2 anggota Santino yang terbaik. Maka banyak sekali masalah kriminal muncul karena kelompok mafia yang ditakuti itu sudah tiada. Semua kriminal amatir mulai berlagak, karena The Black Cobra bersahabat dengan ketua Nostra Santino maka, kami harus membantu mereka." Kata Laura

"Senang mengenalmu Laura. Akan kuterima tawaranmu itu. Aku akan mengirimkan beberapa anggota gangsterku untuk membantumu. Kabari aku jika kau butuh bantuanku." Kata Victor sambil melangkah pergi.