webnovel

The Pureblood Mafia

Lucious Draco Kingstone adalah anak berumur 14 tahun lahir di London dan tinggal di New York dari kecil dia selalu merasa bahwa dia tidak diinginkan oleh keluarganya. Dia memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki apa yang dia inginkan dan butuhkan yaitu kasih sayang dari sebuah keluarga. Dia hanya berharap bahwa suatu hari dia memiliki keluarga yang menyayanginya. Dulu Draco adalah anak yang baik dan penolong dia juga ramah kepada siapa pun. Namun sikapnya berubah lama kelamaan karena sikap keluarganya yang selalu memperlakukannya dengan kasar. Semakin lama dia semakin terjun ke dunia gelap itu disanalah dia mendapatkan banyak teman gelap, disaat itulah dia mulai merasa punya orang orang yang cocok dengannya dan mulai menjadi anggota mafia yang paling ditakuti. Disana ia bertemu teman teman baru mafianya. Hidupnya sangat bahagia disana meskipun Ia tak menunjukkan kalau dia bahagia. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya tapi lama kelamaan semua menjadi berubah. Semenjak dia menjadi mafia hidupnya berubah. Misteri misteri pun bermunculan. Termasuk misteri dibalik keluarga Kingstone dan jati dirinya sebenarnya. Bahkan misteri tentang masa lalunya yang ia tak ingat. Kemudian setelah mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu. Takdir dari masa lalunya kembali memilihnya untuk menjadi pejuang di dunia yang berbeda. Apakah Ia akan tetap menjadi mafia atau mengubah jalannya? Start from 27 May 2019 in wattpad

CillianVillain · Action
Not enough ratings
76 Chs

Part 32

Even the smallest lie can break the biggest trust. A person who trusts no one now. Once trusted someone too much. ~ Lucas

Flash on

"Drac berjanjilah sesuatu padaku."

"Ada apa?"

"Aku akan meninggalkanmu,aku akan pindah. Maafkan aku,aku tak bisa bersamamu selamanya kawan. Berjanjilah padaku untuk tak mencariku."

"Kenapa?"

"Karena aku tak mau kehilangan kamu. Berjanjilah juga tak menceritakan tentangku kepada siapapun."

"Kau selalu mengatakan itu berkali kali."

"Pfftt Hahaha. Aku akan sangat merindukanmu nak. Kau sudah seperti anakku sendiri." Kata Leo memeluk Draco

"Aku juga akan sangat merindukanmu. Aku harap kita bertemu lagi."

"Aku harap begitu. Jangan sedih karena aku pergi. Kau sudah bisa melawan orang orang berengsek yang menghalangi jalanmu. Kemampuanmu bahkan sudah di luar batas pada anak normal lainnya. Kini semua yang kuajarkan padamu. Kau latih sendiri tanpa bantuanku. Kau sudah 13 tahun."

"Kalau tentang latihan aku bisa melakukannya sendiri. Masalahnya siapa yang akan mengajakku bermain baseball, membantu mengerjakan tugas sekolahku, memancing, dan menemaniku naik roller coaster?"

"Mungkin ini berat sekali untukmu tapi jika aku selalu berada di sisimu kau juga akan terluka. Setidaknya kau masih punya Charlie disisimu."

"Itu hal yang berbeda. Charlie adalah kakakku. Maksudku kau sudah seperti ayah untukku. Kau mengerti kan maksudku. Jika kau pergi yang kupunya hanya Charlie. Aku akan menjadi seperti dulu lagi. Seperti anak yatim piatu."

"Drac, aku tau kau sangat sedih tapi aku harus melakukan ini maaf. Ingatlah hal yang terbaik di dalam hidup adalah memori memorimu tidak peduli betapa baik ataupun buruk memori itu."

"Kau tak bisa pergi begitu saja!"

"Kau tahu kenapa kau selalu merasa berbeda dari anak anak lain. Meski tak ada yang salah denganmu?"

"... Entahlah kenapa kau memilihku?? Kenapa diantara milliaran anak di dunia kau memilihku?"

"Entahlah instingku mengatakan aku harus memilihmu. Aku melihat kau adalah anak yang spesial. Sejak aku bertemu denganmu yang kulihat adalah kau adalah anak yang kuat. Aku juga melihat diriku sendiri di masa lalu ada di dalam dirimu. Anak yang lemah dan tak berdaya. Namun dibalik itu aku melihat sesuatu yang sangat langka di dalam dirimu kau adalah anak yang kuat,dan baik terutama kau adalah anak yang spesial. Tak masalah meski kau punya kelemahan semua orang pasti memiliki itu. Kau memiliki kelebihan yang luar biasa Drac dan aku selalu tahu itu. Jika kau kesepian dan merindukan aku, putarlah memori memori lamamu. Aku mungkin akan pergi tapi aku akan selalu berada di hatimu."

"..."

"Mungkin kau berharap menjadi seperti anak normal yang lain tapi lebih baik hidup yang kau jalani bukan seperti anak normal lainnya. Karena jika kau hidup normal kau tak akan memiliki sesuatu yang spesial dan memori memori yang lebih berharga dibanding anak lain. Tapi hidup spesial juga membutuhkan masa masa buruk,butuh pengorbanan.Tak ada sesuatu yang instant. Hidup yaitu tentang berbuat kesalahan tanpa ada kesalahan yang kau buat kau tak akan pernah belajar. Setidaknya hal hal yang buruk itu seimbang dari hal hal baik yang kau dapat atau mungkin hal hal baik bahkan lebih banyak kau terima daripada hal hal buruk yang kau dapat. Mungkin kau ingin memiliki orangtua dan keluarga yang menyayangimu tapi jika kau memiliki itu maka kau tak akan bisa belajar menjadi kuat. Kau mungkin menjadi anak yang rapuh."

"Apakah aku berbeda dari yang lain?"

"Yes you are different. You are the only version of yourself in existence. Don't let anyone tell you that you have to be anything different. It's okay to be different. Cause if you are different. It's mean you are special."

Flash off

"FUCK!" Kata Draco terbangun dari tidurnya. Keringat bercucuran dari wajahnya.

"Keparat! Apa yang salah dengan diriku. Kenapa aku selalu memimpikan orang itu lagi dan lagi. Seolah olah ada semacam memori yang hilang. Aku bahkan hampir lupa tentang pria itu. Jika aku tak bermimpi tentangnya mungkin aku tak pernah mengingatnya."

"Hhhhh... memangnya ada apa dengan pria itu ya?"

"Kenapa aku melupakan memori memori lamaku? Seolah olah aku sudah tua saja seperti orang pikun."

"Aku penasaran setengah mati dimana orang tua itu ahhhrrgghh berengsek!!"

"Tidak! Tidak! Tidak kau tak boleh mencarinya kau sudah berjanji."

"Dulu dia pernah memilihku untuk apa yah? Selain melatih kemampuanku yang sekarang? Aku sangat ingin bertemu dengannya,mungkin ingatan ingatan masa laluku bisa kembali."

"Tidak! Tidak! Draco dimana akal sehatmu?! Dasar bodoh!" Draco terus terusan berbicara pada dirinya sendiri.

***

"James! James! Dimana kau?! Kata Vincent

"Arggghh sial!!!" Ucap Vincent yang sendirian mencari cari James.

"Kau menemukannya?" Tanya Robert

"Tentu saja belum bodoh! Kalau aku sudah menemukannya. Aku pasti sudah kembali dari tadi! Seluruh mansion kucari tak ada! Bagian halaman depan tak ada! Tempat parkir tak ada! Halaman belakang tak ada! Semua bagian mansion kucari tapi tak ada!"

"Ini aneh padahal beberapa menit yang lalu GPS nya berada di tempat tempat yang kau cari. Cepat sekali pergerakannya. Sebentar aku buka GPS ku dulu."

"Cepatlah aku sudah lelah mencarinya terus!"

"Dia ada di hutan di halaman belakang mansion! Pergerakannya cepat sekali seperti laju seekor hewan buas saja!"

Vincent pun langsung memasuki hutan itu sambil berteriak teriak memanggil James.

"James!! James!! James!!"

Srrkkkk Srrrkkkk Srrrrkk Srrkkk

"Fuck! Apa itu!" Vincent pun kaget mendengar suara dibalik semak semak itu.

"James apakah itu kau?" Tanya Vincent sambil ketakutan.

"Berengsek semua senjataku kutinggal dimansion!"

"James! Ayolah jangan takuti aku! Keluarlah! Ini bukan saatnya untuk main petak umpet!"

ROAAARRRRRRR!!

Aaaaaaahhhhhhhh!! Teriak Vincent bersamaan ketika harimau itu muncul dari balik semak semak

Harimau yang ukurannya lebih besar daripada harimau wajarnya. Harimau itu melompat dari semak semak dan mengejar Vincent. Vincent pun berlari sekencang mungkin. Namun pastinya harimau itu lebih cepat daripada Vincent. Kemudian Ia menggigit bagian belakang jas Vincent sampai robek. Lalu menerkam Vincent. Harimau itu terdiam dan tak menyerang Vincent hanya memandanginya. Tak lama kemudian harimau itu melepas cengkramannya dan membiarkan Vincent lari terbirit birit.

Bruaakkk!!

"WHAT THE FUCK WAS THAT!!!" Teriak Robert sambil menghampiri Vincent yang terengah engah habis berlari.

"Vincent apa yang terjadi?! Wajahmu seperti baru saja melihat hantu!!"

"Kau- pas-ti-bercanda kan?!?!" Kata Vincent sambil terbata bata

"Ini minumlah segelas air dulu." Kata Robert sambil memberikan satu gelas air padanya Vincent. Vincent pun langsung meneguk habis airnya sampai tandas.

"Jadi apa yang terjadi di sana?"

"Apakah itu tadi harimau milik James?! Kau tak pernah bilang James memelihara harimau!!!"

"Apa kau gila?!?! Sejak kapan James memelihara itu?! Setauku dia tak pernah memelihara apa apa! Kau pasti salah lihat!"

"Kenapa kau tak pernah bilang kalau di hutan itu ada harimau yang sangat besar Robert!!!" Marah Vincent

"Mana kutahu hal seperti itu Vincent!! Apa kau bercanda Vincent?!?! Kau pasti salah lihat!!! Tak ada harimau di hutan itu!!! Hutan itu tak berpenghuni dihuni oleh hewan!! Kau mungkin melihat ular! Tak mungkin ada harimau yang tinggal disana!! Apa kau habis memakai narkoba?!?!"

"BERENGSEK KAU ROBERT!!! AKU TAK MEMAKAI NARKOBA!!!! JIKA TAK ADA HARIMAU MAKA AKU TAK MUNGKIN DITERKAM OLEH HARIMAU ITU DAN LARI SEPERTI ORANG BODOH!!!!"

"Lalu bagaimana kau bisa lolos?! Bukannya harimau selalu memangsa segala hal yang ada?"

"Aku tidak tahu Robert!!! Harimau itu sendiri yang melepas cengkramannya!!!

"Apalagi yang terjadi dengan jasmu Vincent?! Kau persis seperti gelandangan."

"Oh tentu saja aku tidak akan seperti gelandangan kalau saja harimau itu tak menggigit sampai robek bagian belakang jasku Robert!!"

"Tapi aku masih tak percaya Vince! Sejak kapan ada hewan buas yang masuk dalam hutan tak berpenghuni?! Mungkin matamu yang buta!"

"Mungkin kau saja yang sulit mempercayai sesuatu yang benar benar nyata Robert !!!"

"Aku rasa itu adalah harimau yang ada di berita berita yang kini dibicarakan orang orang."

"Berita apa?"

"Tentang harimau yang sangat besar yang menyerang dan merusak beberapa kota. Aku harap James baik baik saja. Dia kan berada di hutan itu. Aku takut harimau itu membunuh James."

"Oh sial kau benar!! Bagaimana jika James mati dibunuh harimau nanti?!"

"Besok akan kusuruh anak anak buahku mencarinya di hutan."