Be strong enough to stand alone. Be yourself enough to stand apart. But be wise enough to stand together when the times come. Love yourself first because that's who you'll be spending the rest of your life with. You gotta train your mind to be stonger than your emotions or else you'll lose yourself everytime. ~ Lucas
"Jesus Christ Draco! Kau terlihat persis seperti pembunuh berantai.Apa yang terjadi denganmu." Charlie kaget dengan penampilan Draco yang penuh dengan darah, dari wajah, jas sampai beberapa senjata Draco penuh dengan darah.
"Aku sudah menyelesaikan misiku dan kau pasti tidak akan mau tau apa yang telah terjadi." Ucap Draco
"Yah... kau benar kau telah menyelesaikan misimu tetapi kau lupa satu hal Draco." Ucap John
"Satu hal?"
John pun menghembuskan nafas kasarnya
"Demi Tuhan Draco aku sudah mengajarimu untuk menyembunyikan mayatnya dan tidak beraksi di depan umum!"
Draco pun langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya lalu mengusap wajahnya itu. Kemudian memukul dinding di sebelahnya
"Fuuck."
"Jangan terlalu berambisi ingin cepat menyelesaikan misi. Itu membuatmu akan melupakan hal yang lain." Kata John lagi
"Jangan khawatir aku bisa menyelesaikan masalah ini, setidaknya kau memakai masker, topeng, dan sarung tangan saat melaksanakan misi. Hari ini bersihkan dirimu dan pergilah ke pantai bersama Charlie dan Victoria 3 hari untuk reflexing." Kata John lagi
"Maksudmu Victoria ke Roma?"
"Ya, dia sudah tiba ke Roma dua hari yang lalu untuk meeting dan pesta besar tentunya dan kini dia telah selesai melakukan pekerjaannya karena itu dia mengajak kau dan Charlie untuk ke pantai."
"Bagaimana ia tau kalau aku dan Charlie berada di Roma?"
"Charlie selalu memberi tau Victoria kemana pun ia pergi melakukan pekerjaannya."
"Oke Baiklah." Ucap Draco singkat
Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaiannya. Draco pun langsung menuruni tangga dan masuk ke mobil Hennesey Venom GT milik Charlie.
"Kita akan menjemput Victoria?"
"Tidak dia sudah ada di pantai."
"Hey,ngomong ngomong aku menemukan ini, aku lupa memberikannya padamu." Kata Draco sambil menyerahkan foto Charlie saat masih berumus belasan tahun yang sedang ingin makan malam bersama beberapa keluarga Krystall

"Terima kasih, aku juga punya fotomu juga." Sambil memberikan sebuah foto kepada Draco. Terlihat mereka sedang di dalam mobil milik teman Charlie.

"Ah kau masih menyimpannya?"
"Tentu saja aku menyimpannya memang aku harus membuangnya?"
Kata Charlie sambil tertawa
"Kalau tidak salah foto ini kuambil saat hujan dan kau memaksaku untuk ingin pergi makan ke restoran. Setelah pulang sekolah. Ya kan?" Kata Charlie lagi
"Hahahahaha kau benar saat itu aku sangat lapar."
"Dasar."
"Charlie, soal Victoria..."
"Ahh itu tenang saja.Kita bisa urus itu nanti."
Sesampai di pantai Victoria yang sudah menunggu cukup lama akhirnya melihat dua saudara turun dari mobil Hennesey Venom GT didekat pantai.
"Darimana saja kalian?" Senyum Victoria
"Tidak ada hanya saja tadi aku menunggu adikku yang baru saja pulang dari pekerjaannya dan baru saja bersiap siap tadi." Kata Charlie lalu segera berbaring menikmati matahari, membiarkan adiknya dan pacarnya berbincang.

"Bagaimana kabarmu Draco,kau sudah bertumbuh besar sekarang,dulu kau masih kecil dan lucu. Sekarang kau sudah tumbuh besar sekali."
"Hahahaha yah begitulah pubersitas baru saja menabrakku."
"Hahahahahaha, memang berapa usiamu?"
"14 beberapa bulan lagi baru 15."
"Wow kau sangat muda untuk bekerja di Fallsdeath Companny dan Ripper Companny."
"Yah begitulah... Meski berat aku tidak masalah dengan itu di usiaku yang sangat muda asalkan aku tidak tinggal di mansion terkutuk itu."
"Hey, aku turut sedih mendengar bagaimana keluargamu memperlakukanmu, kalian jadi harus kabur dan merahasiakan identitas kalian."
"Bagaimana kau tau?"
"Dulu aku adalah sahabat Charlie kan? Charlie selalu saja menceritakan semuanya padaku terkadang aku sendiri yang mengobati lukanya saat dia dipukul."
"Wah sekarang aku iri karena aku tidak mempunyai sahabat perempuan yang sangat perhatian." Kata Draco
Charlie dan Victoria pun tertawa
"Kau pasti akan menemukan cinta sejatimu suatu saat." Tawa Charlie
Baru saja Charlie ingin berbincang lagi kemudian ponselnya pun berbunyi
"Ada apa?"
"Si kembar bermasalah berada di pantai yang sama denganmu saat ini, bisakah kau mengawasi mereka untuk siang ini? Mereka baru saja kabur dari bodyguard bodyguard mereka. Nanti sore mereka akan dijemput."
"Apa?! sejak kapan mereka ada di Roma?"
"Mereka baru saja tiba kemarin hanya untuk berlibur."
"Hhh... Kau tau kau benar benar mengganggu liburanku." Ucap Charlie lalu segera mengakhiri obrolan dari ponselnya itu
"Ada apa?" Tanya Draco
"Si kembar kabur ke sini jadi aku harus mencari mereka sekarang, bisakah kau temani Victoria sebentar, aku akan segera mencari anak anak itu."
"Baiklah."
Charlie pun mulai mencari Kevin dan Marvin, beruntunglah Ia langsung menemukan Kevin yang sedang duduk berjemur melihat saudaranya yang berselancar tidak terlalu jauh dari tempat Draco dan Victoria berjemur."
"Kevin!" Teriak Charlie

Kevin pun segera menoleh ke arah Charlie

Seketika itu juga Marvin berhenti berselancar lalu berjalan ke arah Kevin.
"Ahh sial kita tertangkap lagi, saudaraku." Ucap Kevin
"Kalian benar benar dalam masalah besar."
"Kau akan menghukum kami?"
"Tentu tidak aku hanya menyuruh kalian pindah ke tempatku. Kalau masalah dihukum atau tidak itu tergantung pada ayah kalian."
"Baiklah kami akan pindah ke tempatmu." Ucap Marvin
Tidak lama kemudian Draco pun melihat dua saudara itu berjalan mengekori Charlie.
"Ahh... ini jadi anggota barunya,Senang bertemu denganmu, namaku Kevin Fallsdeath dan ini adalah adikku Marvin Fallsdeath."
"Senang bertemu dengan kalian juga,namaku Lucious Draco Kingstone dan ini Victoria Grayne pacar Charlie."
"Hai." Sapa Victoria singkat
"Jika kalian tidak keberatan aku akan berselancar lagi." Kata Marvin Seketika itu pun Marvin segera pergi melanjutkan aktivitasnya.
"Kenapa kalian kabur?" Tanya Charlie kepada Kevin
"Mereka terlalu protectif pada kami dan kami tidak menyukainya. Mereka juga bersikap kasar pada fans kami." Kata Kevin
"Ya Ampun nanti akan kuberi tau pada James tentang ini."
Kemudian Charlie pun berbaring, berjemur dekat Victoria dan mengambil beberapa foto saat berjemur.

Setelah selesai berjemur Victoria dan Charlie pun memutuskan untuk berenang.

Sedangkan Draco dan Kevin pun berbincang bincang.
"Aku sudah mendengarmu dan saudaramu dari berbagai media sosial. Kalian benar benar terkenal." Ucap Draco
"Yah... begitulah." Senyum Kevin
"Apakah karirmu selalu sama dengan Marvin?"
"Tidak terlalu, kami sama sama menjadi actor tapi selain itu aku lebih tertarik kemusik daripada dance sedangkan Marvin lebih tertarik pada dance daripada musik."
"Oh begitu, ngomong ngomong bagaimana cara membedakan kalian karena kalian tidak bisa kubedakan apakah warna rambut?"
"Tidak warna rambut kami kadang sama kadang tidak, kau tau warna rambut kami terkadang berubah ubah. Terkadang rambutku lebih gelap, terkadang rambutku menjadi lebih pirang begitu juga rambut Marvin terkadang dia lebih gelap terkadang dia lebih pirang. Terkadang warna rambut kami sama. Lebih baik kau membedakan kami dari gaya rambut, kalau rambutku selalu ke bawah sedangkan rambut Marvin lebih keatas." Kevin pun mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan fotonya dan foto Marvin.
Kevin Fallsdeath

Marvin Fallsdeath

"Kau mengerti kan maksudku?"
"Tentu."
"Ngomong ngomong kau mau bermain American Football setelah berjemur di pantai?"
"Tentu."
"Bagaimana jika kita bermain American Football nanti Charlie?" Tanya Draco setelah melihat Charlie berjalan melewati mereka dengan memegang 2 minuman.
"Aku rasa itu ide bagus."
Setelah puas berada di pantai mereka pun langsung pergi bermain di tempat yang tidak jauh dari pantai disana, mereka berbincang bincang sambil bermain.

Kevin bermain American Football bersama Draco sedangkan Charlie, Marvin dan Victoria bermain bola basket.

"Charlie bagaimana kau bisa hebat dalam bermain basket sedangkan kau Vic, kau juga cukup hebat dalam bermain basket!" Ucap Marvin
"Dulu aku dan Victoria pernah ikut club basket, Marvin."
"Pantas saja."
"Bagaimana dengan Kevin."
"Ah Kevin lebih gemar bermain American Football daripada basket tetapi kadang kadang dia bermain denganku."
"Oh begitu."
"Ngomong ngomong apakah itu cincin yang sama dengan yang dipakai Marvin?" Kata Draco kepada Kevin
"Ya kau benar, kami terkadang suka memakai hal hal yang sama."
"Kau sangat hebat dalam bermain football Kevin. Apakah kau sering ikut lomba?"
"Yah... lumayan terkadang perlombaanku tidak bisa kuikuti karena beberapa acara."
"Apa kau dekat dengan ayahmu?"
"Tidak. Aku dan Marvin tidak dekat dengannya yah... dia selalu saja pergi, dia jarang berada di mansion, meskipun dia bebas pun dia lebih memilih untuk tinggal di casino atau pergi entah kemana, terkadang ia sangat sibuk mengerjakan pekerjaannya, dll, dia jarang ada untuk kami. Dia pernah menyalahkan kami atas kematian ibu kami. Aku berharap ibu masih hidup, kata orang orang ibu sangat baik, ramah, sopan kepada setiap orang. Ibu kami adalah satu satunya orang yang bisa membuat ayah kami menurut. Tapi bagaimanapun juga dia adalah ayahku, Drac."
Deg!
"Aku sedih mendengarnya. Dunia sangatlah kejam, dunia ini tidak selalu sempurna dan berjalan dengan lancar sesuai harapan kita. Terkadang kita ingin dunia yang lebih baik, keluarga yang lebih baik tetapi tidak bisa, kita bukan Tuhan yang bisa menciptakan itu semua. Dunia juga bukanlah bagian dari imajinasi kita yang sesuai dengan apa yang kita pikirkan."
"Kau benar, apa yang bisa kuperbuat kalau sudah ditakdirkan seperti ini?Ngomong ngomong aku turut sedih denganmu juga."
"Apakah kau ingin menjadi seperti ayahmu, seorang mafia?"
"Tidak, aku tidak mau jika sudah besar nanti membunuh orang orang, aku ingin selalu ada untuk anak anakku dan aku ingin menjadi panutan bagi anakku jika aku besar nanti." Ucap Kevin
"Bagaimana dengan Marvin?"
"Entahlah, aku tak pernah bertanya soal itu padanya, dia bisa dibilang lebih pendiam daripada aku dia tidak pernah bilang kepadaku soal itu dan aku pun tidak pernah bertanya soal itu padanya."
"Ahh I see."
Di tengah tengah bermain,ponsel Charlie lagi lagi berbunyi
"Kami sudah sampai dipantai untuk menjemput Kevin dan Marvin."
"Baiklah aku akan segera mengantar mereka kesana."
Seketika itu juga Charlie mamatikan ponselnya lalu berkata
"Ya... aku rasa waktu bermain sudah habis anak anak, kalian sudah ditunggu dipantai."
"Oh Shit." Ucap Marvin
"Hhh... padahal aku ingin disini lebih lama." Ucap Kevin
"Jangan khawatir kita akan bermain lagi kapan kapan. Ayo gantilah baju kalian dengan segera! Mereka sudah menunggu kalian!"
"Baiklah." Ucap mereka lesu