webnovel

The New Demon King from Another World (Indonesia and Malaysia)

Dunia Atlas adalah dunia mempunyai kekuatan sihir. Suatu hari para pahlawan datang untuk mengalahkan raja iblis,mereka pun berjaya mengalahkan raja iblis tetapi butuh banyak pengorbanan dalam peperangan tersebut. Setelah para pahlawan dan pasukannya pulang,raja iblis muncul kembali. Raja iblis berniat untuk berehat untuk selamanya,ia pun memutuskan untuk pergi dari dunia ini dengan menukar jiwanya ke jiwa yang berada di dunia lain (dengan kata lain dunia modern,dunia kita sekarang iaitu bumi) Raja iblis pun bertukar jiwa dengan salah satu pelajar di Tokyo,pelajar itu sering dibuli dan dipukul oleh ibunya. Mereka berdua pun membagi ingatan antara satu sama lain dengan kata lain ingatan mereka menyatu. Raja iblis yang berada di Tokyo akan menjani hidup sebagai Kamui Ragashi dan pemuda yang berada di dunia Atlas akan menjalani hidup sebagai Raja iblis Camo Vaza. Apakah mereka berdua dapat mengubah hidup mereka masing-masing?

H_Sensei · Fantasy
Not enough ratings
67 Chs

Peserta turnamen

Di dunia Kamui.

Pagi hari,terlihat Haical berada di kamarnya yang sedang duduk di katilnya.

"Macam mana ia boleh sekuat itu...siapa sebenarnya dia?"tanya Haical dengan dirinya sendiri.

Beberapa saat ia berdiam diri,tiba-tiba sosok budak lelaki bertelinga kucing berambut putih dan mata berwarna biru memakai baju hitam seperti militer dengan ketinggian 150 cm muncul di depannya.

Haical langsung terkejut,ia langsung lompat ke atas katilnya dan mengambil pedang di sebelah katilnya.

"Siapa kamu!"kata Haical dengan kuat.

"Kamu mahu tahu siapa Kamui."kata budak bertelinga kucing itu.

"Kamu siapa!"tanya Haical dengan kuat.

Budak kucing itu mengarahkan tangannya ke muka Haical,ia pun memberikan gambaran dalam otak Haical iaitu Kamui yang bertanduk sedang duduk di kerusi raja.

"Apa ini...kenapa Kamui bertanduk...jangan bilang!"Haical mulai curiga.

"Tebak."kata budak bertelinga kucing itu dengan tersenyum.

"Raja iblis.."kata Haical dengan kecil.

"Benar sekali!"budak bertelinga kucing menepuk tangannya dan ketawa.

"Kamu siapa!"tanya Haical sekali lagi.

Budak bertelinga kucing itu cuma diam sahaja,ia seperti menggenggam sesuatu.Haical masih berwaspada kepadanya,budak bertelinga kucing itu membuka tangannya,terlihat ia memegang batu merah.Haical melihat batu tersebut,budak bertelinga kucing memberikan batu tersebut kepadanya.

Haical tidak mahu mengambilnya.

"Apa ini...sekali lagi,siapa kamu?"Haical ingin melawan.

"Kamu sangat bencikan Kamui bukan?"kata budak bertelinga kucing itu.

"Itu bukan masalah kamu!"Haical langsung menebas budak itu tetapi budak bertelinga kucing itu menghilang.

"Apa?!"Haical terkejut.

Tiba-tiba budak bertelinga kucing itu berbisik dari belakangnya "Kamu mahukan kekuatan?...kekuatan yang boleh kalahkan Kamui."

"Tentu saja!"Haical langsung berputar,ia melihat budak bertelinga kucing mengarahkan tangannya yang memegang batu tersebut sambil tersenyum.

"Dengan ini kamu akan menjadi kuat sama sepertinya."kata budak bertelinga kucing itu.

Haical pun perlahan-lahan mengalurkan tangannya lalu mengambil batu tersebut.

"Caranya?"Haical mulai tenang.

Budak bertelinga kucing itu membuka mulut lalu menunjuk mulutnya sendiri.

"Makan..."Haical ragu-ragu.

"Ketika kamu sudah sedia..."kata budak bertelinga kucing itu lalu ia menghilang.

"Tunggu!"kata Haical kepadanya tetapi budak itu sudah menghilang.

Haical melihat batu tersebut lalu ia menggenggam dengan kuat dan berkata dalam hatinya "Dengan ini saya boleh kalahkan Kamui..."

Dalam beberapa saat,Haical cuma diam lalu ia pun ketawa dengan kuat tanpa henti.

Di Istana.

Kamui dan Roselia berjalan di koridor istana.

"Setelah saya pingsan,apa yang terjadi?"tanya Kamui kepada Roselia.

"Semuanya telah kembali seperti biasa berkat kamu,kamu telah selamatkan kota ini daripada monster yang banyak itu."jawab Roselia.

"Begitu.."Kamui melihat ke halaman istana yang sangat indah.

"Dan satu lagi,kesian Sharry disoal terus sama kakak saya."kata Roselia lalu tertawa kecil.

Kamui berkata dalam hatinya "Apa lagi...mereka langsung curigai kerana kekuatan saya yang melampau...Sharry pasti marah kerana ia tidak tahu mahu jawab apa."

Mereka pun sampai di depan bilik mesyuarat para pentinggi.

"Ini dia..."kata Roselia.

Roselia membuka pintu perlahan-lahan,terlihat ada banyak orang-orang iaitu para pahlawan,komander Ehtan,ketua prajurit,petinggi-petinggi lain dan raja.

"Apa kita teruskan turnamen ini?"kata bendahara.

"Ya,ini agar dapat mengeratkan hubungan dengan kerajaan lain."kata salah satu petinggi.

Mereka pun tersenyap melihat Kamui dan Roselia masuk ke dalam,Kamui langsung melihat Raja Royalty dengan tatapan yang penuh kebencian.

"Akhirnya kamu sedar juga."kata komander Ehtan.

"Jadi kamu yang melindungi kota ini.."Terlihat ada satu pentinggi memakai kaca mata bulat yang bernama Huhai Jacob.

Kamui cuma ketawa kecil sambil memegang kepalanya.

"Silakan duduk."kata ketua prajurit yang bernama Frend Vinson.

Roselia pun duduk di sebelahnya Rosetta dan Kamui duduk di sebelah Roselia.

"Ho..hoo."raja dengan tersenyum.

"Jadi kenapa kalian panggil saya."tanya Kamui dengan dingin.

Raja pun melihatnya.

"Ehem,terima kasih sudah menyelamatkan kota ini."kata Raja.

"Sama-sama."Kamui dengan dingin.

Raja pun memajukan badannya ke hadapan.

"Apa kamu tahu sesuatu pasal penyerangan 3 hari yang lalu."tanya Raja kepada Kamui.

"Saya sama sekali tidak tahu apa-apa pasal penyerangan tersebut."jawab Kamui.

Raja melihatnya beberapa saat,ia pun menyandar ke belakang balik dan berkata "Dah biarlah,terima kasihlah siapa yang bawah monster-monster itu dari dungeon,dapat banyak batu berkualitas."

"Jadi batu-batu tersebut apa yang hendak kamu lakukan?"tanya Kamui kepadanya.

"Kamu yang telah membasmi kesemua monster itu,separuh dari batu tersebut kamu punya dan separuh lagi disimpan untuk tenaga pertahanan kota."jawab Raja.

"Begitu...tapi maaf saya tidak akan terima batu-batu tersebut jadi saya akan kasihkan saja kepada kerajaan."kata Kamui.

"Kalau begitu saya terima dengan senang hari."kata Raja kepadanya.

Ruangan tersebut sunyi beberapa saat lalu terdengan suara burung dari luar.

"Baiklah,mari kita masuk dalam babak utama."kata Bendehara yang bernama William.

"Turnamen kali ini kita akan tukar sedikit iaitu kita akan membuat turnamen kusus untuk pelajar melawan di antara pelajar kerajaan lain."sambungnya lagi.

"Saya setuju."kata komander Ehtan.

Kamui mengangkat tangannya.

"Macam mana itu,apa satu lawan satu atau berkumpulan."tanya Kamui.

"Berkumpulan."jawab William.

"Menarik..."kata Gabalia dengan kecil.

Kamui pun berkata dalam hatinya "Pelajar dari kerajaan lain,saya penasaran."

Roselia mengangkat tangannya.

"Apa ada hadiah untuk pelajar sekolah yang menang?"tanya Roselia.

William pun memetik jarinya.

"Itu yang saya tunggu,hadiah untuk pemenang akan diberikan satu pedang pahlawan yang pertama."jawab William.

Kamui,Roselia dan semua di dalam ruangan terkejut mendengarnya kecuali Raja Royalty.

"Pahlawan yang pertama..."kata Xian Leng dengen kecil.

Huhai Jacob langsung berdiri,ia pun berkata "Apa kamu serius?"

"Pedang itu adalah sangat penting bagi kerajaan ini,apa kamu tidak keberatan untuk memberikannya kepada kerajaan lain."sambungnya lagi.

Raja pun menjawab "Tidak keberatan,Pahlawan Nevin saja dapat kalahkan raja iblis dengan memakai pedang cahaya,jadi pedang pahlawan pertama itu sama sekali tidak akan digunakan dan satu lagi,pedang itu terlalu egois."

Kamui melihat para petinggi dan pahlawan terlihat sedikit ragu,ia berkata dalam hatinya sambil melihat ke arah raja "Pedang pahlawan pertama..."

Kamui pun berdiri,mereka semua melihat ke arah Kamui.

"Boleh saya liat pedangnya."kata Kamui kepada Raja Royalty.

"Ho..ho..kamu mahu liat,habis ini."kata Raja Royalty memebenarkannya.

Kamui duduk kembali,mereka semua pun teruskan perbincangan.

"Ehem,waktu turnamen akan bermula pada dua minggu dari sekarang."kata William.

"Jadi kita harus siapkan wakil pelajar untuk masuk ke dalam turnamen."sambungnya lagi.

Mereka semua pun melihat ke arah Roselia dan Kamui.

"Apa?"Kamui kebingungan.

"Kamu berdua wajib masuk."kata Huhai Jacob.

"Saya setuju!"kata Gabalia.

"Saya pun."kata Kei.

"Mereka berdua hebat."kata Xian Leng.

Roselia melihat ke arah kakaknya.

"Kenapa saya juga,kalau Kamui memang sudah pasti."tanya Roselia.

"Kamu punya sihir yang bagus."kata Vinson.

"Sihir?"Roselia kebingungan.

"Tidak semua orang mempunya sihir yang boleh sampai ke tahap warna emas,cuma keturunan pahlawan sahaja yang ada."kata Kei.

"Tapi..."Roselia melihat ke arah Rosetta.

Rosetta pun menggaruk kepala sambil menghela nafas.

"Saya setuju,kakak akui kamu sekarang,jadi berusaha lah."kata Rosetta membenarkan Roselia menyertai turnamen.

Roselia menunjukkan muka dengan sangat gembira kerana kakaknya tidak lagi melarangnya menjadi seorang kestria atau terlibat dalam petempuran,Roselia pun langsung memeluk kakaknya.

"Terima kasih,sayang kakak!"Roselia memeluk Rosetta.

Rosetta pun malu-malu.

"Dengan satu syarat,kamu harus berhati-hati,nanti kakak ajarkan teknik pedang kakak."kata Rosetta.

Raja tersenyum melihat kedua puterinya.

"Yang bikin terkejut,Roselia boleh keluarkan sihir tingkat tinggi."kata Gabalia dengan bangga kepadanya.

"Tegoklah,siapa bapanya!"kata Raja dengan lalu ketawa.

Kamui berkata dalam hatinya "Bekas pahlawan."

"Jadi dua orang sudah sertai,tinggal berapa lagi?"tanya Huhai Jacob kepada William.

"Harus 5 orang jadi tiga lagi."jawab William.

"Pilih sekarang lah."kata Raja.

"Siapa-siapa kamu kenal?"tanya raja kepada Kamui.

Kamui pun berfikir "Saya penyerang dan Roselia fokus pertahanan,jadi kita butuh peyembuh..."

Kamui pun memetik jarinya,semua pun langsung terkejut dengan petikan jarinya.

"Saya sudah dapat semua..."kata Kamui.

Di sekolah.

"Jadi macam itu lah."kata Kamui kepada Elysia,Vivi.

"Hah??"Elysia terkejut.

"Kamu kan mahir dalam menyembuh,Xian Leng pun setuju."kata Roselia.

"Guru setuju ya..."kata Elysia sedikit gembira.

Kamui pun melihat ke arah Vivi.

"Vivi kamu mahir bertarung jarak jauh,jadi saya pilih kamu."kata Kamui kepadanya.

"Bagus,sekarang satu orang lagi."kata Vivi.

"Adik kamu."sambungnya lagi.

Kamui langsung menggelengkan kepala.

"Dia tidak boleh."kata Kamui,ia pun berkata dalam hatinya "Takut-takut nanti dia bunuh orang pula."

"Jadi siapa?"tanya Vivi lagi.

Kamui dan Roselia pun menunjukkan muka malas.

"Kenapa?"tanya Elysia.

"Satu orang ini,saya tidak tahu mahu ikut atau tidak."kata Kamui.

Mereka bertiga sampai di rumah bangsawan yang sangat besar.

"Kamu yakin ini rumahnya?"tanya Vivi.

"Ini lah,saya pernah liat ia masuk ke dalam rumah ini."kata Elysia.

Elysia pun menekan lonceng rumah,terlihat Haical membuka jendela kamar dari tingkat dua.

"Itu dia."kata Elysia.

Haical yang berada di kamar yang sedang memegang batu merah tersebut,ia dengan cepat menyimpan batu tersebut ke dalam lacinya.

Kamui dan lain berada di ruang tamu,Haical menunjukkan muka datar.

"Kamu mengundang saya masuk ke dalam turnamen..."kata Haical.

"Apa kamu tidak keberatan?"tanya Roselia.

"Tidak,malah sempurna."jawab Haical lalu ia berkata dalam hatinya "Hal yang bagus untuk mencoba batu merah itu."

Kamui melihatnya senyum-senyum sendiri.