[Kalian beruntung,] Takashi membuka suara akhirnya. "Dokter Nami-san masih belum mengijinkanku keluar negeri atau luar kota, kalian boleh memakainya."
Wajah Sakura berseri-seri. "Oh, terima kasih, Tou-san!"
[Hm...] Takashi bergumam. [Aku akan memberitahu pilot serta kru untuk berangkat malam ini. Mungkin agak lama persiapannya karena harus mengontak pihak bandara di paris terlebih dahulu.]
Sakura mengangguk paham. "Baiklah,"
[Dan Sakura,] kata Takashi pelan. [Hati-hati,]
Sakura merasa tersentuh mendengarnya; sejujurnya ia masih tidak percaya hubungan mereka bisa sebaik ini. "Terima kasih," katanya lembut. "Dan Tou-san ...?"
[Hm?]
Sakura mengambil napasnya. Ia bisa mengatakannya. Bisa. "Aku menyayangimu" katanya pelan.
Hening...
Sakura menunggu dengan cemas. Mungkin ini terlalu cepat—? Ia dan ayahnya baru mencoba memperbaiki hubungan selama tiga bulan. Selama ini ia tak pernah membenci ayahnya hanya kecewa dan terluka, tak ada rasa benci.
Mungkin ini salah—
Support your favorite authors and translators in webnovel.com