webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urban
Not enough ratings
359 Chs

Chapter 348

"Tidak, Mr. Dexton melakukan kunjungan secara mendadak untuk memberi kejutan kepada kita."

"Uh, ini terdengar sangat menyedihkan sekali, sayang."

--

"Baby, coba aku periksa kakimu."

"Tidak perlu, dokter baru saja memeriksanya sebelum kita kembali dari Rumah Sakit."

"Tetapi, bengkaknya semakin membesar." Sembari menguncikan tatapannya pada kaki sebelah kiri. Setelahnya, langsung meraih ponsel kesayangan.

"Sayang, siapa yang mau kau hubungi?"

Calvino menolehkan wajahnya sekilas. "Tentu saja dokter pribadi keluarga ini, baby."

"Sayang, itu tidak perlu. Kaki ku sudah diperiksa oleh dokter."

"Di periksa lagi tidak ada salahnya. Yang terpenting kakimu ini cepat pulih." Jujur, aku tidak sanggup menanggung kesedihan ini lebih lama lagi melihatmu berjalan dengan menggunakan kursi roda. Lanjutnya dalam hati.

"Hai, ada apa ini? Kenapa kau menangis, huh? Please, jangan jadi laki-laki lemah." Sembari mengusap bulir-bulir air mata dengan ibu jari.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com