Mendapati protes dari istri tercinta mengiringi bibir ranum terkekeh kecil. "Sampai kapan kau akan mendengus kesal, huh? Ayo, buka mulutmu!"
--
Setelah dirawat selama beberapa hari akhirnya Calvino diperbolehkan untuk pulang dengan catatan dia harus menjaga kesehatannya, tentunya tidak diizinkan menjalani aktivitas tinggi.
"Anda tidak perlu risau akan hal itu, dok. Ada saya yang akan memantau secara langsung."
Sang dokter tersenyum. "Saya percaya dengan Anda, Mrs. Calvino." Di iringi dengan kerlingan genit. Tentu saja hal itu membuat darah Calvino berdesir hebat. Seketika itu juga rahang tegas mengeras, sorot mata menggelap, cengkeraman pada pinggang ramping semakin terasa erat hingga tulang-tulang serasa seperti di remukkan.
Kiara melemparkan lirikan sekilas kepada suami tercinta sebelum berbincang kembali dengan sang dokter. Setelah melewati perbincangan demi perbincangan sang dokter segera berpamitan untuk keluar ruangan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com