Ia semakin menggigit bibir bagian dalam atas tangis yang tidak dapat diredam. Sial, sekuat apa pun coba menghentikan. Nyatanya, air mata tetap saja mengalir deras mengaliri muaranya yang seolah tak pernah mengering.
--
Malam semakin larut, akan tetapi tidak membuat sejoli terlelap. Pikiran masing-masing melayang jauh. Calvino masih saja di sergap rasa bersalah karena sudah menyakiti istri tercinta sementara Kiara tenggelam ke dalam kesedihan mendalam.
Calvino mendongak ke bawah sehingga bermanjakan istri tercinta yang terlihat damai di dalam tidurnya. Satu hal yang tidak Calvino sadari bahwa sang istri masih terjaga.
Jemari kekar terulur mengusap puncak kepala dengan penuh kelembutan, sesekali mengecup pipinya dengan penuh rasa sayang. "I love you, My Wife."
Ingin rasanya bergabung dengan istri tercinta mengarungi mimpi indah. Sayang sekali, mata enggan terpejam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com