"Sama sekali tidak, Sir. Satu hal yang harus Anda tahu bahwa Mrs. Calvino datang ke club bersama dengan saya. Kedatangan Mrs. Calvino ke sana untuk menemui Anda."
--
Kalimat yang baru saja menggelitik pendengaran bagaikan suara gelegar petir yang menyambarnya secara berulang-ulang.
"Jadi, semua yang kau katakan itu benar, baby?" Beriringan dengan langkah kaki mendekati istri tercinta. Sementara Kiara memilih diam dengan menguncikan tatapannya pada wajah tampan, tentunya tatapan tajam mematikan berselimut kebencian mendalam.
Tanpa dapat tertepis airmata mencuat keluar hingga membasahi pipi putih mulus. Inilah hal yang paling Kiara tidak sukai terlihat lemah dihadapan lelaki yang sudah menyakitinya dengan sangat dalam.
Tidak tahan bermanjakan sorot mata terluka berselimut amarah dan kebencian dari manik hitam. Jemari kakak terulur hendak merengkuh tubuh ramping ke dalam pelukan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com