webnovel

The King Ghost Wife

Gia gadis berusia 27 tahun yang berkerja sebagai agen rahasia tiba-tiba mengalami kecelakan mobil ketika melakukan misinya. Namun, ketika ia membuka matanya dia terbangun ditubuh Putri Jialin yang tidak memiliki kekuatan, dia dibenci saudara tertuanya dan Kaisar mengasingkannya, hanya saudara kembarnya dan pelayannya yang selalu disampingnya. Gia mulai hidupnya yang baru dengan membuat benda-benda yang membuat takjub semua orang, namun sangat umun didunianya dulu. Semua orang kagum dan mencoba mendapatkan benda-benda ajaib dari Putri Jialin. Namun, yang masih membuat Gia bingung adalah kenapa tubuh Putri Jialin bisa dia gunakan sesuka hatinya seakan tubuhnya sendiri didunianya dulu? *** "Kamu harus bertanggung jawab telah mencuri bungaku" Seorang pria duduk bermalas malas sambil menatap Gia. "Siapa yang mencuri bungamu?!?!?" *** "Berhenti mengikutiku pria sinting!" "Aku tidak bisa, aku telah kencanduan tubuhmu karena kamu mencuri bungaku" *** "Istriku kamu jangan jauh-jauh dari suamimu, kamu harus sering-sering menemaniku untuk menghangatkan ranjang kita" "AKU BUKAN ISTRIMU!!!" *** "Istri jangan mendekati pria lain! Kamu hanyalah milikku!" 'Seseorang tolong singkirkan pria tak tahu malu ini! Aku menyesal telah mencuri bunganya' *** *pencuri bunga = pemerkosa *mencuri bunga = mengambil keperawanan/keperjakaan

Destiyana_Cindy · Fantasy
Not enough ratings
96 Chs

Chapter 51 - Kembang Api

"Dengan ini, saya nyatakan festival makanan tahun ini dinyatakan dimulai."

Kretek kretek kretek kretek kretek

Suara petasan memekakan telinga dan membuat Gia dan Yu Ren menutup telinga mereka serta berseru senang bersama pengunjung lain karena gembira festival makanan telah resmi dimulai.

Para pengunjung mulai menghampiri tempat tempat yang mengadakan berbagai lomba seperti lomba makan, menebak bahan makanan, dan lomba lain yang berhubungan dengan makanan. Ada jika yang masih menghampiri stand makanan untuk mendapatkan makanan gratis jika berhasil menebak teka-teki.

Kali ini Yu Ren menarik Gia menuju lomba makan mie yang akan segera dilaksanakan, jika mereka mendapatkan 3 juara besar maka tidak perlu membayar mie yang telah dimakan. Kali ini yang ikut hanya Yu Ren saja karena Gia tidak sanggup jika harus makan lagi karena tadi siang dan baru saja sudah makan.

Yu Ren dengan senang hati bergabung dan tidak peduli pandangan meragukan dari orang lain karena ia satu satunya perempuan disana dan tubuh rampingnya sangat mencolok diantara laki laki dengan perut besar.

"Xiao guniang tempatmu bukan disini kamu bisa pergi kesana." Salah satu peserta menunjuk tempat yang mengadakan lomba meracik teh yang lebih diminati para perempuan.

(Xiao guniang = Nona kecil)

"Lao Ning benar guniang, tempatmu bukan disini. Pergilah daripada mengganggu!" Timpal salah satu peserta yang duduk disamping pria yang menegur Yu Ren pertama kali.

Yu Ren hanya melirik mereka tajam dan mengabaikan pendapat mereka, ia malah beralih ke pembawa lomba untuk memintanya memulai lomba segera. "Tuan anda bisa memulainya."

"Tapi guniang perkataan mereka benar, lebih baik kamu tidak bersaing disini." Pembawa lomba mencoba membujuknya yang bersikeras.

"Jika aku jadi kau, aku tidak akan menghentikannya makan. Karena ia sungguh ganas jika tidak mendapatkan makanan." Gia menepuk bahu pembawa lomba tersebut dan mencoba memperingatinya.

"Ini.... ini..." Ia masih ragu menerima gadis kecil ini dalam lomba.

"Bukankah jika ia tidak menang akan membayar mie yang ia makan, kurasa ini tidak merugikan." Ujar Gia mencoba menyakinkannya.

"Uhmmm... baiklah." Akhirnya dia setuju setelah memikirkannya, lagipula ia akan mendapatkan uang jika gadis itu kalah.

Yu Ren melemparkan pandangan terima kasih pada Gia karena bantuannya.

Gia hanya terkekeh dan mengancungkan jempol jika ia menjadi panitia lomba lebih baik ia tidak mengikutsertakan Yu Ren dalam lomba makan apapun karena ia pasti akan mendapatkan juara.

"Baiklah lomba akan dimulai, tolong persiapkan hidangannya." Pembawa acara memberi isyarat pada bagian dapur untuk menyajikan hidangan pada peserta lomba.

Pelayan membawa hidangan dari dapur dan meletakan di depan meja masing-masing peserta, setiap peserta disediakan 10 mangkuk mie dan berdiri satu pelayan dibelakang mereka jika ada peserta yang menambah hidangan.

Yu Ren menatap hidangan mie di depannya dan ia tidak sabar memakannya.

"Baiklah dengan ini saya nyatakan lomba dimulai!" Pembawa lomba berseru keras untuk memulai lomba.

Tanpa basa-basi semua peserta tenggelam dalam mangkuk mereka dan menghabiskan hidangan dengan cepat.

Gia menggelengkan kepalanya melihat Yu Ren yang dengan cepat menghabiskan hidangannya dan meminta pelayan dibelakangnya untuk menyajikan hidangan lagi. Dengan tatapan tak percaya dari pelayan itu, ia segera mengambil hidangan lagi untuk gadis muda yang ia layani, ia tidak menyangka tubuh rampingnya dapat menampung semua hidangan dengan cepat.

"Temanmu benar benar pecinta makanan." Komentar Raja Hantu ketika melihat Yu Ren merebut makanan dari pelayan yang baru saja mengantarkan kepadanya.

"Mungkin ia terlalu terkengkang dengan peraturan klannya sehingga membuatnya seperti ini." Gia mengerti keadaan Yu Ren yang pastinya tertekan berada di klan besar yang memiliki tuntunan untuknya.

Beberapa peserta lain sudah tidak kuat memakan mie dan bersandar dikursi mereka dengan perut kenyang. Mereka menoleh untuk melihat lawan mereka dan merasa terkejut melihat gadis muda yang mereka remehnkan ternyata masih bertahan dan terus menambah hidangan untuk makan.

Mereka tercengang dengan mulut terbuka lebar dan membuat peserta lain penasaran dan menoleh ke arah fokus mereka dan melihat gadis muda yang memakan mie tanpa henti hingga membuat mereka menghentikan makan karena melihat tumpukan mangkuk yang sangat tinggi.

"Waktunya sudah habis dan angkat tangan kalian." Seru pembawa lomba menghentikan makan.

Hanya Yu Ren yang mengangkat tangannya karena semua peserta menatapnya tercengang.

"Kurasa hanya xiao guniang yang pantas mendapatkan hadiah." Pembawa acara tidak menyangka Yu Ren dapat memenangkan lomba dengan tumpukan mangkok yang tinggi hingga membuat peserta lain berhenti makan.

"Huh dasar kalian kalah dari gadis kecil." Cibir pembawa lomba pada peserta lain.

Sedangkan peserta lain menatapnya tajam karena mendengar ejekannya, mereka melemparkan pandangan yang mengisyaratkan bahwa gadis kecil itu adalah monster!

"Hahahahaha selamat selamat xiao guniang kamu telah memenangkan lomba. Ini adalah hadiah untukmu kupon makan gratis selama setahun di restauranku." Pembawa lomba dengan berat hati menyerahkan kupon yang menjadi hadiah dan berdoa dalam hati agar ia tidak sering ke restaurannya karena akan membuat bangkrut dengan nafsu makan besarnya.

"Terima kasih." Yu Ren menerimanya dengan senang hati dan berjalan mendekati Gia.

"Selamat kau telah memenangkan lomba."Gia meninju bahunya pelan mengapresiasikan kebanggaannya.

"Ayo kita pergi ke tempat lain, untuk mengikuti lomba." Yu Ren merangkul Gia dan menariknya ke tempat lain.

"Kali ini kau harus ikut!"

oOo

"Ayo naik kepanggung itu!" Gia menunjuk panggung yang digunakan untuk pertunjukan.

"Tidak! Aku tidak memiliki bakat tampil didepan panggung." Yu Ren menolaknya karena selama mengikuti festival makanan ia tidak pernah tampil didepan panggung.

"Ayolah pergi ke sana dan temani aku bernyanyi." Gia bersikeras menarik Yu Ren ke sana karena ia ingin tampil dan menyanyikan sebuah lagu.

"Tapi Gia aku-"

"Tidak ada tapi tapian, kau sudah menariku ke berbagai lomba." Gia merasa kewalahan mengikuti lomba dengan Yu Ren dan ia ingin melepaskan bebannya dengan bernyanyi.

"Jika tidak ingin bernyanyi denganku, maka pegang ini dan nyalakan ketika melihat isyaratku." Gia menyerahkan kembang api pada Yu Ren.

"Apa ini?" Yu Ren menatap benda aneh lagi yang dimiliki Gia.

"Ini namanya kembang api, sejenis petasan yang akan meledak dilangit dan menciptakan ledakan yang sangat indah." Jelas Gia singkat.

"Aku tidak pernah tahu ada petasan yang bisa meledak di langi." Yu Ren hanya mengetahui petasan yang biasanya digunakan dalam acara biasa.

"Tunggu sebentar." Gia berjalan menuju pemain musik dan mengintruksikan melodi yang mereka mainkan untuk mengiringi penampilan Gia, ia menjelaskan dengan rinci kepada mereka dan memberikan sekantong uang kepada mereka sebagai bayaran.

Setelah itu, ia menarik Yu Ren menaiki panggung untuk tampil. "Halo para pengunjung sekalian hari ini saya akan tampil membawakan lagu untuk memeriahkan festival ini, saya harap kalian menyukainya." Gia berseru keras menarik perhatian semua orang.

Gia menoleh dan mengisyaratkan pada pemain musik untuk memainkan musik.

Apakah kau pernah merasa sudah terkubur dalam-dalam?

6 kaki dibawah jeritan tapi sepertinya tidak ada yang mendengarkannya

Apakah kau tahu bahwa masih ada kesempatan untukmu?

Karena ada percikan didalammu

Gia menyanyikan lagunya dengan mengekspresikan lewat gerakannya untuk menghayatinya. Ia berjalan ke ujung panggung dan mengajak pengunjung lain bergabung dengannya.

Kau hanya harus menyalakannya, nyalakan, dan membiarkannya bersinar

Miliki malam seperti tanggal 4 Juli

Gia mengangkat tangannya ke atas dan bernyanyi keras hingga membuat pengunjung tertarik karena mendengar suaranya sangat indah dan lagu yang dia nyanyikan sesuai dengan festival ini.

Karena sayang kau adalah kembang api

Ayo, tunjukan apa yang layak untukmu

Buat mereka pergi 'oh, oh, oh'

Saat kau menembak melintasi langit

Gia menatap Yu Ren dan menarik tangannya agar tidak malu bergabung dengannya dan dengan percaya diri tampil didepan semua orang.

Sayang, kau adalah kembang api

Ayo, biarkan warna-warnamu meledak

Buat mereka pergi 'oh,oh,oh'

Kau akan meninggalkan mereka yang jatuh sendiri-sendiri

Para pengunjung mulai mendekati panggung dan menyoraki penampilan Gia, bahkan para penjual mulai meninggalkan stand mereka karena tidak ingin ketinggalan dengan penampilannya.

Kau tidak perlu merasa seperti pemborosan ruang

Kau asli, tidak bisa digantikan

Jika kau hanya tahu apa yang akan terjadi dimasa depan

Setelah badai datang pelangi

Gia menarik salah satu anak ke panggung untuk bergabung dengannya karena ia merasa kasihan melihatnya terjepit diantara orang dewasa.

Mungkin alasan kau mengapa semua pintu tertutup

Jika kau bisa membuka salah satu yang akan membawamu ke jalan yang sempurna

Seperti petir, jantungmu akan berhembus

Dan kapan waktunya, kau akan tahu

Yu Ren mengikutinya dan satu persatu membawa anak anak untuk bergabung dengan mereka diatas panggung karena ukuran panggung yang cukup besar.

Kau hanya harus menyalakannya, nyalakan, dan membiarkannya bersinar

Miliki malam seperti tanggal 4 Juli

Gia mengangkat tangannya sekali lagi dan mengajak pengunjung bernyanyi bersamanya.

Karena sayang kau adalah kembang api

Ayo, tunjukan apa yang layak untukmu

Buat mereka pergi 'oh, oh, oh'

Saat kau menembak melintasi langit

Dipimpin oleh Yu Ren, anak anak diatas panggung bernyanyi bersama sambil melompat ceria.

Sayang, kau adalah kembang api

Ayo, biarkan warna-warnamu meledak

Buat mereka pergi 'oh,oh,oh'

Kau akan meninggalkan mereka yang jatuh sendiri-sendiri

Gia menyapukan pandangannya dan melihat semua pengunjung yang fokus melihat penampilannya, ia semakin bersemangat membawakan lagu.

Boom, boom, boom

Bahkan lebih terang dari bulan, bulan, bulan

Itu selalu ada didalam dirimu, kamu, kamu

Dan sekarang saatnya untuk membiarkannya lewat

Gia mengeluarkan kembang api dari cincin ruangnya dan mengayunkan dengan kedua tangannya.

Karena sayang kau adalah kembang api

Ayo, tunjukan apa yang layak untukmu

Buat mereka pergi 'oh, oh, oh'

Saat kau menembak melintasi langit

Musik bermain lirih dan Gia mengeraskan suara sehingga membuat fokus semua orang tertuju padanya.

Sayang, kau adalah kembang api

Ayo, biarkan warna-warnamu meledak

Buat mereka pergi 'oh,oh,oh'

Kau akan meninggalkan mereka yang jatuh sendiri-sendiri

Duarrr Duarrrr Duarrr Duarrrr

Melihat aba aba dari Gia, Yu Ren menyalakan kembang api dan membuatnya meledak dilangit dengan pandangan yang sangat indah.

Boom, boom, boom

Bahkan lebih terang dari bulan, bulan, bulan

Semua orang menghentikan pergerakan mereka dan melihat kelangit yang berisi ledakan kembang api yang sangat memukau dan membuat mereka kagum.

Boom, boom, boom

Bahkan lebih terang dari bulan, bulan, bulan

(Katy Parry - Firework)

Gia dan Yu Ren saling berpegangan tangan dan berputar menikmati lagu yang mereka nyanyikan dengan iringan ledakan kembang api yang telah Gia letakan ditempat aman sehingga tidak akan melukai pengunjung apalagi anak anak.

Semua pengunjung bersorak keras sambil menikmati pemandangan langit yang tidak pernah mereka nikmati. Mereka merasa festival makanan tahun ini adalah yang paling meriah sepanjang tahun dan tidak akan pernah mereka lupakan.

-TBC-