webnovel

The King Ghost Wife

Gia gadis berusia 27 tahun yang berkerja sebagai agen rahasia tiba-tiba mengalami kecelakan mobil ketika melakukan misinya. Namun, ketika ia membuka matanya dia terbangun ditubuh Putri Jialin yang tidak memiliki kekuatan, dia dibenci saudara tertuanya dan Kaisar mengasingkannya, hanya saudara kembarnya dan pelayannya yang selalu disampingnya. Gia mulai hidupnya yang baru dengan membuat benda-benda yang membuat takjub semua orang, namun sangat umun didunianya dulu. Semua orang kagum dan mencoba mendapatkan benda-benda ajaib dari Putri Jialin. Namun, yang masih membuat Gia bingung adalah kenapa tubuh Putri Jialin bisa dia gunakan sesuka hatinya seakan tubuhnya sendiri didunianya dulu? *** "Kamu harus bertanggung jawab telah mencuri bungaku" Seorang pria duduk bermalas malas sambil menatap Gia. "Siapa yang mencuri bungamu?!?!?" *** "Berhenti mengikutiku pria sinting!" "Aku tidak bisa, aku telah kencanduan tubuhmu karena kamu mencuri bungaku" *** "Istriku kamu jangan jauh-jauh dari suamimu, kamu harus sering-sering menemaniku untuk menghangatkan ranjang kita" "AKU BUKAN ISTRIMU!!!" *** "Istri jangan mendekati pria lain! Kamu hanyalah milikku!" 'Seseorang tolong singkirkan pria tak tahu malu ini! Aku menyesal telah mencuri bunganya' *** *pencuri bunga = pemerkosa *mencuri bunga = mengambil keperawanan/keperjakaan

Destiyana_Cindy · Fantasy
Not enough ratings
96 Chs

Chapter 13 - Tael Perak vs Tael Emas

Putri Chunyi yang mendengarnya menoleh dan melihat Putri Jialin yang berjalan sambil melihatnya seakan berkata 'jangan menyentuh cermin berhargaku atau kau akan mengotorinya,' dengan pandangan mengejek.

Putri Chunyi yang melihat pandangan itu menggepalkan tangannya menahan kesal.

"Kerja bagus kalian menghasilkan cermin yang baik, aku senang. Berapa uang yang harus aku bayar?" Putri Jialin sangat puas dengan cermin yang di hasilkan pengrajin besi. Sungguh hasil yang bagus seperti cermin didunianya dulu ditambah mereka menambahkan bingkai yang dihias dengan ornamen-ornamen yang indah.

"Anda bisa menyebutkan bayaran yang anda inginkanPutri, semua bahan-bahan milik anda dan kami hanya membuatnya dan ditambahkan bingkainya untuk mempercantik cermin."

Gia yang mendengarnya samakin senang ia kira pemilik Tong Fang akan menaikkan harga, ia sedikit khawatir dengan uangnya karena ia hanya memiliki sedikit setelah membelajakannya beberapa hari lalu.

"Baiklah jika itu permintaanmu ini 4 tael perak untuk bayaran." Gia memberikan 4 tael perak uang terakhir yang ia miliki sekarang.

(1 tael perak = 1000 wen, 1 tael emas = 100 tael perak)

Pemilik Tong Fang mengangguk setuju dan menerimanya "Baik Tuan Putri." Dia tidak keberantan hanya 4 tael perak ditambah 2 tael perak sebagai uang muka, maka harga cerminnya adalah 6 tael perak. Sebabkarena mereka hanya mengeluarkan 2 tael perak untuk membuat bingkai cermin dan proses pembuatannya dia hanya menghargai 1 tael perak. Dan tambahan 3 tael perak itu dia sudah sangat bersyukur karena Putri Jialin mempercayai mereka untuk membuat cermin luar biasa.

Namun, tidak dengan semua orang yang mendengarnya mereka sangat terkejut hingga ingin memuntahkan seteguk darah mendengar harga cermin luar biasa itu.

4 TAEL PERAK!!!!

Apakah telinga mereka bermasalah atau orang-orang itu yang bermasalah bagaimana mereka setuju dengan harga 4 tael perak untuk cermin yang luar biasa.

Bahkan cermin milik Permaisuri yang bisa dianggap terbaik walaupun tidak sebaik cermin milik Putri Jialin seharga 1000tael emas.

1000 TAEL EMAS!!!!

Apakah kalian mendengarnya 1000 tael emas dibandingkan 4 tael perak, apakah kepala mereka rusak karena terbentur?!?!?!

Mereka yang mendengar harga itu seakan ingin membenturkan kepala mereka ke dinding mendengar harga yang tak masuk akal disetujui untuk cermin luar biasa itu.

"Pengawal bawa cerminku kediamanku! Tolong bawa dengan hati-hati itu sangat berharga." Gia segera memerintahkan beberapa pengawal untuk membawa cerminnya.

Para pengawal segera sadar dari rasa terkejut mereka dan dengan hati-hati membawa cermin yang sudah dimasukkan dalam peti kembali.

"Tuan Putribagaimana dengan sisa bahan tersebut?" Pemilik Tong Fang tidak berani sembarangan menggunakannya karena itu bukan miliknya.

"Untukmu saja" Gia dengan santai menjawabnya, dia tidak keberatan karena dia bisa mendapatkan semua bahan-bahan itu dengan mudah.

Pemilik Tong Fang yang mendengarnya sangat senang mendapatkan semua sisa bahan-bahan itu karena dia bisa membuatnya lagi dan menjualnya dengan harga tinggi."Tuan Putri ini adalah cermin yang anda buat untuk menunjukan caranya pada kami, kami telah menghiasnya dengan bingkai yang cantik." Bos Tong Fang menyerahkan sebuah kantung pada Sang Putri.

"Terima kasih." Dengan senang hati Gia menerimanya.

Putri Chunyi yang sudah tidak tahan menyela pembicaraan mereka.

"Kamu buatkan aku cermin seperti itu! Akan aku bayar dengan harga yang lebih tinggi dari Putri Jialin." Putri Chunyi segera melemparkan pandangan mengejek karena ia mengira dia terlalu miskin, dia membeli cermin luar biasa hanya dengan 4 tael perak, benar-benar menurunkan barang berharga.

Gia yang mendengarnya mengedutkan sebelah matanya 'dia pasti mengira aku miskin karena membayar 4 tael perak untuk cermin itu. Dialah yang bodoh, cermin itu didunianya sangat umum dan dijual dengan harga yang murah, dia benar-benar memiliki pandangan sempit.'

Bos Tong Fang yang mendengarnya ragu karena dia tidak bisa membantah perintah Putri Kekaisaran, dia kemudian mengalihkan pandangannya ke Putri Jialin, meminta pendapatnya.

"Bos Tong Fang jangan pernah membuat cermin secara pribadi untuk orang lain. Buatlah cermin kemudian lelanglah! Ini adalah perintah!" Gia tersenyum mengejek melihat Putri Chunyi yang melotot padanya.

"Ka..kau.." Putri Chunyi sangat kesal karena dia menghalanginya memiliki cermin yang luar biasa itu. Bos Tong Fang yang mendengarnya bernafas lega "Baik Tuan Putri sayaakan melaksanakan perintah anda."

"Kenapa kamu menghalangi Putri ini memiliki cermin itu? Apa hakmu menghalanginya?" Putri Chunyi sangat marah dengan perintah Putri Jialin.

"Hakku?" Jialin jalan mendekati Putri Chunyi.

"Akulah yang memiliki bahan-bahan itu hingga aku berhak melakukan apapun dengan itu. Dan hakku sebagai Putri Kekaisaran Pertama harus dihormati oleh putri dari selir belaka. Dan ingat ini peringatan pertama dariku jika kau tidak menghormatiku, kau akan kuhukum sesuai hukum yang berlaku di istana." Gia memandang dingin Putri Chunyi yang bertubuh lebih pendek darinya dan memberikan peringatan untuk menghormatinya.

Putri Chunyi yang mendengarnya tersentak kaget dan sedikit gemetar, dia kemudian ingat bahwa dia adalah Putri Kekaisaran Pertama yang harus dihormati. Perbuatannya yangdulu pada Putri Jialin tidak mudah dia lupakan sehingga dia melakukannya semena-mena sekarang tanpa ingat bahwa Putri Jialin sudah berubah.

o0o

"Putri cermin apa ini? Bagaimana bisa memantulkan bayangan sejelas ini, nubi sangat terkesan melihatnya." Junzhi memegang cermin yang memantulkan bayangannya dengan jelas.

(Nubi = Cara pelayan wanita memanggil dirinya sendiri a.k.a aku)

"Wow jadi inilah wajahku sebenarnya, astaga aku tidak pernah melihat wajahku sejelas ini, Putri Putri lihat cermin ini sangat bagus."

Gia yang mendengar perkataan Junzhi hanya tertawa kecil dan memberikan cermin kecil yang diberikan bos Tong Fang, dia tidak menyangka mereka masih menyimpannya dan membuat bingkai yang cantik sekaligus bisa digenggam dalam tangan. "Ini untukmu"

"Astaga Tuan Putri bagaiman bisa cermin ini untuk nubi, nubi tidak pantas menerimanya" Junzhi menolak cermin itu karena ia merasa tidak pantas.

"Omong kosong apa itu, kamu pantas Junzhi ini adalah cermin yang secara pribadi aku buat dan mereka hanya memberikan bingkai sebagai tambahan. Apakah kamu tidak mau menerima kerja kerasku?" Gia berpura-pura sedih agar Junzhi menerima cerminnya ia tahu kelemahan Junzhi yang tidak inginmembuatnya sedih.

"Bukan maksud nubi seperti Tuan Putri, baiklah akan nubi terima cerminnya." Junzhitak berdaya melihat wajah sedih Putri Jialin.

"Hahahaha... bagus kamu menerimanya,sekarang bantu aku untuk membuat kosmetik, tolong ambilkan bahan-bahan yang sudah aku siapkan kemarin" Gia langsung menghilangkan wajah sedihnya dengan cepat seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Junzhi yang melihatnya tidak berdaya ternyata dia telah ditipu dengan wajah sedih Putri "Baik Tuan Putri." Gia berjalan mendekati cermin yang memantulkan tubuhnya secara jelas dia memegang wajahnya dicermin dan membatin. 'Dengan cermin ini akhirnya aku bisa kembali ke Gia si Ahli Menyamar'

o0o

Di istana ditengah hutan terlarang suara hewan-hewan sesekali terdengar dan menambah suasana menyeramkan dihutan, namun tidak lantas membuat sosok itu takut. Dia sedang sedang berkultivasi dibelakang istana gelap yang berdiri di tengah Hutan Terlarang.

Matanya terpejam untuk berkonsentrasi dalam kultivasinya, tiba-tiba cahaya keluar dari tubuhnya dan mengelilingi sosokitu. Dia merasakan bahwa batas antara kekuatannya telah ia lewati hingga ia berhasil naik satu tingkat. Sosok itu membuka matanya dan terpancar rasa kepuasan dimatanya. Ia sangat senang dengan keberhasilannya menaikkan tingkat kultivasi, dia beranjak dari tempatnya dan berjalan memasuki istana gelap.

"Master ini jubah anda." Sebuah bayangan bergerak cepat kemudian berlutut menyerahkan jubah pada sosok itu.

Sosok itu menerima jubahnya kemudian memakainya, dia berjalan menuju tahtanya dan kemudian duduk memandang bawahannya.

"Ada laporan dari Banzhou?" Sosok itu bertanya dengan nada menyeramkan.

"Setelah ulang tahun Kaisar, Putri keluar dari istana sendiri tanpa izin dari Kaisar dan ketika akan keluar dari istana beliau melumpuhkan beberapa penjaga istana sendiri dengan dengan keahlian anehnya." Dia menjeda sejenak

dan melanjutkan.

"Putri pergi ke toko herbal lalu mencari uang dengan bernyanyi dan bermain musik. Setelah itu Putri melewati tambang pasir, beliau berhenti dan mengambil pasir yang ternyata adalah pasir jinyi. Kemudian Putri membersihkannya dan membuat bahan-bahan aneh yang telah beliau olahdan campurkan dari beberapa bahan tertentu dan mengolahnya menjadi cermin yang sangat jelas memantulkan bayangan."

Sosok itu menyeringai mendengar laporan dari bawahannya, dia sudah tahu karena dia juga melihatnya saat itu.

"Ada laporan lain?"

"Tidak Master"

"Katakan pada Banzhou terus awasi Putri Jialin jangan pernah bertindak jika tidak mengancam nyawanya" Sosok itu memberikan perintah.

"Baik Master" Zhouming segera keluar dari ruangan tahta dan mulai melaporkan perintah Master pada Banzhou.

"Suatu saat nanti kamu akan mendatangiku sendiri Putri Jialin"

-TBC-