webnovel

The King Ghost Wife

Gia gadis berusia 27 tahun yang berkerja sebagai agen rahasia tiba-tiba mengalami kecelakan mobil ketika melakukan misinya. Namun, ketika ia membuka matanya dia terbangun ditubuh Putri Jialin yang tidak memiliki kekuatan, dia dibenci saudara tertuanya dan Kaisar mengasingkannya, hanya saudara kembarnya dan pelayannya yang selalu disampingnya. Gia mulai hidupnya yang baru dengan membuat benda-benda yang membuat takjub semua orang, namun sangat umun didunianya dulu. Semua orang kagum dan mencoba mendapatkan benda-benda ajaib dari Putri Jialin. Namun, yang masih membuat Gia bingung adalah kenapa tubuh Putri Jialin bisa dia gunakan sesuka hatinya seakan tubuhnya sendiri didunianya dulu? *** "Kamu harus bertanggung jawab telah mencuri bungaku" Seorang pria duduk bermalas malas sambil menatap Gia. "Siapa yang mencuri bungamu?!?!?" *** "Berhenti mengikutiku pria sinting!" "Aku tidak bisa, aku telah kencanduan tubuhmu karena kamu mencuri bungaku" *** "Istriku kamu jangan jauh-jauh dari suamimu, kamu harus sering-sering menemaniku untuk menghangatkan ranjang kita" "AKU BUKAN ISTRIMU!!!" *** "Istri jangan mendekati pria lain! Kamu hanyalah milikku!" 'Seseorang tolong singkirkan pria tak tahu malu ini! Aku menyesal telah mencuri bunganya' *** *pencuri bunga = pemerkosa *mencuri bunga = mengambil keperawanan/keperjakaan

Destiyana_Cindy · Fantasy
Not enough ratings
96 Chs

Chapter 12 - Menampar Mereka

Selama beberapa hari ini Gia tidak berbuat ulah dan berdiam dalam paviliunnya untuk membuat benda-benda modern dengan bahan seadanya, ia berusaha sebisa mungkin membuatnya semirip mungkin dan menambahkan dengan bahan unik dari dunia ini. Ia telah melakukan penelitian dengan membaca buku dan survei langsung ketika keluar dari istana, ia takjub dengan bahan-bahan alami di dunia ini yang memiliki efek yang magis hingga membuat otak kreatifnya bekerja untuk menghasilkan benda-benda hasil kolaborasi dari dunia modern dan dunia unik ini.

Kaisar yang mendengar keadaan Putri Jialin merasa lega karena dia tidak melakukan sesuatu yang akan membuatnya khawatir. Namun terkadang Kaisar heran sejak hilang ingatan ia mendapatkan kabar bahwa dia tidak bisa diam, tetapi mengapa kali ini dia hanya diam saja dikediamannya tanpa keluar, apa yang sedang ia kerjakan?

Gia telah bertanya pada Junzhi, apakah ada ruangan kosong yang bisa ia gunakan sebagai bengkel untuk membuat benda-benda yang dia inginkan, dan Junzhi menunjukan sebuah ruangan yang tidak terlalu jauh dari kamarnya sebuah ruangan kosong yang rencananya digunakan untuk pelayan.

Keesokan setelah kedatangan Kaisar, mereka membersihkan ruangan itu dan meletakan barang-barang yang telah didapatkan Gia untuk membuat sesuatu, sesaat Junzhi ingin bertanya benda-benda aneh yang tidak pernah ia lihat, namun ia urungkan niatnya karena melihat wajah Sang Putri yang gembira sambil menyanyikan lagu yang cukup asing untuknya. Ia sangat senang bahwa Sang Putri tidak melupkan kesukaannya ini.

Sekarang Gia tengah fokus dalam mengerjakan sebuah jam yang telah dia kerjakan selama 2 hari. Jam didunia ini tidak konsisten karena mengandalkan jam matahari yang mengandalkan sinar matahari yang apabila terjadi mendung/hujan tidak berfungsi dan jam air yang bila digunakan saat musin dingin maka air akan membeku dan tidak bisa digunakan lagi. Oleh sebab itu dia membuat jam seperti didunianya agar dia bisa mengetahui waktu. Ketika sedang mengerjakan jamnya Gia mendengar Junzhi memanggil namanya dari luar.

"Tuan Putri pengerajin besi Tong Fang mengantarkan barang pesanan anda, sekarang mereka sedang didepan gerbang utama istana, mohon Putri keluar untuk mengkonfirmasi." Junzhi memberitahukan bahwa barang pesanan Putri sudah tiba, dia penasaran barang apa yang diinginkam Putri dari pengerajin besi.

"Benarkah?!?! Junzhi bantu aku mengganti pakaian! Aku tidak sabar menerima barang pesananku" Gia dengan semangat membuka pintu bengkelnya dan menyeret tangan Junzhi ke kamarnya untuk membantunya mengganti pakaian karena dia tidak bisa menggunakan pakaian dunia ini sendirian.

o0o

"Berhenti siapa kalian? Dan apa barang yang kalian bawa?" Beberapa penjaga istana memblokir jalan pengrajin yang mencoba memasuki istana.

"Kami adalah pengrajin besi Tong Fang kami ingin mengantarkan barang pesanan Putri Jialin." Bos Tong Fang bersikap sopan pada mereka agar mengizinkan rombongannya masuk.

Para penjaga istana saling berpandangan mereka tahu bahwa Putri Jialin sudah berubah dan tidak bisa diprovokasi lagi. Kejadian beberapa hari lalu telah menyebar untuk menjadi pelajaran agar para penjaga tidak menghina Putri Jialin, sekarang Putri Jialin mulai mendapatkan perhatian Kaisar hingga mereka tidak bisa memperlakukannya seperti dulu.

"Tunggu sebentar kami akan bertanya dengan Putri Jialin." Seorang menjaga menjawab karena tidak segera percaya dengan perkataannya, itu bisa saja itu palsu dan mereka harus waspada apapun mengenai Putri Jialin. Pemilik Tong Fang mengangguk setuju dengan keputusan penjaga istana dia tidak keberatan karena istana memiliki aturan sendiri.

Putra Mahkota, Putri Bailin dan Putri Chunyi yang tidak sengaja lewat mendengar percakapan penjaga dan pemilik Tong Fang, mereka penasaran apa yang dipesan Putri Jialin beberapa hari lalu sehingga harus keluar istana tanpa izin Kaisar.

"Apa yang dipesan Jialin pada pengrajin besi?" Putra mahkota menyipitkan matanya melihat peti yang diangkut dalam gerobak oleh pengerajin besi Tong Fang.

"Mungkin itu sampah tidak berguna yang dia pesan" Putri Chunyi mendengus kesal atas perlakuan Putri Jialin saat pesta ulang tahun Kaisar.

"Meimei kamu tidak boleh berkata seperti itu" Putri Bailin segera menegur Putri Chunyi yang mengejek Putri Jialin. Sedangkan Putri Chunyi hanya mendengus kesal menanggapi saudaranya.

(Meimei = adik perempuan)

"Ayo pergi kesana dan melihat apa yang dipesan Jialin." Putra Mahkota segera mengajak mereka menghampiri rombongan pengrajin besi Tong Fang.

o0o

"Apa yang dipesan Putri Jialin pada kalian?" Walaupun benci mengatakannya Putri Chunyi harus memanggil hormat Putri Jialin hormat karena dia Putri Pertama Kekaisaran Xue Ying.

"Salam Putra Mahkota, Putri Kedua dan Putri Keempat" Para penjaga yang melihat kehadiran putra dan putri Kekaisaran segera memberi salam diikuti rombongan pengrajin besi Tong Fang.

"Menjawab Putri Keempat, hamba dan pekerja hamba diminta membuat barang berharga dengan bahan dan desain yang telah disiapkan Putri Jialin sendiri" Dengan jujur bos Tong Fang menjawab Putri Keempat.

"Barang berharga apa? Pasti itu adalah benda sampah karena bahan-bahan dari 'sampah' juga akan menjadi sampah" Semua pengrajin menahan tangan mereka untuk memukul kepala Putri Keempat.

Cermin sebagus dan sesempurna ini disembut sampah? Maka apa kabar cermin dari perunggu atau tembaga yang bernilai ratusan tael emas dibandingkan cermin Putri Jialin. Maka itu lebih rendah dari sampah yang ia hina. Huh lihat saja jika dia sudah melihat 'benda berharga' pasti akan menampar wajahnya. Bos Tong Fang tidak membalasnya karena tidak bisa menyinggung Putri Kekaisaran.

"Meimei jangan berkata seperti itu" Putri Bailin segera menegur Putri Chunyi yang berkata keterlaluan. Putri Chunyi hanya mendengus kesal

"Buka peti itu Putra Mahkota ini ingin melihatnya!" Putra Mahkota penasaran barang apa yang dipesan Jialin sehingga bos Tong Fang mengatakan benda berharga.

"I..ini.." Bos Tong Fang ragu melaksanakan perintah Putra Mahkota.

"Apa kamu berani tidak mematuhi perintah Putra Mahkota? Kamu ingin dipenggal?" Putri Chunyi memarahi bos Tong Fang yang ragu melaksanakan perintah Putra Mahkota.

Bos Tong Fang tidak berdaya dan memerintahkan pegawainya untuk membuka peti dan mengeluarkan 'benda berharga' dengan sangat hati-hati.

Semua orang sangat penasaran denganbenda apa yang dipesan Putri Jialin sehingga pegawai Tong Fang harus mengeluarkannya sangat hati-hati.

Para pegawai Tong Fang sudah mengeluarkan benda itu yang masih terbungkus kain dengan hati-hati mereka meletakkannya.

"Buka kainnya!"

Kain penutup akhirnya terbuka dan menunjukan cermin besar yang bisa memantulkan bayangan dicermin dengan sempurna.

Semua orang yang melihat cermin itu terpana karena mereka dapat melihat bayangan mereka tercermin sangat sempurna seolah melihat kembaran mereka. Mereka juga merasa bahwa cermin Pheonix putih milik permaisuri tidak dapat memantulkan bayangan sejelas ini, padahal cermin itu terkenal akan keindahannya dan dapat memantulkan bayang dengan jelas. Namun, sekarng itu terpatahkan dengan cermin yang katanya milik Putri Jialin.

"Cermin apakah ini? Apakah ini cermin ajaib?"

"Astaga cermin milik Mahou bahkan tidak bisa memantulkan bayangan sejelas ini. Cermin apa ini?"

(Mahou = Ibu Kekaisaran)

"I..ini...ini cermin yang indah"

"Wow cermin Putri Jialin sangat bagus"

"Benar! Aku tidak pernah melihat cermin sejelas ini"

"Ini pertama kalinya aku melihat bayangan ku sendiri sangat nyata"

"Dari bahan apa cermin ini dibuatsehingga bisa menghasilkan cermin yang luar biasa?"

Para pengrajin besi yang mendengarnya sangat bangga, mereka senang bahwa Putri Jialin mempercayakan mereka untuk membuat cermin yang luar biasa ini. Mereka tertawa dalam hati ketika mengingat kata hinaan dari Putri Chunyi, cermin ini pasti menampar wajahnya.

Putra Mahkota terkejut melihat bayangannya terpantul dalam cermin sangat jelas, selama hidupnya dia tidak pernah melihat cermin yang bisa memantulkan bayangan sejelas dan sesempura ini. Bahkan cermin milik Permaisuri tidak bisa mengalahkan cermin milik Jialin.

"Dari bahan apa cermin ini terbuat?" Putra Mahkota sangat penasaran bahan apa yang bisa menciptakan cermin yang luar biasa ini.

Pengerajin besi yang mendengarnya menunduk malu mendengar pertanyaan Putra Mahkota, walaupun mereka membuatnya mereka tidak mengetahui bahan-bahan yang Putri Jialin berikan pada mereka. Mereka sangat menghargai barang-barang itu namun ketika mencari tahu bahan-bahan itu mereka tidak bisa menemukan jawabannya. Bahan-bahan dari Putri Jialin tidak pernah mereka lihat seumur hidup.

"Maaf Putra Mahkota kami tidak mengetahuinya, Putri Jialin hanya memberikan bahan-bahan tersebut dan memberikan intruksi untuk membuat cermin." Bos Tong Fang sangat menyesal tidak mengetahui bahan-bahannya.

"Kau bahkan tidak mengetahuinya? Dan Jialin sendiri yang memberikan bahannya?" Putra Mahkota mengerutkan dahinya mendengar perkataan bos Tong Fang.

"Benar Yang Mulia."

Putri Chunyi yang melihat cermin itu terpesona dan ingin menyentuhnya, namun-

"Berhenti! Jangan menyentuh cermin berhargaku!"

-TBC-