Sial! Sial! Veronica Young memaki di dalam hati.
Nyaris saja, skandal mereka berdua ketahuan oleh orang tua Michael Putra Prasojo pada saat itu.
Ia belum sempat berbuat apa-apa terhadap Alano di atas ranjang empuk di kamarnya.
Lagi pula anak bodoh itu langsung tertidur dalam keadaan mabuk berat.
Percuma saja sang model melanjutkan aksi nista dirinya, ia tak akan mendapatkan kepuasan apa-apa darinya.
Veronica segera berdandan memoles wajah lagi, merapikan pakaian agar tidak dicurigai. Pergi diam-diam, tak seorang pun melihat dirinya telah berada di kamar pribadi putra Nyonya Catarina yang lain.
Pengalaman mengerikan tapi mengasyikkan bagi seorang wanita jalang seperti Veronica Young.
Hanya butuh berhati-hati lain kali, jika ia menyelinap lagi ke kamar Alano.
Senyum terlukis di mulut busuknya ketika menyapa calon mertua di teras belakang yang megah.
"Veronica, kau dari mana saja?" tanya Nyonya Catarina menyelidik.
Sang model buru-buru mengatur sikap yang waspada. Wajahnya dibuat seperti orang sedang sakit.
"Tante, maafkan aku sedang kurang enak badan. Tadi sempat berbaring di kamar milik Michael, dan tertidur sebentar di sana."
Matanya dibuat makin sayu. Dan aktingnya berhasil, bak seorang model bergaya di panggung catwalk sukses menipu sang calon mertua.
"Baiklah Veronica, kau butuh banyak istirahat. Hari pernikahan sebentar lagi, kau harus tampil cantik dan anggun mendampingi putraku nanti," ucap Nyonya Catarina tegas.
Calon menantunya, Veronica Young sangat cantik dan muda. Sepadan, Michael Putra Prasojo yang tampan dan gagah perkasa.
Sekarang kedua orang tuanya menjadi lebih dekat karena sebuah pernikahan.
"Kamar Michael segera disiapkan untuk kalian beristirahat usai pesta pernikahan nanti, dan menjadi milikmu seutuhnya termasuk juga kediaman ini."
Nyonya Catarina berkata tulus. Veronica segera menggantikan posisinya menjadi Nyonya Besar di rumah besar mereka.
Ia berniat kembali ke Italia bersama Tuan Prasojo menghabiskan hari tua.
Model cantik itu hampir menjerit kesenangan mendengar ucapannya tapi segera menahan diri, ia tidak ingin terlihat tamak dihadapan wanita paruh baya kaya raya.
Veronica memeluk Nyonya Catarina begitu erat sebelum pulang.
"Terima kasih, Tante sungguh baik padaku. Aku berjanji membahagiakan Michael Putra Prasojo untuk selamanya!"
Rencana yang disusun bersama kekasihnya Bima Mahardika berjalan cukup baik. Semua impian mereka makin terwujud di depan mata dalam waktu tidak lama lagi.
Wajah Veronica mendongak angkuh sebelum masuk ke mobil yang menjemput.
Memandang rumah mewah bagai istana, pilar-pilar besar menjulang, halaman luas membentang.
Belum lagi teras belakang, kolam renang dan pendopo besar dari gelondongan kayu jati tua berukir yang mahal, siap dihias menjadi pelaminan yang cantik bagi mereka.
Ia tak menyesal lagi, memindahkan tempat pernikahan dari gedung mewah ke kediaman ini.
Bukan hanya menikahi putra Tuan Prasojo, tapi menguasai harta benda keluarganya.
Sungguh sempurna!
***
Bima Mahardika memeluk kekasih, partner in crime. Menyentuh Veronica hanya untuk dirinya sendiri, sesuka hatinya.
Di mana pun dan kapan pun ia menginginkan gadis itu. Selalu begitu setiap kali mereka bertemu.
"Kau mendapatkan sesuatu, sayang? Wajahmu terlihat gembira sekali hari ini," tanya Bima penasaran.
Ciuman lembut dari sang model sebagai jawabannya, lalu kerlingan mata genit menggoda gairah sang kekasih.
"Mon amour - sayangku, impian kita berhasil. Nyonya Caterina menyerahkan kediamannya sebagai hadiah pernikahanku dan putranya!"
Veronica tak bisa menahan kebahagiaan atas kesuksesan penipuan besar dilakukannya kali ini.
Jika pernikahan itu terjadi, pria bodoh itu bertekuk lutut padanya memberikan semua apa yang dipinta sebagai Nyonya Besar dari Michael Putra Prasojo.
"Bagus sayang, akhirnya tiba membalaskan dendamku pada keluarga keparat itu. Kau bisa singkirkan penghuni lain di sana, termasuk cecunguk calon suamimu!" bisik Bima Mahardika di telinga kekasihnya.
Desahan sang kekasih membangkitkan emosi Veronica. "Jangan khawatir, sayang. Aku tahu bagaimana melenyapkan satu persatu. Kita berdua menjadi tuan rumah di sana, tak perlu lagi mencari uang receh lainnya, bisnis Michael menjadi milikmu!"
Gadis paling pintar! Di antara gadis-gadis mainan Bima Mahardika lainnya!
Veronica Young model berparas cantik, tubuhnya langsing tapi dadanya sangat menarik dan alami.
Semua pria tergoda, tak terkecuali Michael dan adiknya Alano Putra Prasojo ikut terjebak pesona palsu gadis itu.
Bima layaknya sang mucikari, tapi sayang Veronica polos tak menyadari.
Pria tampan itu banyak mempermainkan gadis-gadis muda, menyodorkan mereka ke lawan bisnis sebagai cara melicinkan birokrasi panjang dan merepotkan.
Walaupun dirinya seorang pengusaha. Bima menggunakan semua cara menikmati dan mengeruk hasil keuntungan, dari pekerjaan yang diperintahkan ke mereka.
Hidup pria itu yang sesungguhnya dibiayai oleh para kekasihnya, gadis-gadis itu. Ia memakai apartemen Michael di Paris sepuasnya saat mencumbu tunangannya.
Juga fasilitas mobil mewah, credit card hingga uang yang diterima mereka, sebagian besar telah menjadi miliknya. Gadis-gadis cantik yang bodoh!
Mudah diperdaya, dimanipulasi, dieksploitasi luar dan dalam oleh Bima Mahardika!
"Kau akan mendampingi di pernikahanku, sayang?"
"Tenanglah Veronica, aku hadir menemanimu sebagai kerabat dekat. Michael tidak pernah tahu tentang hubungan kita selama ini!"
"Pria bodoh itu mangsa empuk setelah sekian lama kita mencari. Aku bosan bersamanya selama tiga tahun ini. Sikapnya begitu otoriter, seakan aku ini kacung, bukan tunangannya. Terlalu posesif membatasi gerakku tak bisa kemana-mana. Jika bukan karena hartanya, sudah aku putuskan hubungan itu dari dulu!"
"Ayolah, Veronica sayang. Pernikaha sudah di depan mata, jangan pernah kau gagalkan jika tak ing------"
"Tak ingin apa maksudmu, Bima? Kau berani mengancam setelah apa yang kulakukan semua ini untukmu?"
Veronica mulai merasakan kejanggalan atas ucapan kekasihnya. Namun Bima Mahardika pintar memutar balikkan suasana.
Tubuh seksi kekasih langsung dibopongnya ke ranjang empuk mereka. Lebih baik berhenti berbicara.
Memanjakan Veronica lewat sentuhan mistis jari jemarinya.
Gadis itu menikmati puncak kepuasan yang ia berikan, sangat mudah digiring agar terus melakukan perintahnya.
Bima tahu segalanya, kekurangan maupun kelebihan para kekasihnya.
Arabelle, Clarissa, Emily, Fara, Ginela, Ivanka, Ilona, Jacqueline, dan Laras. Ada 9 gadis cantik miliknya yang tersebar di mana-mana, memiliki profesi pekerjaan berbeda-beda.
Hanya satu kesamaan mereka, yaitu bodoh!
Bima tidak pernah menaruh hati ke salah satu dari mereka. Keistimewaan masing-masing hanya untuk menarik para pria pengusaha kaya di dalam atau luar negeri.
Ia bisa kapan saja bertandang mengunjungi, atau mengundang mereka sebagai teman kencan bagi lawan atau teman bisnisnya.
Sengaja menjualnya, prostitusi terselubung.
Telah lama Bima Mahardika melakukan perbuatan nista, demi karir dan kepuasan dirinya.
Namun tidak satu pun dari gadis-gadisnya curiga, karena wajah tampan dan sikap elegan Bima mampu menipu bertahun-tahun.
Kehidupan gemerlap dalam bisnis hitam yang digeluti membuatnya makin tamak. Ia terus mencari gadis baru menjadi alat kepuasan permainannya, perdagangan di bidang prostitusi.
Malam ini ia bersama Veronica Young, lalu malam-malam berikutnya bersama gadis lain yang berada di luar kota atau luar negeri.
Sang model cantik tanpa helai pakaian, berselimut tebal sedang tertidur pulas saat Bima Mahardika mengontak Arabelle, Ivanka dan Jacqueline dalam satu pesan bersamaan di gawainya.
Mereka bertiga akan dipertemukan dengan klien bisnis yang berbeda. Bajingan Bima sang mucikari memberi tahu yang harus mereka lakukan sesuai perintahnya.
Jika Veronica Young tak berhasil melakukan keinginan Bima Mahardika menghancurkan Michael Putra Prasojo, maka ia mengirimkan gadis-gadis lain mendekati saingan bisnisnya.
Banyak cara melumpuhkan kesadaran musuh, hanya karena seorang wanita.
Beruntung Michael akhirnya jatuh cinta pada Veronica, Bima mengetahui kelemahannya. Pria itu sangat pemilih, terlalu berhati-hati.
Kali ini ia pun telah memegang kunci rahasia masa lalu Michael Putra Prasojo yang kelam. Musuhnya punya mantan istri dan seorang putra yang tidak dikehendakinya.
Sewaktu-waktu mereka berdua menjadi bumerang jika Michael tidak mau menikahi Veronica dan menyerahkan harta kekayaan padanya.
Dendamnya belum terbayar sampai kini. Kerugian jutaan dolar akibat kekalahan tender di Eropa, membuat Bima Mahardika sungguh membenci putra sulung dari keluarga Tuan Prasojo.
Ia melirik ke arah Veronica, gadis itu penawar dari kemarahannya atas kegagalan bisnisnya beberapa tahun lalu.
Calon Nyonya Michael Putra Prasojo boneka ciptaannya tak lama lagi mereguk banyak keuntungan berlipat ganda untuknya.
Bukan hanya tubuh gadis-gadis cantik itu dimanfaatkan olehnya, tapi hasil keringat mereka pun dirampas olehnya.
Bima Mahardika, si manusia keji berdalih sebagai kekasih.
***