webnovel

26. Kesurupan.

Semua murid yang menjadi anggota OSIS masuk kedalam ruangan tersebut. Risu bersama kawan seganknya yang dikenal sebagai kumpulan primadona idaman wanita. Tapi mereka bertiga duduk disela-sela anggota lain agar para anggota tidak ada yang mengira kalau mereka sombong. Risu menghidupkan laptopnya. Saat menghidupkan laptop, sayup terdengar bahwa beberapa anak perempuan membicarakannya, yaitu dia diisukan jadi dengan Yanda dimana dia bakal dijodohkan dengan Amanda. Anehnya Risu tidak peduli karena, dia tidak berpacaran dengan Yanda sama sekali. Dia tidak suka dengan remaja laki-laki itu karena ia terkesan sangat menyebalkan, narsis dan pria yang suka tebar pesona.

"Risu gak jadian sama Yanda. Kalian tenang aja" Ujar Monra menepis tudingan mereka keras-keras. Para perempuan yang jadi anggota selain sahabat-sahabatnya merasa tenang. Yanda adalah cowok populer yang katanya mirip Cha Eun Woo. Mirip apanya? Selagi Risu dan Yanda masih belum jadian, mereka merasa masih lampu hijau yang menerobos.

Rapat kemudian dimulai. Dipimpin oleh ketua OSIS yang selalu terobsesi menjadi Lee Min Hoo-nya Pariaman. Zacky namanya. Dia diam-diam menyukai Risu. Alasan mengapa dia sangat ingin menjadi ketua OSIS karena ada Risu. Jadi mau tak mau dia harus bersaing dengan Yanda kali ini.

Namun apakah Risu akan memilih diantara keduanya? Lalu acara dimulai.

"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatu"

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatu" Sahut mereka kembali.

"Kali ini kita akan merapatkan bahwasannya OSIS kita terpilih dalam rangka menjadi panitia polisi keamanan untuk festival Triathlon nanti. Tapi tidak semuanya, harus ada salah satu diantaranya. Persyaratannya, mereka memiliki pengetahuan bahasa Inggris yang mumpuni. Yang kedua perempuan harus memiliki tinggi 165 cm dan yang laki-laki 180 cm. Masing-masing kita harus membawa surat hasil bebas penggunaan Narkoba dan surat bebas vaksin. Persyaratan ini bagi siapa yang mau ikut.

Disini ada yang mau ikut berpartisipasi?" Tanya Zacky. Pertamanya tidak ada yang mau mengangkat tangannya. Lalu, Risu mengajukan diri. Disusul oleh Nisa dan juga Monra. Mulailah mereka menampakan wajah masamnya. Melihat itu Monra semakin tidak senang, karena menampakan wajah kedengkiannya.

"Yang ikut ini adalah orang yang paling berani" Kata Monra menyindir siapa yang gak mau ikut.

"Ia si paling berani" Ujar salah seorang mencemooh Monra. Monra tidak terima dengan ucapan itu. Ia seperti seseorang yang sedang diejek.

"Yah, gue paling berani. Kenapa ada masalah krisis keberanian lo? Nanti jatah lo dekat sama Yanda nipis!" Monra menoleh seperti mendelik mangsa. Dia menyindir haternya bernama Khairani. Khairani tidak bisa berkata-kata. Nisa dan Risu menyuruh mereka berhenti dengan perkelahian itu.

"Udah Mon biarin aja" Ujar Risu mencegah. Lalu disusul oleh Lupita. Namun tujuan gadis itu bukan untuk mendapatkan Yanda. Persetan dengan itu semua. Dia ingin mencoba menjadi selayaknya bayangkara. Dia memang bercita-cita ingin menjadi polisi. Yang kedua Andini, karena dia memang jago bahasa Inggris sama dengan Risu. Lalu, disusul dengan Mahesa. Akhirnya ada 6 perempuan, dan 6 laki-laki. Jadi total yang ikut ada 14 orang. Risu mencatat semua dokumennya. Setelah ditetapkan, kemudian mereka bubar. Saat mereka saling bersalaman, sosok yang bernama Khairani itu mencibir mereka. Dalam hati, apa-apaan gadis ini? Mereka ber 6 bercengkrama tentang kejadian tadi.

"Udah jangan didengerin. Khairani memang kaya gitu. Bocah betul" Kata Andini.

"Ya kak Dini, tadi aku tu emosi"

Andini adalah kakak kelas mereka. Dia sekarang kelas 2. Sementara Risu dan 3 ganknya kelas 10. Lupita dan Mahesa adalah kawan selokal.

"Gak nyangka ya? Anak DKV banyak yang terpilih"

Risu menatap wajah Andini lama-lama. Garis wajahnya mengingatkan dia pada seseorang. Ia perhatikan dengan saksama. Andini ini sangat mirip dengan Yanda.

"Kak Andini ini, Kakaknya Yanda ya?" Risu mencoba menebak

"Kok tau?"

"Mirip" Kata Risu tersenyum cengengesan.

"Tapi kok sifatnya beda ya?" Kata Mahesa bingung.

"Beda?"

"Ia kak, Yanda itu keknya suka tebar pesona. narsis lagi"Kata Monra menceritakan fakta yang ada.

"Dia suka sisir rambut" kata Nisa.

"Parahnya lagi dia suka berkaca" kata Lupita.

Para cewek itu menceritakan tentang Yanda.

"Yanda itu orangnya bersih dan suka perawatan. Tapi kosmetik kakak jadi korban" Memasang wajah yang tidak ikhlas. Risu mengelus pundak kakaknya. Saat mereka berbincang-bincang, "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa". Mereka mendengar suara teriakan yang sangat kencang. Ke 6 gadis itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Ternyata mereka melihat anak randai terbang dengan menggubakan selendang. Yang terbang itu adalah tukang dendang dari randai. Dia terbang mengitari Atap satu ke atap yang lain.

"Amanda" Ujar pedendang yang lain. Semua anak randai keluar mengejar Amanda. mereka berenam mengikuti kemana gadis itu melayang. Lalu dia turun kebawah. Risu melihat ada salah satu diantara mereka berenam menggerakan mulutnya. Sebuah lantunan ayat terdengar dari mulut kak Andini. Matanya tajam mengarah ke Amanda. Saat dia membaca ayat-ayat rukiah, tiba-tiba Amanda ingin menyerang salah satu diantara mereka. Langkah kakiinya mendadak lebar, seolah-olah ia ingin segera mencekik seseorang. Gadis itu ternyata mengeluarkan tatapan seperti seekor harimau. Dia mengaum sambil mengeluarkan taring. Matanya kuning menyala dan seolah-olah ingin menyerang Risu. Namun terhalang oleh Andini yang membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Kemudian Amanda pingsan.

"Amanda!!!" Mereka langsung menggotong Amanda bersama-sama masuk kesebuah ruangan. Ia melihat energinya seakan dikuras oleh sosok yang masuk kedalam ketubuh gadis itu.

Melihat orang-orang yang menggotong Amanda, guru seni yang membimbing anak randai panik.

"Ya Allah! Amanda kenapa?"

"Dia kesurupan bu" Kata Risu.

"Kesurupan?" tanya ibu gak percaya.

"Ya udah ibu ambil minum dulu ya"

"Oke buk."

Amanda dibaringkan diruang randai. Dia masih tidak sadarkan diri. Anggota OSIS dan anggota randi memijat-mijat kaki bahkan pergelangan tangan. Beberapa saat kemudian, guru seni mereka membawa secangkir air putih hangat yang ditutup pakai penungkup air yang biasanya orang gunakan untuk kopi. Setelah habis diurut, Amanda terbangun dan memeluk Yanda. Risu dan yang lain melihat kejadian ini kaget. Beraninya Amanda memeluk Yanda. Walau sebenarnya Yanda yang dipeluk sangat risih, mengingat ia tidak nyaman akan hal ini. Tapi, untuk kali ini saja Amanda boleh memeluknya.

"Nggak apa-apa"

" Ini minum dulu" kata guru seni memberikan air.

"Ya bu terimakasih" Amanda melepaskan pelukannya lalu meminum secangkir air itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Risu.

"Aku ngeliat perempuan cantik memakai baju batabua" kata Amanda. Mereka semua kaget.

"Perempuan yang memakai baju batabua. Dia ngelawan asap hitam. Sepertinya itu roh jahat"

Ya ampun, apalagi ini. Semua tampak ketakutan apalagi Yanda dan Risu.

"Mungkin aku yang banyak bengong"

"Makanya Amanda kalau istirahat, jangan menyendiri mulu. Kan ibu udah bilang" kata guru seni mereka.

"Maaf bu, saya mungkin banyak bengong jadi begini"

Risu kemudian menemukan tragedi baru yang harus dia catat. Sebenarnya apa yang terjadi?