webnovel

22. Ada yang solat.

Selesai ambil wudhu, ia kemudian keluar. Risu berjalan menuju ke arah kamar. Ia melihat rumah sudah dipenuhi banyak laki-laki paru baya. Ia sudah yakin bahwasannya itu teman-teman ayahnya. Bukannya ayahnya tadi pergi kelapau? Namun ia tidak mementingkan itu semua. Ia kemudian masuk kedalam kamar, membongkar isi lemari, mengambil mukena dan sajadah. Pertama ia bentangkan tikar sajadah. Kedua ia mengenakan mukena. Ketiga ia mulai berdiri tegap lalu takbir.

"Allahuakbar" Risu mulai takbiratul ihram.

Disamping kiri-kanan ada yang rasanya mengikuti gerakan takbirnya. Ketika membaca doa iftithah, ia merasa 2 orang berwajah pucat mengikuti gerakan dia solat. Risu yang bercakap dengan Tuhan dengan tumakninah, berusaha menenangkan hati. Ia takut sebenarnya. Selang beberapa saat ia rukuk sambil membaca Subhanarobbiya'azimi wabihamdih' sebanyak 3 kali. Dan suara itu juga terdengar ke telinganya. Mungkin itu adalah Jin yang taat kepada Allah dimana mungkin yang menjadi makmumnya Risu adalah Jin perempuan. Hal itu terjadi sampai rakaat terakhir. Ia mengucapkan salam ke kanan, Risu kaget ada sosok perempuan yang memakai mukena sama dengannya. Ia kemudian menoleh kekiri, ada seorang wanita tua yang datangnya entah darimana, memakai warna kerudung yang sama. Ia kemudian menyapa salah satu diantaranya.

"Berdoalah Risu, baru kamu berbicara kepada kami" Kata wanita itu. Dia adalah sosok wanita yang baru saja dia mimpikan. Risu makin tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi. Ia kemudian berdoa kepada Allah sang pencipta alam semesta. Ia kemudian berzikir lalu, meminta perlindungan kepada Allah. Setelah berdoa, Risu bertanya kepada mereka berdua dengan nada yang pelan

"Apa tujuan kalian datang kesini? Apakah kalian ingin menggodaku ketika sedang solat?"

"Risu. Mana mungkin kami mengganggumu sedang solat. Itu sama saja kami menentang pencipta kami" Ujar wanita tua yang tidak diketahui siapa namanya.

"Lalu apa tujuan kalian datang kesini?" tanya Risu dengan tangan yang mengigil.

"Kami mau kamu membawa anak itu pulang" Ujar wanita itu.

"Siapa yang harus aku bawa pulang?" Tanya Risu dengan tatapan yang tajam.

"Kamu akan tau sendiri. Kami tidak bisa memberitahumu. Dia sedang dihukum. Kami ingin berkumpul bersama kembali. Tapi itu rasanya sulit. Bawa ia kembali Risu. Bujuk dia"

"Bagaimana aku tau kalau bisa menemukan?"

"Melalui mimpi-mimpi yang kamu selama ini. Itu adalah saya"

"Baiklah" Risu menatap mereka berdua. Akhirnya Risu mengangguk dan lalu kedua orang itu menghilang.

Jadi mimpi-mimpi yang ia alami adalah sebuah pertolongan?