Tanpa sungkan-sungkan ia menyalakan rokok itu. Buat Valencia pemandangan itu sudah bukan hal aneh lagi. Tante Glora memang doyan rokok, tapi ia bukan seorang perokok berat.
"Haus nih. Bagi minum dong. Val." ucap Tante Glora.
"Saya punya orange juice kaleng. Tante mau?" tanya Valencia.
"Boleh, boleh…!" kata Tante Glora.
Setelah Valen menyajikan kaleng tak terlalu formil, gadis berambut sebahu itu bertanya dengan senyum di paksakan.
"Eeh, ngomong-ngomong Tante bilang sama Holly ya kalau saya cerita tentang pemuda silumannya itu?" tanya Valencia.
"Iya. Tapi… dia membantahnya. Jangan-jangan cerita itu hasil rekayasa mu sendiri, Val." jawab Tante Glora.
"Nggak. Benar kok. Saya malah sudah dapatkan mantera pemanggil roh pemuda itu." kata Valencia.
"Mantera…?!" Tante Glora berkerut dahi.
"Iya! Holly memanggilnya dengan mantera khusus. Saya tadi berhasil menyalin mantera itu ke dalam selembar kertas, dan ingin saya buktikan sendiri kebenarannya." jawab Valencia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com