155 Rasa Sakit Memuakkan

Vires dan Lavena benar-benar dipindahkan. Putra tunggal dan istri Castor itu sungguh-sungguh diasingkan di istana Nimitta. Beberapa warga melihat itu secara langsung. Akhirnya mereka pun membubarkan diri.

Castor merasa cukup terpukul dengan kejadian ini. Rasanya sangat berat jika harus meninggalkan kedua orang tercinta itu di istana yang dingin ini. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik.

"Tuan, ayo pergi. Di sini ada pelayan dan penjaga yang akan menjaga mereka. Tuan tidak perlu khawatir," bujuk salah satu tetua istana.

Akhirnya Castor pun mau pergi. Dengan berat hati dia meninggalkan istana Nimitta bersama dengan rombongan tetua yang lain.

Namara menyaksikan kepergian mereka dari balik pepohonan. Wajahnya tidak banyak menunjukkan ekspresi. Beberapa saat kemudian dia pun berbalik pergi. Mungkin dia harus memikirkan apa selanjutnya yang harus dia lakukan.

***

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter