Tiaria terlihat serius sehingga Namara berpikir kalau wanita itu memiliki hal yang sangat penting untuk dibicarakan. Namun, apa itu? Rasanya dia bahkan belum pernah bertemu sekali pun dengan wanita itu.
Mereka memang belum pernah bertemu sebelumnya. Bahkan, Tiaria tidak mengetahui siapa Namara dan dari mana asalnya. Dia hanya tertarik dengan elemen kabut awan Namara.
"Jadi kenapa?" tanya Namara dengan cepat.
"Siapa namamu?" tanya Tiaria.
"Aku adalah Namara," balas Namara dengan tingkat kesopanan yang cukup. Dia tidak terlalu memperlakukan Tiaria dengan cara yang berlebihan. Ini cukup berbeda dengan murid lain yang pastinya justru akan mencoba menjilat guru akademi.
"Namara ...." Tiaria bergumam sebentar. Setelah itu dia mengangguk. "Bagus. Setelah ini kau tidak perlu mengikuti ujian apa pun. Kau hanya perlu mengikuti ujian dariku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com