"Tuan, lepaskan aku!" Namara mencoba memberontak ketika Eros menariknya entah ke mana. Pria itu terlihat sangat dingin. Apa dia sudah membuat kesalahan? Namara tidak merasa melakukan sebuah kesalahan.
"Kenapa Tuan sangat marah?" Namara bertanya. Jika pria itu tidak menjelaskan maka dia tidak akan tahu apa yang salah.
"Tuan …." Namara mencoba memanggil, tetapi Eros masih mengabaikannya. Itu benar-benar membuat Namara kesal.
Apa-apaan pria itu? Bukankah Eros membiarkan dia menyelesaikan masalah mengenai Castor? Kenapa tiba-tiba pria itu datang seperti ini?
Karena merasa marah akhirnya Namara berteriak, "Erooss!"
Dia sama sekali tidak memedulikan keadaan di sekitar yang cukup ramai. Pada akhirnya pria itu menoleh. Namun, wajah dinginnya membuat Namara menciut.
"Apa kau ingat peraturan itu? Kau tidak boleh memanggil namaku." Eros tampak menyipitkan mata. Dia bisa merasakan beberapa orang menoleh padanya dan dia tidak menyukai itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com