Aku menggelengkan kepalaku karena aku tidak mengerti apa yang Radit coba katakan. Sebelum aku bisa membuka mulut, dia menciumku. "Kita masih di sini Rain. Tadi malam mungkin tidak berjalan seperti yang kita harapkan tapi lihat kita... kita masih di sini. Kita bangun dalam pelukan satu sama lain persis seperti yang kita inginkan. Gua tepat di tempat yang gua inginkan."
Tenggorokanku terasa sesak karena emosi. "Gua juga," aku setuju. "Radit, gua….."
Radit meletakkan jarinya di atas mulutku untuk membungkamku. Lalu dia menggulingkanku, jadi dia telentang dan aku berbaring di atasnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com