webnovel

Chapter 78 (The Worked Hard)

Rupanya Neko pergi ke rumah Yechan dengan membawa kotak mochi tadi, dia mengetuk pintu rumah Yechan dan yang membukanya Yechan sendiri.

Yechan terkejut. "Akai.... Kamu datang pagi pagi begini?! (Kenapa tumben sekali, biasanya dia tidak pernah kemati begini....)" Dia menatap tak percaya.

". . . Aku hanya ingin mampir" Kata Neko.

"Ah, ya, masuk saja" Yechan mempersilahkan nya masuk, di saat itu juga ada Ibu Yechan.

"Ah halo nona manis" Dia menyapa dari dekat. "Apa yang membawa kamu kemari?"

"Aku punya barang dari kota" Neko memberikan kotak mochi itu.

"Oh Terima kasih, tidak perlu repot repot" Ibu Yechan menerima nya sementara Yechan bingung.

"Akai, apa yang terjadi?" Dia tahu maksud Neko datang dengan tak biasa.

". . . Aku tidak tahu apa yang aku lakukan tapi sepertinya, antara besok dan dua hari lagi aku kembali ke kota" Kata Neko membuat wajah Yechan tak percaya.

"Kenapa harus besok dan besoknya Bukankah masih lama lagi kamu pulang ke kota" Yechan menatap tak terima dan Neko hanya bisa terdiam.

Dia lalu mengatakan seautau. "Ini karena Pekerjaanku, jika bukan karena pekerjaanku, aku juga tidak akan mau pergi ke kota" Balasnya.

Tapi Yechan tetap memasang wajah kecewa.

"Jangan khawatir, aku sudah bilang dari awal kita bisa melakukan panggilan ponsel dan yang lainnya Asalkan kita bicara" Tambah Neko sekali lagi.

"Lalu Apakah kamu akan kembali lagi ke sini?" Tanya Yechan.

"Aku benar benar tidak tahu pekerjaan ku ini jelas sangat mengganggu nantinya, jika aku tidak segera menyelesaikan pekerjaanku maka ini akan sangat banyak dan pada akhirnya aku tidak bisa mengatasinya"

"(Kenapa ini harus terjadi... Kenapa harus sekarang dia pergi, aku sudah sangat dalam mengenalnya, kurang sedikit lagi aku bisa menjalin pertemanan dengan Akai) Aku kan merindukanmu" Yechan menatap dengan tampang sedihnya.

"Yechan, dia itu memiliki pekerjaan yang besar kamu tidak boleh mencegahnya begitu, jangan khawatir nona manis kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tenang di sana, Yechan akan menjalani kehidupannya di sini seperti biasa dan kalian bisa saling berhubungan dengan ponsel" Kata ibu Yechan.

"(Itu memang benar, ini memang soal pekerjaan Akai, tapi kenapa gadis seperti mu harus memiliki pekerjaan yang sangat penting meskipun aku belum tahu pasti apa pekerjaan nya) Kalau begitu, Sebelum kamu pergi, Bisa kamu ke sini sebentar" Tatap Yechan yang berjalan ke kamarnya, Neko terdiam, ia menatap ke arah ibu Yechan.

"Maafkan aku ya, dia memang begitu, karena ini juga pernah di alami olehnya ketika dia berpisah dengan teman SMA nya dulu karena perbedaan kampus" Kata Ibu Yechan.

"Ini baik baik saja, aku mengerti hal ini" Neko membalas dan Ia kemudian mengikuti Yechan yang berjalan ke kamarnya yang terletak di pantai dua.

"Dalam pekerjaan mu, ketika pekerjaan mu benar-benar selesai Apakah kamu akan kembali ke sini" Kata Yechan dengan sangat sedih, dia duduk di ranjangnya menatap Neko yang berdiri di depannya. Mereka sudah ada di kamar nya Yechan sendiri dan Neko harus menghadapi Yechan yang seperti tak mau melerakan nya pergi.

Neko terdiam sebentar dan ia menggala nafas panjang. "Ini bukan soal aku menepati janji kemari lagi atau tidak, tapi pekerjaanku ini benar-benar tidak akan ada habisnya, aku bahkan sampai lelah dibuat ini semua, jangan khawatir kamu bisa ke sana dan menemuiku hanya cukup beritahu aku melewati ponsel.... Dan yang pasti, aku tak bisa membuat janji begitu saja" Kata Neko.

"(Dia benar-benar membuatku harus ekspresi seperti ini dan sekarang aku benar-benar tidak bisa melepaskannya, aku ingin dia yang lebih lama di sini paling tidak 2 bulan atau yang lainnya....) Kalau begitu bisa aku bertanya sesuatu dan kamu harus menjawabnya dengan suka hati" Yechan menatap, dia antara serius dan sedih.

"Jika itu bisa membuatmu lepas dariku dan berhenti merengek aku tak boleh pergi, aku akan menjawab nya" Balas Neko.

"Dari awal kamu ke sini kamu mencari seseorang yang bernama siapa?"

". . . Dari awal aku ke sini dengan kemauanku sendiri, aku kemari untuk mencari seseorang, seseorang yang telah lama meninggalkanku, atau ini semuanya kesalah pahaman karena aku yang meninggalkannya duluan, dengan informasi palsu dia menganggapku sudah pergi dan dia benar-benar percaya dengan informasi palsu tersebut, jika aku menyebutkan namanya aku belum tentu tahu bukan" Kata Neko, dia mengatakan bahwa dia memang mencari Matthew, karena Neko sudah tahu dari cerita Kim, dia mengakui bahwa Matthew tidak meninggalkan nya tapi ini salahnya sendiri karena berita palsu soal kematian nya saat bersama Tuan Ezekiel benar benar dipercayai Matthew dan Matthew tahu sendiri dari Beum karena Beum sudah menangkap nya saat itu, mungkin Beum memaksa Matthew bergabung dengan nya sehingga mereka menjadi memiliki tugas masing masing dan begitu penting.

"Ya, ini baik baik saja jika aku tidak kenal dengan orang yang kamu cari, aku hanya ingin mengingat namanya saja bahwa Akai pernah ke sini hanya karena mencari seseorang yang bernama yang akan kamu sebutkan"

"(Sepertinya dia menang begitu penasaran dengan semua masalahku, mau bagaimana lagi, aku hanya memberitahu nya sedikit saja tak akan membuat ku rugi) Baiklah dia bernama Matthew" Balas Neko.

"(Huh.... Apa!??)" Seketika wajah Yechan terpaku dan dia tampak tidak percaya dengan gemetar. "Apa....?! .... Apa yang kau katakan, dia bernama Matthew kenapa kau tidak bilang dari awal?!!" Dia panik.

"Ada apa memangnya" Neko terdiam bingung.

"Aku.... Aku.... Aku--- Aku teman SMA nya, dari awal aku bicara bahwa aku memiliki teman SMA yang sama di distrik itu, kami SMA sama dan kami berpisah ketika kampus dan dia distrik itu, aku ada di kampus Jiang, kami dulu sangat dekat saat SMA dan aku menjadi salah satu temannya, Matthew kan, namanya Matthew, dia dulu adalah siswa yang paling bisa menggambar realistis bahkan gambaran nya sangat nyata, seharusnya dia menjadi seorang seniman yang sangat hebat..." Kata Yechan.

"Bagaimana kau bisa tahu kau SMA dengannya" Neko juga menatap tak percaya. "(Aku benar-benar tidak berpikir sejauh ini, dia benar-benar mengenal Matthew, aku sangat bodoh tidak bertanya hal itu, dan aku malah menjawab aku tidak peduli dengan itu... Seharusnya jika dia dari awal bercerita bahwa dia memiliki teman yang ada di distrik, aku seharusnya memintanya bercerita tapi tidak, penjelasan masalah ini malah baru datang sekarang....)"

"Lihat ini" Yechan mengambil sesuatu dari meja belajarnya, dia memberikan nya pada Neko sebuah kertas foto berukuran kecil.

Rupanya itu Matthew dan Yechan sendiri sedang berfoto kelulusan SMA.

"Ini tidak mungkin" Neko masih terdiam tak percaya.

"Dari awal aku bicara bahwa aku memiliki teman SMA yang sama dan kami berpisah waktu kuliah, dia ada di distrik, aku ada di Jiang, setelah itu kami tak ada ikatan apapun, tapi dia datang kemari dan memberitahu ku semuanya bahwa... Kekasihnya telah meninggal" Kata Yechan.

"Kekasihnya? Siapa yang dia maksud kekasihnya?"

". . . Aku tidak tahu,.... Apa jangan jangan.... Itu kamu Akai?" Yechan terdiam.

Neko juga terdiam. "Astaga, ini sialan.... (Aku tak berpikir sejauh itu... Kenapa ini benar benar membingungkan, aku tak tahu lagi harus apa... Matthew rupanya mencari Yechan, dia pergi kemari hanya untuk menemui Yechan dan ketika aku sampai kemari, dia malah kembali ke distrik lalu di tangkap oleh Beum, kakak nya sendiri, karena dari awal, Matthew melarikan diri dari keluarganya... Sekarang aku tahu, dia hanya di paksa...) Aku sekarang tahu semuanya..." Neko terdiam dan menghela napas panjang, dia memberikan kertas foto itu kembali pada Yechan.

". . . Aku akan kembali"

"Tunggu Akai, kamu pulang kapan di kota?"

"Jangan khawatir, aku akan menghubungi mu" Kata Neko.

"Ah, aku akan mengantarkan" Yechan menatap.

"Tidak perlu" Neko langsung membalas membuat Yechan terpaku.

Lalu Neko berjalan pergi dengan aura yang sangat kesal. "(Aku tak mengerti, aku bekerja keras untuk memahami ini semua tapi kontrol diri ku sudah lepas dan egoisme membuat ku menilai lebih dulu tanpa melihat kebenaran nya... Tapi tetap saja, aku membenci Matthew, aku ingin membalas dendam padanya tak peduli apapun itu... Aku tak akan tertarik padanya lagi)" Neko tampak kesal hingga ia sampai di villa rumahnya.

Ketika membuka pintu, Kim mendengar suara dan langsung berjalan mendekat. "Nona Akai" Dia menatap.

Tapi Neko melewatinya dan langsung duduk di sofa. "Ha... Sial..." Dia menghela napas panjang.

"Nona Akai, ada apa?" Kim berjalan mendekat.

"Matthew, dia teman dari Yechan, jadi selama ini, apa yang dikatakan manajer kafe itu benar, bahwa Matthew pergi ke desa Jeongju untuk menemui teman nya, aku berpikir bahwa dia selamanya disana jadi aku menyusul di sini, tapi... Rupanya ini berbeda, aku salah, jadi aku kemari ketika dia pulang kembali ke distrik, ini sama saja aku tak mendapatkan apa apa di sini...." Kata Neko.

Kim terdiam, dia lalu menggeleng sambil menghela napas panjang. "(Jadi memang benar, lelaki cupu itu rupanya berteman dengan lelaki yang begitu membosankan seperti Tuan Matthew) Kalau begitu, bisa kita kembali ke distrik?"

". . . Yeah, setelah kau mengurus apa yang aku minta ini, kau bisa kembali ke distrik duluan dan bawa Jun Hyun untuk menjemput ku" Kata Neko.

"Aku akan melakukan nya, apa yang anda ingin aku lakukan soal pengurusan?"

"Cari identitas seorang gadis bernama Choka, aku yakin dia sangat berhubungan dengan Cheong" Kata Neko.

"Ya, aku mengerti, kalau begitu aku permisi, aku akan kembali ke distrik, jaga diri anda, Nona Neko" Kim menundukan badan dan berjalan pergi dari Villa Neko, dia akan kembali ke distrik dan sekarang Neko terdiam menghela napas panjang.

"(Ini semua sia sia.... Tapi paling tidak.... Aku bisa bertemu dengan lelaki yang begitu baik bekerja keras dalam membantu ku)" Dia tersenyum kecil sendiri mengingat Yechan. Sepertinya ini memang hampir selesai soal masalah Matthew yang membuat Neko harus sia sia datang di desa itu. Tapi paling tidak, dia menemukan lelaki baik seperti Yechan.