webnovel

Chapter 15 (My Model)

Setelah itu Neko langsung ke kantor pribadi nya, di sana Anjing nya dimasukan dan diminta di ikat di dalam kantor Neko.

Saat ini Neko membaca buku di kursinya hingga ia menghela napas panjang. "Haa... Bukan ide bagus" Sambil melihat buku kecil yang ia baca di kantor, lalu menoleh ke sudut dimana anjing itu berada, dia sedang berbaring bosan.

"(Aku yakin dia sudah cukup patuh untuk hal ini, dia sudah tidak menunjukan taring nya) Hoi, kemari..." Neko menatap dingin, seketika dia langsung beranjak dan berlari mendekat. Jarak nya terbatas karena lehernya terantai.

"Woof, Woof" Dia seperti mengajak bicara pada Neko yang hanya menatapnya biasa.

"(Rupanya benar... Dia tidak menunjukan taring nya lagi, apa ini? Kenapa perubahan nya cepat sekali?)" Neko terdiam bingung.

Di pandangan anjing itu dia seperti mengatakan sesuatu.

=° Kenapa kamu tidak takut padaku, jika sifat garang ku tidak bisa membuat mu takut, aku akan memilih menggunakan sifat patuh ku padamu °= itu mungkin yang dikatakan anjing yang langsung berubah sifat nya itu.

Tapi di sini, Neko hanya memasang wajah Datar itu. "Hei, Dengar, aku akan memberikan mu pada kepolisian, barang kali mereka sedang mencarimu"

Seketika dia langsung terkejut dan kembali berbaring dibawah Neko. Dia seperti mengatakan sesuatu dalam pemikiran nya.

=° Apa! Kenapa mau membuang ku! Aku sudah memberikan sifat yang patuh sekarang, maafkan aku jika tadi aku garang... Aku benar benar ingin bersama mu °=

"Hoi, ada apa... Hei?" Neko menendang nendang pelan tapi anjing itu terdiam saja.

"Katakan sesuatu agar aku bisa mengerti"

"Woof, woof...Woof"

"Aku tidak mengerti" Neko mengkerutkan mata.

"Woof, woof...." Anjing itu menarik baju Neko membuatnya beranjak dari kursi, dia menarik Neko untuk melihat jendela luar.

"Ada apa??"

"Woof woof..."

". . . Kau, ingin jalan jalan?"

"Woof, Woof" Anjing itu langsung bersemangat dengan ekor nya bergerak kemana mana.

"Boss, Ketua ingin bertemu dengan anda" Jun tiba tiba muncul masuk.

"Kalau begitu ajak anjing ini jalan jalan" Kata Neko dengan tatapan biasa.

"Jalan jalan?" Jun terkejut.

"Woof, wooof.... Wooo, woo..." Anjing itu bersuara kecewa sambil menarik narik baju Neko dengan giginya.

"Sepertinya Dia hanya ingin dibawa jalan jalan dengan Anda" Kata Jun.

"Huh? Aku sedang tidak bisa"

"Woof, woof..." Anjing itu menyela dengan menjadi berposisi duduk.

"Apa yang kau lakukan?"

"Sepertinya dia menunggu Anda hingga selesai" Jun menatap. Lalu Neko terdiam sebentar dan berjalan meninggalkan anjing itu.

"(Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan padanya, biarkan dia di sini dan lihat seberapa lama dia menungguku)"

Lalu dia masuk ke kantor pribadi Ketua wanita.

Ketika Neko datang, Ketua langsung menoleh dengan tatapan tajam nya.

"Kudengar kau digigit anjing?" Ketua Menatap.

"Siapa yang bilang" Neko membalas dengan wajah biasanya.

Seketika Ketua menarik bahu Neko yang masih terluka. "Ugh... Hei" Neko terkejut kesakitan.

"Hmp...Tak perlu bertanya untuk menanyai pertanyaan" Kata Ketua, sementara Neko hanya gemetar memegang bahunya.

"Bagaimana dengan dokumen itu"

"Aku sudah mengurusnya, apa kau punya masalah yang harus di tugaskan padaku lagi? Jika tidak, Aku akan pergi"

"Direktur Geun memiliki seorang putri, dia ingin putrinya mengenalmu lebih lanjut" Kata Ketua.

Dia membicarakan Suzune.

Ekspresi Neko yang dingin menjadi terkejut.

"[Wanita itu, aku tidak ingin memberi tahu identitasku begitu saja bukan, Tunggu dulu... Dia seharusnya sudah tahu karena melepas anjing itu...]"

"Ada apa? Kau keberatan"

"Tentunya Aku bakal keberata..."

Bruak..!!

Ketua langsung menarik kerahnya. Seperti mengancam Neko.

"Ha... Aku akan datang"

Sementara itu, sebelum kejadian gigitan anjing ini terjadi.

Suzune ada di sofa rumah besarnya, lalu seorang pria pengawal datang mendekat. "Nona, saya sudah mencari tahu soal orang yang anda inginkan"

"Ya, katakan padaku.... (Akhirnya aku bisa tahu orang yang di sukai Matthew itu, memang nya siapa dia bisa bisanya Matthew suka padanya)" Dia sedang kesal dengan Neko.

"Dia adalah Neko, salah satu dari orang inti di organisasi yang masih belum di ketahui nama nya, organisasi itu memanipulasi dan atau bisa di sebut yang paling berpengaruh di distrik kriminalitas yang jauh dari Seoul ini, dia di sebut sebagai orang yang memegang kuasa dan menjadi ketua nomor dua di sana" Tambah orang itu.

Seketika Suzune benar benar terkejut tidak karuan. "(Aku benar benar tidak tahu dia begitu, ck, kalau begitu aku harus mencari cara agar dia tidak bisa menemui Matthew.... )" Pikirnya dengan kesal, dan di saat itu juga dia dapat ide melepaskan anjing itu, begitulah di mulainya Suzune tahu Neko siapa dan dia juga yang melepas anjing itu untuk menyerang Neko.

--

Setelah menemui ketua di kantor organisasi ketua sendiri, Neko berjalan masuk ke kantor. Anjingnya yang menyambutnya. "Woof, wooof..."

"Oh, kau memang menunggu ku" Neko menatap.

Lalu Jun datang membawa surat. "Boss, Aku sudah mendapat surat izin dari pihak berwajib. Anjing ini bukan anjing milik kepolisian jadi harus di berikan pada kelompok tentara pelatih anjing perang..."

". ..Tidak perlu, Aku tahu harus apa denganya, sebelumnya.."

"Apa maksud anda?"

"Dia benar benar menungguku di sini tentu saja harus di beri sesuatu dari permintaan nya tadi"

--

Semua orang memandangi sesuatu yang melewati mereka. Yakni Neko yang berjalan membawa ikat leher anjing. Dia memakai kacamata hitam.

"Siapa nama anjing itu?" Mereka bergosip sendiri.

"[Sial, kenapa Aku malah terlihat menonjol, ini hanya membawa jalan jalan bukan]" Neko menatap mereka dengan tatapan dingin seketika mereka semua mengalihkan pandangan.

Sebelumnya.....

"Apa boss sudah menamainya?"

"Apa nama yang bagus untuknya"

"Sepertinya... Dongsik"

--

Sementara itu, Matthew berjalan pulang dari bekerja paruh waktu. Tiba tiba seseorang mendekap tangan kirinya, Matthew menoleh dan rupanya itu Suzune.

"Hei Matthew, apa Kau ingin mengobrol sesuatu denganku?"

"Aku tidak ada waktu"

"Ayolah, ini soal gadis yang Kau sukai, Aku tahu dia siapa?"

"Apa maksudmu?"

"Kemarilah" Suzune menariknya membuat mereka duduk di bangku pinggir jalan.

"Dia seorang yang penting kan?"

"Aku tidak mengerti" Matthew menatap bawah, Dia dari tadi hanya menatap ke bawah.

"Matthew, ayolah, perhatikan Aku" Suzune memegang wajah Matthew, seketika Ia mencium Matthew. Kebetulan dan tak disangka sangka Neko lewat begitu saja didepan mereka. Dia lewat sambil memakai topi di kepalanya.

Matthew terkejut dan mendorong Suzune. Ia melihat ke Neko yang baru saja lewat tapi tak ada siapa pun.

Rupanya Neko membalik arah agar tidak dilihatnya. Dia berhenti membuat Dongsik, anjingnya juga berhenti dan menatap.

"[Haa... Semuanya berjalan begitu cepat, mungkin memang benar aku harus mengakhiri ini]" Neko menengadah menatap langit. Ia juga telah melihat mereka berdua tadi. Rasa kecewa tak bisa bercampur dengan sebuah kecemburuan.

Hanya satu yang sudah mengisi dirinya yakni kembali ke kekosongan lagi.

"Woof..." Dongsik mendekat dan berbaring di bawahnya. Anjing itu seperti mengerti perasaan Neko.

"(Dia lelaki yang aku pandang bisa menjaga semua ini, tapi setelah aku memperlihatkan tubuh ku dua hingga tiga kali saja, dia benar benar bisa menerima banyak wanita hanya karena sifatnya yang tidak tegas, apakah kau menganggap ku ini hanya sembarang memperlihatkan tubuh ku, aku memang model mu, kita telah membuat perjanjian sebelumnya tapi apakah aku mengatakan bahwa aku boleh di lihat lelaki sepertinya... Tentunya tidak, dia yang pertama, dan akan menjadi yang terakhir... Tapi tetap saja, dia membuat tubuh ku tak terkendali, pikiran ku kacau ketika pusing dan malah teringat oleh nya, andai aku bisa melupakan ini tapi ini sangat sulit. Dia tidak menganggap ku, atau aku yang merasa begitu... Apakah dia bersikap begitu karena dia tidak menerima perizinan melakukan seks dengan ku, tentu saja seks bukan hal yang sembarang untuk ku)" Pikir Neko sekali lagi.

Dia benar benar bingung dengan sifat Matthew yang mau mau saja si goda oleh Suzune, itu baru satu wanita, bagaimana jika banyak wanita nantinya, tapi Neko tidak tahu, meskipun Matthew di goda Suzune, dia berusaha untuk menghindari Suzune tapi hanya saja Suzune benar benar tidak mau melepas Matthew.

"(Mungkin aku akan menarik perhatian nya malam ini saja, malam ini saja... Dan mengatakan semuanya bahwa ini adalah sebuah ilusi, dia tidak suka aku....)" Neko kembali terdiam.

"Woof...?" Anjing nya itu menatap.

". . . Lanjutlah berjalan" Neko menatap lalu Dongsik berdiri dan kembali berjalan dengan Neko.

--

Neko terbaring di sofa besar nya dengan anjing nya yang duduk menatap nya.

"Woof..." Ia menatap lalu Neko menoleh.

"Ha... Maaf ya, jalan jalan hari ini terlalu singkat" Neko menatap.

Dongsik terdiam, ia lalu meletakan kepalanya tidur di bawah, Neko terdiam dan kembali menatap langit langit, dia masih membayangkan yang Matthew lakukan dengan Suzune.

Lalu ponsel nya berbunyi dari meja, ia lalu mengambilnya bahwa itu dari Matthew bertuliskan suatu pesan.

== Neko... Aku ingin bertemu dengan mu ==

"Ha.... Aku tidak tahu lagi..." Neko menghela napas panjang, dia seperti putus asa.

--

"Hari ini hampir sore, apa boss ingin keluar lagi?" Hyun keluar dari mobil.

"Ya, Dia ingin pergi bersama Lelaki itu. (Matthew) untuk makan malam..." Jun membalas.

"Haizz, Dia bukannya sudah lelah"

"Hoi, Kalian...." Neko mendadak memanggil Mereka, seketika Mereka terkejut dan menoleh.

"Masuklah kemari" Neko menatap. Lalu Mereka berdua saling memandang dan ikut masuk ke rumah Neko.

"Aku bingung dalam menentukan pakaian yang bagus, apa Kalian bisa pilihkan?" Neko menunjukan beberapa pakaian perempuan feminim.

". . . [Apa aku sedang bermimpi, boss ingin memakai pakaian perempuan...]" Mereka berdua terdiam.

". . . Hoi..." Neko menyadarkan mereka.

"E...Gaun kecil putih sangat cocok untukmu"

"Ya, gaun itu bagus..."

"Hm...Begitu ya, jadi Aku harus pakai baju putih ini..." Neko menatap baju tersebut. Tapi Ia menjadi ber aura dendam sangat kuat ketika mengamati baju itu.

"[Baju ini... Sangat putih dan rok nya... Pendek sekali, Aku harus pakai apa di bawahnya...]"

"Boss, apa semua baik baik saja..?" Mereka menatap. Seketika Neko melempar baju itu sampai keluar dari jendela membuat mereka berdua terkejut.

"Baju aneh...."