webnovel

Chapter 120 (Caged The Beast)

"Yohan!! Hei kawan!" Kim langsung mendekat dan mereka melakukan tos tangan.

"Hei, kenapa ada di sini?"

". . . Aku hanya sebentar ke sini lalu kembali lagi ke distrik ku" Kata Orang itu.

"Wah wah... Parah, sekarang kamu ikut siapa?"

".... Sebenarnya, aku mendengar dari distrik B03 bahwa Pria kejam telah kembali, dia yang dari rusia telah mampir kemari dan ada perjanjian langsung darinya, dia memintaku datang menemui nya di sini"

"Apa?! Orang yang baru baru ini di bicarakan? Park--

"Choisung" Orang yang bernama Yohan itu langsung membalas.

". . . Sebenarnya siapa dia, kenapa dia dikenal banyak orang?" Kim menjadi bingung.

"Kudengar dia sedang mencari kucing manis... Atau mungkin kucing kesetiaan" Balas Orang itu membuat Kim terdiam.

"Apa maksud nya? Tuan park Choisung di definisikan sebagai apa memang nya?"

". . . Dia penagih hutang swasta, dia juga merupakan seorang mafia yang sudah sangat terkenal di berbagai dunia penting... Masa lalu mengatakan bahwa dia pernah menyakiti seorang gadis hingga gadis itu menjadi gelandangan, tapi dia mengaku, mencari gadis itu" Kata Yohan.

". . . (Kenapa ini sangat mencurigakan? Kenapa begitu mirip dengan cerita milik Nona Akai.. Nona Akai pernah bilang bahwa sebelum dia benar benar menjadi gadis gelandangan, ada seoranv lelaki yang membunuh ibunya di depan nya, apa lelaki itu... Tuan Park Choisung, ini hanya pemikiran ku, belum tentu benar)" Kim menjadi curiga.

"Bagaimana dengan Sunbae? Apa yang terjadi? Kenapa begitu panik aku lihat tadi?" Yohan menatap bingung. Jika dilihat lihat, wajah yang dimiliki Yohan benar benar begitu polos dan sangat bersih, tak ada wajah serius sama sekali.

"Ah ini.... Aku harap aku membantu ku, atasan ku menghilang, dan pastinya dia di culik.... Jika kau menemukan nya, tolong beritahu aku"

" . . . Seperti apa orang nya?"

". . . Ini" Kim menunjukan foto Neko. Itu adalah foto yang ada di ponsel Kim, foto kebetulan ketika Neko menatap kamera Kim.

"Oh, mudah sekali ciri cirinya.... Mata merah, rambut panjang warna hitam, kulit putih dan seirang gadis yang begitu manis" Tatap Yohan.

"Ya, aku harap aku memberitahu ku ketika menemukan nya" Tatap Kim dengan serius.

"Tentu" Yohan langsung membalas. Tapi suasana kembali diam.

"Um... Sunbae" Dia memanggil Kim, lalu dia berpamitan. "Aku harus segera kembali, jadi sampai jumpa, sunbae..." Kata orang itu lalu berjalan pergi.

Kim terdiam. "(. . . Sebenarnya dia dulu penembak jitu tapi sekarang, sudah tidak... Yaudah mau bagaimana lagi... Mungkin lain kali aku dapat bertemu dengan dia, sekarang urus kepergian Nona Akai ada dimana)" Dia langsung berlari pergi melanjutkan pencarian nya, yakni mencari Neko.

Sementara itu, Neko membuka matanya, Ia duduk di kursi terikat dengan mulut yang tertutup.

"(Apa yang?!)" Ia mencoba melepaskan tali tangan nya, tapi seseorang masuk ke ruangan itu yang rupanya adalah Beum.

"Hoho, Kau sudah bangun rupanya, bagaimana, apa tidurmu nyenyak?" Ia mendekat sambil meletakan se-pak peralatan mesin.

Ia mengambil tang dari dalam. "Kau suka menggigit kan, bagaimana jika Aku hilangkan satu gigimu yang suka menggigit itu" Beum membuka penutup mulut Neko dan membuka mulutnya.

"Cih, Kau tidak akan bisa melakukan ini padaku" Neko menatap kesal. Tapi Beum langsung begitu saja menarik gigi Neko dengan keras, Neko terkejut dan hal itu membuatnya pusing mengeluarkan darah dari giginya.

"Aaaahhhkkkkkk.....Sialan!"

"Ah, lihat, gigi yang begitu tajam, Aku akan membuatnya menjadi aksesoris kalung" Beum membungkus gigi Neko dan menyimpannya.

"Uh...[Ini bukan hal yang baik]" Neko menjadi gemetar kesakitan.

Tiba tiba Beum menginjak kaki Neko. "(Akhh...)" Neko menjadi terkejut kesakitan.

"Ada apa Gadis, bukan nya Kau kuat, Kau tak bisa apa apa, hanya nyali mu saja yang kecil bukan" Ia mengambil pisau besar mengarahkannya ke kaki Neko.

"Apa yang akan Kau lakukan?"

"Aku akan membuat luka paling tidak ini akan mengingatkan mu soal hari ini haha" Kata beum yang mengarahkan pisau itu ke hidung Neko.

"(Di mana ya yang cocok...Hm...)" Sambil berpikir, dia mengarahkan tempat mana yang akan ia lukai.

Hal itu membuat Neko terdiam gemetar dengan pupil mata yang mengecil gemetar.

Sementara itu Matthew berada di ruangan kantor Beum, Ia melihat dokumen milik Beum, saat akan membukanya Ia teringat Neko. "[Dia menatapku dengan aneh, apa Aku juga sama seperti Beum... tidak mungkin bukan]" Ia berpikir.

Tapi di sisi lain, Kim berhenti berlari dengan terengah engah. "(Ini tidak mungkin, ini tidak mungkin... Apa jangan jangan... Aku benar benar curiga pada Tuan Beum... Apa yang harus aku lakukan... Begini saja)" Kim menghubungi Jun, untung nya Jun langsung mengangkatnya.

"Ada apa?" Tanya Jun.

"Kalian... Bisakah berhenti mencari, kita tak akan tahu tempatnya dimana jika kita mencari seperti ini terus, firasat ku bilang bahwa... Ini semua sudah terjadi, Nona Neko tak ada kabar... Yang harus kita lakukan hanyalah mencoba menghindari sasaran dari anggota Tuan Beum karena pastinya dia juga mencari kita sebagai bawahan Nona Neko" Kata Kim.

"Kalau begitu, jika ada pemberitahuan lebih lanjut atau kau menemukan Boss, kau harus memberitahu kami... Kami sekarang akan pergi"

"Ya, baik" Kim mengangguk.

--

"Akh..." Neko berteriak kesakitan dengan bahu yang ditancapkan pisau oleh Beum. Neko berteriak hingga menangis.

Di susul sayatan pisau menyayat perut samping Neko hingga berdarah sangat banyak.

"Kau selemah yang kupikirkan tentu saja Kau adalah perempuan kecil yang licik... Setelah ini Aku akan membiarkanmu mati ke habisan darah disini, Aku akan menunjukan gigi ini pada ketua sindikat, dengan begitu Dia akan percaya Kau mati ditangan ku, Dia akan menyerahkan semua pekerjaanmu padaku. Terima kasih ya, oh benar... Aku hanya mendetailkan mu, gadis yang menjalankan sesuatu dengan tanpa mengambil resiko, Kau seperti hiu martil yang terjebak di kandang nelayan... Tidak, lebih tepat nya harimau yang terjebak di jebakan pemburu" Kata Beum, lalu Ia berjalan meninggalkan Neko, Ia juga mengunci apartemen itu.

Neko hanya bisa menggigit bibir nya dengan kesakitan.

--

Plek...

Beum meletakan kantung plastik kecil berisi gigi Neko dan ditunjukannya pada Chairwoman yang terkejut.

"Dia sudah mati, jangan memikirkan nya lagi Ketua"

"Kau, kenapa Kau melakukan ini!!!!?" Ketua berteriak kesal.

"Yah, Dia merebut museum dariku, selain itu Ketua, Dia bukanlah orang terpilih untuk menjadi kandidat selanjutnya, yang cocok adalah Aku" Beum membalas dengan kejinya.

Tapi seorang penjaga datang. "Tuan Beum, Kami benar benar tak bisa menemukan Kim dan tempat tinggal Nona Neko telah hilang tak ada jejak sekaligus dari para penjaganya..."

"Cih, rupanya Kim juga menghianati ku, Dialah dalang dari membantu Neko, temukan Dia dan langsung bunuh saja, berikan mayatnya padaku" Beum berteriak dengan kesal.

Lalu para penjaga nya menjadi berjalan pergi. Dan Beum bisa kembali fokus pada pembicaraan nya dengan ketua.

"Jadi bagaimana ketua?.."

"Kau.... Tidak lebih ganas dari gadis itu!!"

"Tidak lebih katamu, tentu saja aku bisa lebih ganas dari dia" Beum menatap dengan senyum licik seketika ia mengeluarkan pistol menodongkan nya pada ketua yang terdiam.

"Berani sekali kau melakukan ini pada ku" Ketua melirik kesal.

"Hm..... Aku akan pergi... Serahkan jabatan nya pada ku atau aku juga akan melakukan hal tadi tapi di tambah, aku akan menarik pelatuk nya" Kata Beum lalu ia berjalan pergi.

Ketua sindikat terdiam dan mengingat sesuatu, dia pernah bertanya sesuatu pada Neko saat ada di balkon sebuah gedung pada malam hari hanya menyisakan bulan saja tanpa adanya bintang.

Di sana Neko sedang menatap bulan dengan sangat serius. Dia seperti melihat bahwa bulan sedang berwarna merah sama seperti mata milik nya. Tapi ketua mendekat dan bertanya sesuatu.

"Sebenar nya, apa Cheong adalah pria pertama mu?" Tatap nya.

Tapi Neko terdiam masih menatap kosong ke bulan. Tak lama kemudian, dia menundukkan wajah dan menghela napas. "Bukan... Dia bukan pria pertama yang sudah memainkan aku tapi seseorang pria yang lebih berwawasan dari dia, pria yang lebih menyeramkan sejak kecil dari dia. Inti nya dia bukan pertama, ada seseorang yang sangat aku cari... Dia tak lain adalah seseorang yang akan datang tepat di mana dia akan ingat dan langsung mencariku... Pastinya" Balas Neko.

"(Dari dulu, Neko mengatakan hal itu, bahwa di sini tak ada yang pertama untuk nya, kecuali seorang pria yang dia bicarakan. Sebenar nya pria itu siapa, apa dia yang menjadikan nya sebagai loyal cat)" Pikir ketua dengan rasa yang bingung.

--

"Ekhhhh... Ini sangat sakit... " Neko gemetar dengan banyak darah mengalir dari bahu dan perut samping nya.

"(Rasa nya mata dan telingaku hampir keluar dan lepas.... Kepala ku sakit karena pencabutan gigi tadi.... Aku akan mati di sini....)" Dia tak bisa menahan kesakitan nya lagi. Lalu di saat itu juga, ia mengingat Matthew, seketika air mata kembali turun membuat nya terdiam.

"(Apa yang harus ku lakukan..... Bagaimana cara ku agar aku tidak memiliki rasa apapun lagi pada mu, sebenarnya ada satu cara, yakni menemukan orang yang dapat mengingat kan ku pada masa lalu yang sangat dulu sebelum aku terbuang menjadi gadis iblis yang kecil... Tapi siapa, kenapa aku tak ingat sama sekali)" Pikir Neko dengan mencoba mengingat sesuatu soal masa lalu.

Di saat seperti itu memang nya siapa yang mau menolong nya, dia mulai berpikir seperti itu juga.

"(Memang nya siapa yang akan menolong ku....) Sampai kapan pun... Tak akan ada yang bisa menjadi pahlawan untukku...." Neko memaksakan tangan nya dan menarik nya dan dari sanalah keberuntungan muncul yakni tangan nya yang licin telah lepas dari tali itu dan ia segera mengambil kain merobek nya dan mengikat nya ke luka luka di tubuh nya.

Setelah itu bernapas pelan sejenak. "(Kedepan nya... Tidak akan ada apapun lagi... Nama ku sudah berakhir sampai sini saja)"

END SEASON 3