bab

Jungkook masuk kedalam apartemennya dengan wajah kalut. Sepanjang jalan menghela napas dan mengusap wajah nya, seorang pria sudah duduk disofa. Dia meminum bir kalengan yang diambilnya dari kulkas.

" Jungkook-ah, kemana saja kau sampai jam segini? bukan kah aku sudah bilang aku akan datang? aduh, kau benar-benar membuatku menunggu lama sekali." Pria itu menggelengkan kepalanya ketika menyadari kedatangan Jungkook ke apartemennya.

Jungkook lebih memilih melepas jaketnya, melempar salah satu bagian sofa. lalu merebahkan tubuhnya yang lelah, terpejam dengan menyandarkan kepalanya pada bahu kasur.

" Kau ini kenapa?" tanya si pria yang duduk di meja bar dapur, memutar bangkunya menghadap Jungkook.

" Aku tidur dengan Taeri Noona tadi."

" Tidur? Maksudmu kelian bercinta? Whoa!"

" Bukan bercinta , Hyung. Berhubungan seks". Koreksi Jungkook.

pria yang lebih tua dari Jungkook itu membulatkan matanya. " Wow, itu kasar sekali, Jung!"

Jungkook tak langsung menjawab, perasaannya campur aduk.

*# Hyung : Panggilan/sebutan untuk laki-laki yang lebih tua oleh laki-laki yang lebih muda. #*

" lalu, apa yang membuatmu terlihat bersalah seperti itu?"

" itu... pertama kalinya untuk dia, Hyung."

" baiklah, aku mengerti sekarang. kalau kau tahu itu pertama untuknya, saat kamu melakukannya karena permintaan dan perintah Kenapa kau tidak berhenti? kau tidak bergairah padanya kan, jongkok?"

Jungkook tak langsung menjawab. Memikirkan pertanyaan Hyung nya itu.

" Jungkook, jangan bilang kau menyukainya?"

"Tidak". Jawaban yang begitu cepat.

" Lalu?"

" Karena itu pertamanya."

" Aku tidak mengerti."

Jungkook menarik napas dalam-dalam mengakui kesalahannya. "Karena itu pertama untuknya. Aku ingin jadi orang yang pertama merasakannya."

" Terdengar seperti kau selalu ingin merasakannya...." Sarkas hyungnya.

" Bukan tentang itu, aku melakukannya karena aku ingin melihatnya hancur dan aku sendiri yang menghancurkannya. Aku ingin dia merasakan seperti apa dia menghancurkan hidupku."