-POV Nayla-
Di saat lagi asik-asiknya cerita sama Aira. Ada telepon masuk ke HP doi.
"Baru juga diomongin, doi udah nelpon aja. Reza." Aira tersenyum sambil memperlihatkan ponselnya ke arah gue.
"Angkat aja."
"Lo aja deh, paling dia nanyain lo."
"Nggak ah, lo aja, kan dia nelpon ke HP lo!" Gue nolak. Ngapain juga.
"Heh! Ya deh." Aira lalu mengusap layar ponselnya. "Hallo, Pak Reza." Berlagak seolah-olah serius saja.
"Oh, iya, ada. Sebentar." Trus dia arahkan ponsel ke gue. "Bos nanyain sekretarisnya." Senyum jahil menghiasi wajah cantik itu.
Gue langsung ambil deh tu HP.
"Ya, Za." Sambil mata ngelirik Aira.
[Kamu sudah makan?] tanyanya.
Refleks aja gue lihat pergelangan tangan. Eh, bener, udah waktunya makan siang sih. "Belum, kenapa, Za?"
[Saya akan jemput kamu. Kita makan di luar.]
Gue ngangguk-ngangguk nggak jelas. "Oh, okey."
[Dalam lima menit lagi, saya sudah di lift.]
Eh, "Iya, oke."
[Saya tutup teleponnya.]
Hmmm, "Iya, oke."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com