-POV REZA-
"Oke, baiklah Nayla, saya akan mulai untuk bicara. Saya harap kamu mau mendengarkannya."
Saya jadi deg-degan, ingin bicara saja, rasanya begitu berdebar-debar.
"Sebelumnya, saya minta maaf atas sikap dan kelakuan papa. Kamu mungkin sudah tahu akan kejadian beberapa tahun lalu. Di mana Nayla Publishing tiba-tiba terbakar, dan menghanguskan banyak pekerjaan yang sedang digarap oleh Om Razi. Saya akui, dan saya sangat terkejut mendapati kenyataan ini Nayla. Memang Papa yang melakukannya, karena ambisi yang terlalu besar dan hanya cara kotor seperti itu saja yang terpikir. Saya juga tidak menyangka, ternyata beliau mampu naik dan semakin berkibar saja dengan bisnis yang ia jalani ini."
Saya menghela napas, mencoba berpikir, apakah ucapan saya ini salah atau tidak. Sebab, wajah Nayla tampak tegang, ia melengus seolah sedang memendam amarah yang sangat besar sekali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com