Di dalam mobil, Monika tak mau melepaskan tangan Ridho meski berulang kali dilepaskan dengan alasan sulit pegang kemudi.
"Sayang lepaskan dulu, suamimu mau membelokkan mobilnya!" seru Ridho.
Beruntung ada Hanif yang masih aktif tidak tidur, karena biasanya jika dibawa naik kendaraan Hanif selalu tidur. Jadi Minika bisa mengalihkan rasa kesalnya dengan mengajak Hanif ngobrol.
"Nanti kamu belajar nyetir mobil ya sayang! Biar tangannya profesional sejak dini,"
Ridho paham makna dari kata-kata Monika tersebut, kata sindiran yang ditujukkan padanya. Namun Ridho tidak gentar untuk tersinggung atau apalah itu namanya yang membuat mood kerja Ridho jadi rusak.
"Pastinya dong! Nanti Papi ajarin juga naik motor gunung supaya kamu bisa segagah Papi!" timpal Ridho.
Beberapa jam kemudian mereka pun tiba tepat di depan kantor perusahaannya, Ridho pun segera memarkir mobil tersebut dengan hati-hati supaya tidak menghalangi juga kendaraan lain yang ingin lewat area parkir tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com