Kembali ke meja makan, di sana Monika merengek ingin ikut Ridho ke kantor dengan alasan kesal di rumah. Pada awalnya Ridho menolak namun akhirnya dia luluh juga tentunya dengan beberapa konsekuensi yang harus diterima.
"Pap aku ikut ya ke kantor!" rengek Monika.
Persis seperti ansk SD yang minta dibelikan mainan oleh ibunya, Ridho dengan sabar memberi pengertian namun tetap saja Monika bersikukuh untuk ikut.
"Kalau Mam mau hamil ya harus betres dong! Lagian Pap nggak mau ada hal negatif lagi jika Mam kembali aktif di kantor!"
Tangan Monika mengusap-usap punggung Ridho drngan lembutnya demi membujuk supaya diijinkan ikut.
"Ayo dlng Pap, sekarang kan aku ikut saja bukan kerja! Supaya Pap semangat Mam sekalian bawa Hanif ya!"
Cup
Tak hanya bicara namun Monika pun mengecup pipi Ridho dengan cukup lama sekali dengan tangan terus memgusap punggungnya.
"Tapi Mam harus janji nggak marah-marah lagi! Pada siapapun!" Ridho menberi sarat.
"Iya Pap," sahjt Monika.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com