Beberapa hari kemudian....
Du Ze saat ini sedang berada di tempat acara pelelangan harta karun Keluarga Hong Yue. Dia berencana untuk mengambil 'pot iblis mimpi buruk' dan membuat salinannya. Karena hanya dengan ini dia mampu meberi anggota keluarganya beberapa roh iblis kuat.
Du Ze saat ini sedang kesana kemari mencari letak posisi pot iblis itu. Butuh beberapa waktu untuk nya menemukannya, itu berkat roh iblis bayangan sehingga dia tak perlu repot2 menyelinap seperti maling.
Du Ze sampai di sebuah ruangan, ini mungkin tempat penyimpanan harta lelang. Itu terletak di ruangan paling dalam di mansion rumah lelang keluarga Hong Yue. Juga selain pot iblis mimpi buruk masih ada banyak lagi harta di sana.
Du Ze mengambil kesempatan ini untuk menyalin semua barang yang ada. Dia tak perlu khawatir dengan energinya habis terkuras lagi karena dia saat ini berada di tahap Emas Hitam bintang satu.
Du Ze menerobos ke tahap emas Hitam beberapa hari sebelum Ujian di laksanakan. Tapi hanya dia yang tau tentang ini. Dan dia merahasiakannya bahkan pada keluarganya sendiri.
Setelah selesai menyalin semua barang di sana, Du Ze segera pergi. Dia tak mau berlama2 di sana karena ada banyak spiritualis iblis tingkat Emas berjaga dengan ketat di sana...
.....
"Pot iblis sudah ku dapatkan, dan yng terakhir aku butuh roh iblis. Aku akan membeli beberapa roh yang berbeda sebanyak mungkin dan menyalinnya menjadi dua kali lipat." Du Ze kemudian pergi menuju ke Balai roh Xuan.
....
....
Beberapa waktu kemudian di tempat latihan berburu...
"Setelah membeli roh iblis, aku berencana pergi ke luar kota kemenangan dan pergi ke dataran takdir langit. Tapi aku perlu membuat beberapa roh iblis dulu untuk keluarga ku." Du Ze kemudian duduk bersila dan menghilang masuk ke dalam dunia jiwanya.
Setelah dia mencapai tingkat Emas Hitam, dunia jiwanya sedikit meluas dua kali lipat. Sekarang itu seukuran dua desa, dan juga semakin banyak tanaman2 herbal tumbuh dimana2.
...
Di dunia jiwa.....
Du Ze mengeluarkan setumpuk batu roh iblis yang dia beli dan menaruh pot iblis di depannya.
Dia kemudian menaruh sepulu batu roh iblis di setiap sisi pot itu. Du Ze mulai mengontrol pot iblis dengan energi roh nya, dan pot iblis kemudian menyala. Masing2 dari batu roh iblis melayang dan pot mulai menyerap roh iblis yg berada di setiap batu kristal.
Roh2 binatang iblis mulai saling memangsa di dalam pot iblis. Yang kuatlah yang akan bertahan dan memangsa yang lemah.
Beberapa waktu kemudian akhirnya selesai, Du Ze membuka tutup pot iblis dan terlihat di dalamnya ada nyala api, itu adalah roh ibli yang berhasil bertahan. Du Ze kemudian mengambilnya dan memasukkannya ke dalam bola keristal lagi.
"Hm... Ini roh iblis api tingkat Perunggu pertumbuhan luar biasa... Baik, ini tidak buruk." Du Ze kemudian melanjutkan lagi.
....
Du Ze melakukan penyulingan roh iblis selama tiga hari di dunia jiwanya. Dia melakukannya tanpa istirahat sedikit pun, dan dia mendapatkan hasil yang lumayan bagus menurutnya.
"Selama dua hari bekerja tanpa istirahat, membuat badanku sedikit pegal. Tapi aku berhasil menyuling roh iblis cukup banyak. 157 pertumbuhan luar biasa dan 271 pertumbuhan dewa. Ini sepertinya cukup untuk anggota keluarga."
"Baiklah, aku butuh istirahat sebentar." Du Ze kemudian pergi beristirahat di dekat pohon.
....
....
Dua jam kemudian....
"Ah....istirahatnya sudah cukup aku perlu pulang dan memberikan roh iblis itu pada seluruh anggota keluarga." Du Ze lalu keluar dari dunia jiwanya dan pergi menuju rumahnya.
Beberapa waktu berlalu dan Du Ze sudah sampai di rumahnya.
"Ibu! Ayah! Aku pulang!." Du Ze
"Haha, selamat datang kembali nak!" Du Meng
"Hm...dimana ibu?" Du Ze
"Dia baru saja pergi ke pasar. Bagaimana perjalanan mu nak?" Du Meng
"Haha, sangat menyenangkan. Ah! Masterku menitipkan ini." Du Ze kemudian melempar cincin penyimpanan ke Ayahnya.
"Oh!! Ya ampun, ini roh iblis. Banyak sekali, juga sepertinya ini sangat kuat." seru Du Meng
"Dan ini untuk ayah! Aku memilih nya sendiri karena ini cocok denganmu." Du je menyodorkan tangannya dan memberikan bola kristal roh iblis ke ayahnya.
Ayahnya mengambilnya dengan senang hati.
"Hehe, bilang ke mastermu kami sangat berterimakasih karena telah repot2 membatu keluargaa kita." Du Meng
Du Ze hanya tersenyum, dia sebenarnya ingin tertawa tapi jika begitu dia mungkin akan ketahuan.
Setelah selesai berbicara dengan ayahnya, Du Ze meminta izin pamit untuk pergi. Dan ayahnya juga segera pergi mencari para tetua. Du Meng merasa sangat bahagia dan bangga karena dia punya anak seperti Du Ze. Dia juga tak sabar ingin melihat reaksi para keluarga besar dan orang2 yang telah menjauhi keluarganya saat keluarga Du menunjukkan taringnya nanti.
.....
Di tempat lain...
"Karena aku sudah berada di tingkat Emas Hitam bintang satu, sudah waktunya untuk pergi ke luar kota." Du Ze lalu berjalan ke arah gerbang dan menyelinap keluar menggunakan iblis bayangan.
"Selama aku tak terlihat dalam kekosongan, tak akan ada masalah yang menimpaku. Baiklah, tujuan utama ku saat ini menuju dataran takdir langit." Du Ze kemudian berjalan pergi menjauh dari kota kemenangan.
Selama di perjalanan Du Ze banyak memikirkan rencananya untuk masa depan, dia ingin membuat kelompoknya sendiri tapi dia merasa tidak enak jika tiba2 berpisah dengan teman2nya. Dia juga berhutang pada Nie Li.
....
Dua hari kemudian....
Du Ze akhirnya sampai di dataran takdir langit tepatnya dia sekarang berada di desa Tianyun. Karena ini sudah malam Du Ze akhirnya memutuskan untuk mencari tempat menginap. Dia akan pergi berkeliling desa besok pagi.
....
Pagi hari....
"Hm... Desa ini terlihat benar2 kumuh, melihat ini mengingatkanku dengan lingkungan keluargaku dulu. Sepertinya membawa mereka ke kota kemenangan bukan pilihan yang buruk." Du Ze kemudian melanjutkan berjalan di sekitar desa.
Orang2 yang melihatnya bertanya2 dari keluarga mana dia berasal. Melihat dari pakaian yg Du Ze gunakan mereka mengira dia anak orang kaya.
Setelah berjalan beberapa saat, Du Ze akhirnya sampai di depan sebuah kedai. Di sana ada banyak orang yg sedang memakan sesuatu yang terlihat seperti bubur. Itu adalah keda milik pak tua Yun. Dia lalu mampir sebentar.
"Saya pesan satu mangkuk!" Teriak Du Ze
"Ah! Segera datang. Yun Ling sajikan buburnya sekarang!" Teriak pak tua Yun.
"Ya! Aku datang....." Yun Ling kemudian datang membawa semangkuk bubur.
'seperti yang di harapkan dia sangat cantik.' pikir Du Ze sambil memandangi Yun Ling.
"Silahkan di nikmati." Kata Yun Ling yang membuat Du Ze sadar dari lamunannya.
"Ah! Terimakasih." Du Ze kemudian mulai memakakn bubur serbuk kayu itu.
Setelah memakan beberapa sendok, menurut Du Ze bubur ini lebih terasa seperti kertas yang di lebur menggunakan air.
"Permisi, aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa kau berasal dari desa Tianyun ini?" Tanya Yun Ling membuat Du Ze sedikit kaget, dia tidak sadar bahwa dari tadi Yun Ling menatapnya dengan heran.
"Ah! Maaf, aku bukan dari sini. Aku kebetulan lewat dan mampir saja." Du Ze
"Ah!! Ternyata masih ada manusia yang hidup di luar sana. Sudah ribuan tahun kami tak pernah mendapati orang luar datang kemari" seru Yun Ling Kaget.
Dia kemudian duduk di dekat Du Ze dan bertanya.
"Dari mana asal mu? Dan kenapa kau mampir ke desa Tianyun kami?" Yun Ling
"Hm... Aku hanya ingin berpetualang, dan tak ku sangka berakhir di sini." Du Ze
"Aku dengar di luar sana ada banyak binatang iblis yang mengerikan dimana2. Bahkan ahli tingkat Emas Hitam pun kesulitan berkeliaran dengan bebas. Apa mungkin kamu ahli tingkat Emas Hitam?" Yun Ling
"Hehe... Ya, aku baru2 ini menerobos tingkat Emas Hitam." Du Ze
Yun Ling tersentak kaget.
"Ah! Benarkah! Itu sangat mengesankan, kamu masih muda dan sudah mencapai tingkat Emas Hitam. Di desa Tianyun kami hanya ada satu tingkat Emas Hitam dia adalah kepala desa disini." Yun Ling
"Um...di kota tempat ku tinggal ada lusinan sepiritualis iblis peringkat Emas Hitam dan ada satu peringkat Legend sisanya berada di tingkat Emas, Perak dan Perunggu." Du Ze
"Ah!! Lau seberapa banyak orang yg tinggal disana?" Yun Ling
"Hm... Mungkin jutaan." Du Ze
"Wah! Banyak sekali. Apa mereka tidak takut kelaparan?" Yun Ling
"Hehe... Maaf tapi sumber daya kami tak pernah habis bahkan saat musim dingin. Apa kau tertarik untuk ke sana? Aku bisa membawamu bersamaku jika kamu mau." Du Ze
"Sepertinya hidup di sana sangat aman. Tentu, aku sangat penasaran dengan kota yang kamu maksud. Apa boleh aku memberitahu berita ini ke semua orang?" Yun Ling
"Haha, tentu." Du Ze
Yun Ling kemudian mengumumkan hal tersebut kepada semua orang yang ada di sana. Dan tak lama kemudian datang sekerumunan orang menghampiri Du Ze dan menanyakan banyak hal.
Du Ze menjawabnya sesuai kebenaran, dia bahkan mengeluarkan peta kota kemenangan. Itu berlangdung selama seharian. Du Ze juga melakukan beberapa penukaran dengan batu asap ungu, juga seperti yang di harapkan Xiao Kuang benar2 datang dan mencari masalah. Namun dia segera meminta maaf setelah dia mengetahui tingkat kultivasi Du Ze.
Setelah hari sudah gelap Du Ze kembali ke penginapannya....
....
....