webnovel

Terjerat Kawin Kontrak

Menjadi pelayan keluarganya sendiri dan dijual sebagai wanita malam? Eneng Ayu Duschenka, gadis blasteran Indonesia-Rusia yatim piatu sejak usianya 6 tahun. Usia 13 tahun, paman yang menampungnya meninggal, sehingga ia diperlakukan bagaikan pelayan oleh bibi dan sepupunya! Tak hanya itu, ketika berumur 18 tahun, ia diculik dan dijual ke germo dan menjadi wanita penghibur berkedok kawin kontrak dengan turis asal Timur Tengah. Rashid bin Ali Al Muhtarom, seorang pangeran sekaligus pengusaha dari negeri Qatar. Pergolakan politik yang terjadi di negaranya mengharuskannya menyelamatkan negerinya dari ambang kehancuran. Bagaimanakah kedua insan ini dapat bertemu? Akankah nasib Ayu berjalan bagaikan Cinderella? Ataukah sebaliknya? Dapatkah Rashid menyelamatkan negerinya melalui kedok kawin kontrak dengan Ayu? Ikuti kisah keduanya yang terjerat kawin kontrak. ***************************************** Daftar isi : Vol 1 : ch 1 - 23 : Mengenai masa lalu Ayu, dkk Isi cerita: 1. sedikit sedih ceritanya 2. Persahabatan Vol 2 : ch 24 - ~ : Ayu & Rashid Isi cerita : 1. Bucin abis.. 2. Jalan - jalan wilayah Indonesia 3. Diselipkan informasi pengetahuan umum jadi bukan hanya sekedar membaca cerita 5. Penculikan lagi 6. Jalan-jalan ke Jepang 7. Pulang ke Qatar bertemu keluarga Rashid ***************************************** Hak cipta cerita dan cover novel adalah milik author sendiri. Ig design cover by adhe_art_ Peristiwa di kisah ini percampuran fiksi dan nonfiksi, namun para tokohnya hanyalah khayalan author semata. Selamat menikmati.

3cy · Urban
Not enough ratings
366 Chs

Tidur Bersama - Bagian 1

Ketika jemari tangan Ayu menyentuh otot lengan Rashid, terasa keras tapi juga empuk dan kenyal, perpaduan yang unik. Ia lalu mencoba mencubit kulit berotot itu tapi agak susah sedikit licin, dicobanya lagi kedua kalinya dan kali ini berhasil.

"Aduh sayang.. kenapa dicubit? Maaf ya Abang sedikit melamun, jadinya sayang dicuekin" kata Rashid yang meminta maaf.

Ayu yang bingung dengan arah pembicaraan Rashid, hanya berkomentar "Aku cubit juga karena penasaran ingin bereksperimen saja, apa otot bisa dicubit atau tidak. Lagipula tadi kan kita sudah sepakat jangan panggil aku Sayang lagi, gimana sih?" kata Ayu yang sedikit kesal dengan panggilan sayangnya.

"Kalau penasaran, jangan cubit donk sayang! Tapi dielus - elus dan diraba - raba semua otot Abang. Bahkan kalau digigigit dan dijilat lebih enak lagi. Abang rela tubuh ini dipenuhi cupang darimu" kata Rashid dengan nada menggoda dan pura - pura tak mendengar keluhan Ayu.

Tangan kiri Ayu ditangkap Rashid dengan tangan kanannya dan ditempelkan kembali ke dadanya, lalu digerakan secara perlahan diarahkan bagaimana seharusnya menyentuh suaminya dengan gerakan berputar - putar dan naik turun sehingga menjelajahi dada bidang dan perut berkotak - kotaknya yang berotot. Setelah dirasakan bahwa Ayu bergerak sendiri walaupun tanpa bimbingannya, maka tangan Rashid melepaskan tangan Ayu.

Tangan Ayu masih terus bergerak akibat terkesima dengan tubuh suaminya sehingga semakin berani dengan menyentuh dan menjelajahi dada suaminya dengan kedua tangannya. Bahkan otot lengan dan punggung suaminya ikut ditelusiri oleh jemari tangannya yang penasaran.

Libido Rashid semakin lama semakin menggila. Geli - geli nikmat serta percikan listrik terasa dari sentuhan jari jemari istrinya yang membuatnya mabuk kepayang. Ingin segera ia menerkam istrinya saat itu juga. Tapi ditahannya karena ingin memberikan momen istimewa seks pertama mereka di hari pernikahan mereka.

Di saat Rashid sudah tak tahan lagi, maka ditahannya tangan Ayu "Stop dulu ya sayang, Abang sudah gak kuat lagi. Kalau terus seperti itu, bisa - bisa muncrat duluan. Nanti Neng yang rugi sendiri gak merasakan keperkasaan Abang".

Ayu jadi tersadar mengenai hal yang telah dilakukannya. Maka ditariknya kembali tangannya dan wajahnya memerah bagaikan tomat saking malunya.

Rashid hanya bisa tertawa geli melihat tingkah laku Ayu "Sekarang giliran Abang yang akan menjelajahi Eneng. Siap - siap ya Sayang!" peringatan Rashid.

Entah kenapa Ayu tak takut ketika mendengar hal itu dari seorang pria, bahkan ikut bergairah dan menanti dengan gugup penuh harap akan terjadinya hal itu. Apakah karena pria itu adalah suaminya sehingga membuatnya seperti ini? Ia tak tahu.

Dengan gerakan tak terburu - buru, Rashid menggendong Ayu lagi. Didudukannya Ayu di kursi menghadap meja rias, sedangkan ia berdiri dibelakang Ayu menghadap meja rias. Selanjutnya Rashid membuka sendal Ayu, lalu disimpannya di samping bawah meja rias.

Kemudian beralih ke kerudung bahan brokat yang menempel dipuncak kepala Ayu yang ternyata dijepit dengan peniti di dalamnya sehingga kerudungnya aman terpasang selama dipakai. Dengan gerakan lebih hati - hati lagi, dibukanya Siger dan untaian bunga melati yang ternyata ujung melatinya sudah tercopot, hingga kerudung ke 2 berbahan chiffon dari jarum pentul, takut menusuk kepala Ayu.

Dari pantulan cermin, Ayu melihat Rashid memperhatikan untaian bunga melatinya, lalu Ayu berkomentar "Bunganya dicopot oleh beberapa tamu wanita" kata Ayu.

"Dicopot? Apa orang sini suka sekali bunga melati? Kalau tahu gitu, Abang tadi memberi tiap tamu bunga melati supaya mereka tidak mencopot melatimu" kata Rashid.

Ayu hanya tertawa geli mendengar Rashid bicara begitu, dia tak tahu apa maknanya, maklumlah orang asing.

"Bukan begitu, Abang kasihpun, mungkin mereka tidak mau menerimanya dan tetap mengincar untaian bunga yang menghiasi kerudungku. Begini, masyarakat sini percaya bahwa dengan mengambil untaian bunga melati atau kuncup bunga kantil, akan membuat seseorang yang belum bertemu jodohnya dapat segera mendapatkan jodoh dan menyusul menikah" terang Ayu.

"Oh begitu.. Aku baru mengerti. Ini sama seperti budaya yang berlaku di beberapa negara bahwa pengantin wanita yang melemparkan rangkaian bunga yang dipegang di tangannya selama ijab kabul ke arah belakang lalu para tamu wanita yang belum punya pasangan akan berebut mengambil karangan bunganya. Kalau di sini mirip seperti saweran tapi bedanya di sini uang dan permen yang direbut oleh para tamu. Bukankah begitu?" tanya Rashid.

"Ya benar. Tapi disini sedikit berbeda, orang yang mengambil bunganya secara diam - diam tanpa sepengetahuan sang pengantin wanita" jelas Ayu.

"Memangnya kalau ketahuan jadi gagal mendapatkan jodohnya? Apakah berhasil cara ini?"tanya Rashid.

"Entahlah, namanya juga mitos. Bahkan tadi Neng disarankan untuk tidak mandi karena takut hari ini akan turun hujan. Tapi nyatanya hari ini cuaca cerah kan padahal tadi pagi mandi dulu. Bayangkan kalau tidak mandi, badan pasti bau" kata Ayu.

"Hm.. Pantesan tubuh Neng wangi" kata Rashid yang membungkukan tubuhnya untuk mencium leher Ayu yang baru saja kerudungnya berhasil dibukanya.

"Kau tahu Sayang, aku takjub dengan orang sini yang rajin mandi sehari sampai 2x. Kalau di negara lain, mandi hanya sekali sehari bahkan kalau musim dingin malah tidak mandi berhari - hari karena malasnya untuk mandi" bisik Rashid ditelinga Ayu sambil menciumi daun telinganya.

Ayu yang terbuai dengan ciuman Rashid tapi tetap mengobrol dengannya, di responnya "Ah..Masa sih? Berarti orang luar jorok - jorok donk. Ah.." desah Ayu

"Kalau di Arab dan negara sekitarnya termasuk Qatar, mandi hanya satu sampai dua kali dalam seminggu. Karena air lebih penting untuk diminum daripada untuk mandi. Orang Perancis mandi hanya satu kali dalam dua hari. Sedangkan negara Jepang dan Korea mandi hanya satu kali pada malam hari saja, dan orang Amerika dan Jerman juga mandi satu kali sehari antara pagi atau sore" jelas Rashid yang selama menjelaskan berhenti menggoda Ayu sehingga Ayu dapat menyimak penjelasan Rashid dengan seksama.

"Wow baru tahu, ternyata begitu. Tapi kalau di sini, mungkin pengaruh cuaca kali ya, disini lembab, gerah dan banyak airnya. Badan kerasa lengket atau gak pede kalau tidak mandi 2x sehari. Jadi hari ini Abang mandi engga? Jangan - jangan belum mandi, ikh.. bau" kata Ayu yang menutup hidungnya.

Dibaliknya tubuh Ayu menghadapnya, lalu dipeluknya Ayu erat - era yang masih dalam keadaan duduk sedangkan ia dalam keadaan berdiri sehingga hidung Ayu menempel di dada Rashid. Mau tak mau, Ayu bernapas di kulit Rashid sehingga tercium bau tubuh Rashid.

Tak berapa lama, Ayu dibebaskan dari pelukannya yang sudah meronta - ronta daritadi. Selama Rashid memeluk Ayu, ia hanya tertawa saja sukses mengerjai Ayu yang megap - megap mencium bau tubuhnya.

"Abang jahat membekap Neng, kalau Neng mati kehabisan napas gimana?" tuduh Ayu.

"Hahaha.. Maaf ya Sayang. Tentu saja Abang sudah mandi pagi donk. Kan hari ini hari pernikahan kita, mana mungkin Abang tidak mandi. Nanti Neng gak mau dekat - dekat Abang lagi gara - gara bau badan" kata Rashid.

Ayu yang masih kesal atas perbuatan Rashid, hanya membalikan tubuhnya lagi ke arah cermin. Diambilnya sisir dan mau dibukanya tali rambut Ayu, tapi gerakannya dicegah Rashid.

Rashid baru menyadari rambut Ayu yang terlihat untuk pertama kalinya yang sebelumnya tak pernah dilihatnya. Rambut Ayu di ikat dengan gaya cepol sehingga tak terlihat seberapa panjangnya rambut beserta potongan model rambut Ayu.

Segera Rashid melepaskan ikatan rambut Ayu untuk melihat secara keseluruhan bagaimana bentuk rambut Ayu. Setelah terlepas, digeraikannya rambutnya.

Ternyata rambut depannya lebih pendek seukuran bahu daripada rambut belakangnya yang semakin memanjang hingga setengah punggung yang terlihat seperti membentukhuruf U. Ujung helai rambutnya sedikit mengikal dan rambutnya sedikit bergelombang. Rambutnya berkilauan berwarna coklat tua dan terlihat semburat warna merah yang terpantul dari cahaya sinar matahari dari luar jendela. Sangat cantik dan pas untuknya yang bermata coklat.

Bagian ehem2nya berlanjut lagi ke besok ya. Hehehe..

Selamat Berbuka Puasa..

Hari pertama puasa tuh lemes dan males banget ya, seharian cm nonton drama korea doang.

3cycreators' thoughts