webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

Terjerat Kawin Kontrak

Menjadi pelayan keluarganya sendiri dan dijual sebagai wanita malam? Eneng Ayu Duschenka, gadis blasteran Indonesia-Rusia yatim piatu sejak usianya 6 tahun. Usia 13 tahun, paman yang menampungnya meninggal, sehingga ia diperlakukan bagaikan pelayan oleh bibi dan sepupunya! Tak hanya itu, ketika berumur 18 tahun, ia diculik dan dijual ke germo dan menjadi wanita penghibur berkedok kawin kontrak dengan turis asal Timur Tengah. Rashid bin Ali Al Muhtarom, seorang pangeran sekaligus pengusaha dari negeri Qatar. Pergolakan politik yang terjadi di negaranya mengharuskannya menyelamatkan negerinya dari ambang kehancuran. Bagaimanakah kedua insan ini dapat bertemu? Akankah nasib Ayu berjalan bagaikan Cinderella? Ataukah sebaliknya? Dapatkah Rashid menyelamatkan negerinya melalui kedok kawin kontrak dengan Ayu? Ikuti kisah keduanya yang terjerat kawin kontrak. ***************************************** Daftar isi : Vol 1 : ch 1 - 23 : Mengenai masa lalu Ayu, dkk Isi cerita: 1. sedikit sedih ceritanya 2. Persahabatan Vol 2 : ch 24 - ~ : Ayu & Rashid Isi cerita : 1. Bucin abis.. 2. Jalan - jalan wilayah Indonesia 3. Diselipkan informasi pengetahuan umum jadi bukan hanya sekedar membaca cerita 5. Penculikan lagi 6. Jalan-jalan ke Jepang 7. Pulang ke Qatar bertemu keluarga Rashid ***************************************** Hak cipta cerita dan cover novel adalah milik author sendiri. Ig design cover by adhe_art_ Peristiwa di kisah ini percampuran fiksi dan nonfiksi, namun para tokohnya hanyalah khayalan author semata. Selamat menikmati.

3cy · Urban
Not enough ratings
366 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

Pengumuman di Kelas Ayu

Sewaktu memasuki gedung rektorat, Ayu berkomentar

"Hanya di sini saja ya lorongnya dingin gini, ACnya kerasa. Kalau di gedung lain hanya di dalam ruangan yang dingin, sedangkan di lorong kerasa panas"

"Di sini pintu depannya selalu tertutup kan? Makanya udara AC berkumpul di dalam gedung termasuk lorong ini makanya udaranya dingin" jelas senior Mirza.

"Iya ya.. Pantas saja" komentar Ayu.

"Kalau ke ruangan rektor ada di lantai 2, mau lewat tangga atau lift?" tanya senior Mirza.

Rashid yang daritadi jadi pendengar yang baik akhirnya berpendapat

"Bagaimana kalau kita naik tangga? Naik ke lantai 2 tidaklah jauh dan cape, lagipula naik tangga itu hitung-hitung olahraga, iya kan?"

"Baiklah" jawab Ayu.