webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

Terjerat Kawin Kontrak

Menjadi pelayan keluarganya sendiri dan dijual sebagai wanita malam? Eneng Ayu Duschenka, gadis blasteran Indonesia-Rusia yatim piatu sejak usianya 6 tahun. Usia 13 tahun, paman yang menampungnya meninggal, sehingga ia diperlakukan bagaikan pelayan oleh bibi dan sepupunya! Tak hanya itu, ketika berumur 18 tahun, ia diculik dan dijual ke germo dan menjadi wanita penghibur berkedok kawin kontrak dengan turis asal Timur Tengah. Rashid bin Ali Al Muhtarom, seorang pangeran sekaligus pengusaha dari negeri Qatar. Pergolakan politik yang terjadi di negaranya mengharuskannya menyelamatkan negerinya dari ambang kehancuran. Bagaimanakah kedua insan ini dapat bertemu? Akankah nasib Ayu berjalan bagaikan Cinderella? Ataukah sebaliknya? Dapatkah Rashid menyelamatkan negerinya melalui kedok kawin kontrak dengan Ayu? Ikuti kisah keduanya yang terjerat kawin kontrak. ***************************************** Daftar isi : Vol 1 : ch 1 - 23 : Mengenai masa lalu Ayu, dkk Isi cerita: 1. sedikit sedih ceritanya 2. Persahabatan Vol 2 : ch 24 - ~ : Ayu & Rashid Isi cerita : 1. Bucin abis.. 2. Jalan - jalan wilayah Indonesia 3. Diselipkan informasi pengetahuan umum jadi bukan hanya sekedar membaca cerita 5. Penculikan lagi 6. Jalan-jalan ke Jepang 7. Pulang ke Qatar bertemu keluarga Rashid ***************************************** Hak cipta cerita dan cover novel adalah milik author sendiri. Ig design cover by adhe_art_ Peristiwa di kisah ini percampuran fiksi dan nonfiksi, namun para tokohnya hanyalah khayalan author semata. Selamat menikmati.

3cy · Urban
Not enough ratings
366 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

Ayu Menutup Diri

Namun ketika mereka akan berangkat, tangisan Ayu pecah kembali dan tidak ingin pergi, masih ingin berada di kawasan kuburan massal itu. Maka dibatalkan rencana untuk perginya, sehingga Ayu dan Rashid tetap di dalam mobil sedangkan yang lain menunggu di luar.

Mat, dan Ahmad nongkrong di bawah pohon sambil mengawasi daerah sekitar untuk menjaga keamanan. Sedangkan Galang duduk bersandar di bawah pohon disebelah mereka, tapi waktu menunggunya malah dimamfaatkan untuk tidur.

Hingga tak terasa waktu dzuhurpun tiba, sewaktu mendengar adzan dzuhur berkumandang, Rashid berkata.

"Yuk kita shalat dulu dan makan siang. Besok pagi kita akan ke sini lagi ya" ajak Rashid.