32 32. Ken

Seorang wanita cantik sedang berjemur dibawah matahari pagi dengan perut yang terlihat membuncit. Wajahnya yang cantik dengan kacamata hitam yang menambah kesan hangat dan misterius padanya. Kulitnya yang bersih dan mulus membuat sinar matahari ingin menyentuh dan membuatnya berubah warna dan memberikannya vitamin agar kulit tersebut menjadi sehat dan bersinar. Leher dan Kaki jenjangnya membuat mata pria-pria akan seperti dimanjakan dan ingin menyentuhnya.

" Honey!" panggil seorang pria tampan dihadapannya.

" Yes, Ken?" jawab wanita itu melihat ke arah Ken.

" Aku akan pergi ke pengadilan dan ada urusan sedikit! Jika kamu mau keluar, mintalah Louis untuk mengantar!" kata Ken.

" Iya, Ken! Sepertinya aku akan bermalas-malasan saja! Tubuhku sedikit capek setelah makan malam semalam!" kata wanita itu.

" Baiklah! Aku pergi dulu!" ucap Ken lalu mencium bibir wanita itu, tapi wanita itu memalingkan wajahnya.

" Apa tidak ada sedikitpun cinta dihatimu, Tata? Sudah 5 bulan kita menikah, kucium saja kamu tidak mau!" kata Ken sedih.

" Maaf, Ken! Hatiku sudah tertutup untuk pria manapun!" kata Netta meneteskan airmata. Ken sangat kecewa pada Netta. Dia pikir dengan berjalannya waktu dan semua perhatian dan kebaikannya, dia bisa mencairkan hati Netta. Tapi dia salah, Netta seorang wanita yang lemah dan renta, dia sangat hancur saat tahu pria yang sangat dipujanya membohongi dirinya.

" Ini!" kata Ken.

" Apa ini?" tanya Netta.

" Ini adalah kabar tentang keluarga Max! Aku telah menepati janjiku!" kata Ken menyerahkan amplop berwarna coklat pada Netta.

" Aku tidak ingin mendengar apapun lagi tentang dia dan siapapun yang berhubungan dengannya!" kata Netta.

" Baguslah! Mulailah membuka hatimu untukku! Aku bukan malaikat yang terus bisa menahan kesabaran, Ta!" kata Ken dingin. Netta hanya diam, dia tidak bisa menyalahkan Ken atas apa yang dikatakannya, karena bagaimanapun dia adalah istri sah dari Ken.

" Tutup tubuhmu dengan baik agar birahiku tidak membuatku kehilangan kewarasanku!" kata Ken meninggalkan Netta. Netta langsung menutup tubuhnya dengan piyama mandi. Ken selalu menahan hasratnya jika melihat Netta sedang berenang atau berjemur, tubuh Netta yang sangat sempurna selalu bisa membuat juniornya menegang hanya dengan menatapnya. Ken benar-benar dibuat jungkir balik oleh Netta. Belum pernah dalam sejarah hidupnya ditolak wanita, terlebih hanya berciuman saja Netta tidak mau. Ken benar-benar jatuh dikaki Netta, dia tidak tahu harus berbuat apa jika dihadapan wanita itu. Apalagi saat dia harus melihat tubuh Netta saat memakai pakaian berenang, jika saja dia tidak sedang dalam keadaan jatuh cinta, dia pasti akan memperkosa wanita itu saat itu juga.

" Nyonya?" sapa seorang pelayan.

" Simpan amplop ini di ruang bacaku!" kata Netta pada pelayan itu.

" Baik, Nyonya!" kata pelayan itu menerima amplop dari tangan Netta dan pergi meninggalkan Netta sendiri. Maximiliano Smith! Arghhhh! Kenapa susah sekali melupakan pria brengsek itu! batin Netta. Mendadak bayi dalam perutnya menendang-nendang, Netta berkaca-kaca merasakan hal itu.

" Kamu marah ya, sayang kalo mama marah sama papamu?" kata Netta ambigu sambil mengelus-elus perut buncitnya. Seakan mengerti dengan perkataan Netta, bayi tersebut langsung terdiam.

" Apa suamiku pulang malam lagi?" tanya Netta pada salah satu pelayan.

" Sepertinya begitu, Nyonya!" kata pelayan itu. Beberapa bulan ini Ken selalu pulang malam, Netta berpikir Ken pasti sedang sibuk menangani perusahaan dan kasus-kasus besar.

Sementara disebuah kamar yang sangat mewah dan ranjang yang besar, dua orang anak manusia sedang melakukan penyatuan.

" Ahhhh! Saakiittttt!" kata wanita yang ada dibawah pria tesebut.

" Ahhh! Vaginamu sempit sekali jalang!" kata pria tersebut memacu tubuhnya dengan keras walau wanita muda dibawahnya menangis akibat kesakitan.

" Ikutilah gerakanku, jalang! Kamu akan merasakan kenikmatan!" kata pria itu.

" Shiitttt! Nikmat sekali!" kata pria itu merasakan denyutan dari dalam liang wanita itu. Wanita itu mengikuti ucapan pria tersebut, dia mengikuti gerakan pinggul pria itu dan benar kata pria itu, rasanya sangat nikmat.

" Ahhh! Ahhh!" desahan dan erangan keluar dari mulut wanita itu.

" Aakkkhhhhh!" teriak pria itu lalu terjatuh diatas wanita itu. Kemudian dicabutnya junior pria itu dari liang wanita itu.

" Mandilah dan olesi dengan salep yang ada di atas nakas! Bersiaplah 30 menit lagi!" kata pria itu melepaskan kondom yang melekat di juniornya dan membuangnya ke sampah. Wanita itu berdiri dan turun dari ranjang dengan kaki lemas, dia terseok masuk ke kamar mandi, sedangkan pria itu memakai jubahnya dan keluar dari kamar itu. Pria itu berjalan dengan tubuh penuh keringat, dia masuk ke dalam ruang kerjanya, disana telah menunggu seorang pria juga.

" Apa hidup lo akan terus seperti ini?" tanya pria yang didalam ruangan itu.

" Lalu apa yang bisa gue lakukan? Dia menolak gue! Ciuman saja dia nggak mau!" jawab pria itu.

" Dia istri lo, Ken! Lo berhak untuk tidur sama dia!" kata temannya.

" Dan membuat dia membenci gue?" No, thanks!" kata Ken.

" Tapi kalo sampai dia tahu lo nidurin perawan-perawan gimana?" tanya temannya.

" Dia tahu! Gue pernah bilang kalo gue butuh untuk menyalurkan biologis gue! Dan dia bilang terserah asal tidak dirumah!" kata Ken.

" Lo berdua memang pasangan gila!" kata temannya.

" Kalo sudah nggak ada perawan gimana?" tanya temannya lagi.

" Pasti ada!" kata Ken.

" Apa? Serius?" tanya temannya.

" Gue bukan orang bodoh, bro! Mereka semua gue kasih duit dan gue suruh ngawasin agar tidak berhubungan dengan pria manapun, jadi gue bisa make mereka lagi!'' kata Ken.

" Lo memang maniak!" kata temannya.

" Hanya Netta yang bisa memuaskan gue! Walaupun gue belum pernah melakukannya dengan dia!" kata Ken.

" Bagi gue satu bro!" kata temannya.

" Besok lo datang! Gue akan kasih lo satu! Lo boleh pake dia semalaman!" kata Ken.

" Serius, bro?" tanya temannya senang.

" Pergi lo! Gue mau lanjut!" kata Ken lalu berjalan kembali masuk ke kamarnya. Dilihatnya wanita itu telah siap dengan berbaring diatas ranjang tanpa sehelai kain. Dasar jalang! batin Ken memasang kondomnya. Ken langsung menarik kaki wanita itu dan meletakkan ke atas pahanya, digesek-gesekkannya juniornya keatas liang wanita itu sambil membayangkan tubuh Netta. Seketika juniornya menegang dan tanpa ampun menancapkan ke liang wanita itu dengan keras.

" Akhhhh!" teriak wanita itu kesakitan, tapi Ken tidak perduli, dia terus memompa tubuhnya ke liang gadis itu yang perlahan berubah menjadi sangat bergairah dan menikmati permainannya.

" Netta! Kenapa kamu tidak mau kusentuh? Apa aku telah salah memberikan pilihan padamu?" kata Ken ambigu.

" Sa...ya...bu...kannnn...Net...ta...!" kata gadis itu terbata akibat hentakan keras dari Ken yang membuat tubuhnya tersentak-sentak keras.

" Diam! Kau tidak bisa dibandingkan sedikitpun dengan dia!" kata Ken marah dan menampar gadis itu.

" Ahhhh!" teriak gadis itu kesakitan dan Ken sudah tidak mood untuk melanjutkan lagi.

Di rumah, Netta terbangun karena haus, dia meminum air putih yang selalu disiapkan pelayan rumah untuk dirinya. Setelah habis terminum olehnya, Netta keluar dari kamarnya dan melihat ke kamar Ken. Tidak ada! batin Netta. Ini sudah jam 1 malam! Apa terjadi sesuatu padaya? batin Netta khawatir.

avataravatar
Next chapter