31 31. P E S T A

Ballroom yang dipersiapkan untuk pesta telah didekorasi sedemikian indah tidak lupa 2 buah kue tart yang disajikan malam itu, satu berbentuk bangunan dan satu lagi berbentuk hati. Keluarga Besar Max telah hadir dan duduk di depan panggung bersama dengan keluarga Vina. Max terlihat sibuk menelpon seseorang di ruang rias, sementara Vian sedang dirias oleh MUA. Max mematikan panggilannya setelah berbicara selama hampir satu jam, dia melihat ke arah kaca. Hari ini adalah awal dari kehidupanku dan Vina yang baru! Lupakan masa lalu! Lupakan dendam dan kebodohan! batin Max sambil merapikan pakaiannya.

" Bagaimana, sayang?" tanya Vina.

" Sempurna!" kata Max memuji istrinya, tapi dilubuk hati yang paling dalam, tidak ada wanita yang lebih cantik selain Netta! Dia memang sangat sempurna! batin Max. Ahh! Ada apa denganku? batin Max.

" Kamu senang, sayang?" tanya Max pada Vina.

" Iya, sayang! Aku sangat bahagia! Aku mencintaimu!" kata Vina.

" Aku juga, sayang!" kata Max.

" Aku punya kejutan untukmu nanti!" kata Max.

" Aku juga, sayang! Dan kamu pasti sangat senang!" kata Vina.

" Benarkah?" tanya Max.

" Iya, sayang!" kata Vina. Max bertekad untuk mengubur masa lalunya dan akan berusaha membangun keluarga yang harmonis dengan Vina.

" Bos!" sapa John.

" Akhirnya kamu datang juga!" kata Max.

" Tentu saja! Kalau Bos yang punya acara mana mungkin aku melewatkannya.

" Sayang! Kenalkan ini John, dia temanku saat di Aussie!" kata Max.

" Selamat atas perkawinan ke- 2 nya , Nyonya Smith!" kata John menjabat tangan Vina.

" Terima kasih! Silahkan menikmati acaranya!' kata Vina.

" Sayang, ayo ke mama! Dia memanggil kita!" kata Vina.

" Iya, sayang!" jawab Max.

" Kita sambung lagi nanti, Ok! Jangan pergi dulu!" kata Max lalu mereka pergi di depan panggung karena acara akan segera dimulai. Pembawa acara sudah memulai acaranya, sambutan demi sambutan telah dilakukan, perayaan ulang tahun perusahaan juga telah dilakukan.

" Apakah kita terlambat, Fer?" tanya Netta.

" Sepertinya iya! Gara-gara pemuda berandal itu kita jadi terlambat!" kata Feri.

" Apa kita masuk?" tanya Netta sedih.

" Kita harus masuk! Karena aku akan memberikan hadish kejutan Max untuk Vina!" kata Feri.

" O, ya?" ucap Netta sedih. Apakah mungkin surat perceraian? Iya, pasti itu! Feri kan asistennya Max! batin Netta. Saat mereka masuk semua mata melihat ke arah panggung, diatas panggung ada sebuah kue berbentuk hati yang sangat indah. Max dan Vina berdiri bersama dibelakang kue tersebut.

" Silahkan kepada kedua pasangan untuk mengucapkan sesuatu!" kata MC.

" Ayo, Max!" teriak seseorang.

" Iya, Max! Katakan perasaan lo!" kata satunya lagi.

" Netta! Aku ambil hadiah Max dulu, ya!" kata Feri tanpa diindahkan Netta. Mata Netta menatap nanar ke atas panggung.

" Ervina Kusuma! Aku Maximiliano Smith sekali lagi memintamu untuk menjadi bagian dari hidupku selamanya!" ucap Max dengan tersenyum dan mencium Vina dengan sangat dalam, sukses membuat hati Netta hancur berkeping-keping.

" Netta? Kamu ke..." tiba-tiba lampu menyorot Feri yang sedang berdekatan dengan Netta. Max melihat ke arah jatuhnya lampu tersebut, dia bagaikan kehilangan pijakannya melihat Netta yang sangat cantik dan pakaian yang indah berdiri bersama Feri sedang menatapnya.

" Apa yang akan diberikan Tuan Max pada Nyonya Vina?" kata MC. Feri berjalan kearah Max dan memberikan sebuah kotak bludru berwarna merah kepada Max.

" Sebelum suamiku tercinta memberikan kadonya, aku memiliki sebuah pengumuman penting!" kata Vina yang memang telah dipasangi mikrofon di gaun pada bagian dadanya.

" Sayangku! Cintaku! Suamiku! Maximiliano Smith!" kata Vina lagi sambil memegang tangan Max. Max mendadak berkeringat dingin dan tubuhnya bergetar. Ada rasa bersalah dalam hatinya saat melihat Netta disana.

" Aku...Hamil, sayang!" kata Vina. Max membelalakkan matanya melihat senyuman bahagia dari wajah Vina. Netta terhuyung kebelakang, bagaikan tersambar petir saat mendengar ucapan Vina. Ha...mil...! Kami hamil anak...Teganya kamu membohongiku, Max! batin Netta.

" Kamu tidak apa-apa, Tata?" Netta melihat kearah pemilik suara.

" Ken?" sebuat Netta langsung memeluk tubuh Ken tanpa sadar. Netta menangis terisak, rasanya dai ingin mati saja pada saat itu juga. Max yang melihat ke arah Netta merasa terbakar dan cemburu melihat seorang pria menyentuh Netta.

" Max!" panggil Vina. Max masih tidak mendengar.

" Tuan Max! Apa anda hanya akan diam saja?" tanya MC. Seakan tersadar, Max segera membuka kotak itu dan mengalungkannya pada Vina tapi ekor matanya tidak lepas dari Netta.

" Terima kasih, sayang!" kata Vina bahagia. Seluruh undangan bertepuk tangan.

" Menikahlah denganku, Tata!" kata Ken berharap. Netta melepaskan pelukannya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Aku tidak akan menyentuhmu jika kamu tidak memintaku!" kata Ken.

" Aku..."

" Aku akan membahagiakanmu, Ta! Tapi ikutlah aku ke Italia!" kata Ken lagi. Netta menatap Max yang berada diatas panggung, hatinya terasa seperti debu. Semua benar, dia telah dibutakan oleh cinta, Max telah membuat hidupnya dan keluarganya hancur.

" Ok, Ken! Aku mau!" kata Netta.

" Thank You! Kamu tidak akan menyesal! Aku kan membalas semua yang mereka lakukan padamu!" kata Ken. Lalu mereka berdua pergi meninggalkan pesta itu dengan Ken merangkul pundak Netta. Max geram dan sangat marah, dia berjalan turun dari panggung meninggalkan Vina sendiri.

" Max!" panggil Vina, tapi Max tidak perduli lagi. Max berlari mengejar Netta keluar gedung, tapi Netta sudah pergi meninggalkan gedung tersebut bersama dengan Ken.

" Kamu kenapa, max?" tanya John.

" Kita pergi! Dimana mobilmu?" tanya Max.

" Apa? Kamu gila? Keluargamu akan mendapatkan malu!" kata John.

" Sudah, jangan banyak bicara!@ Cepat!" kata Max. John segera membunyikan kuncinya dan mereka menuju ke mobil John lalu pergi meninggalkan gedung yang bisa dipastikan Seno akan sangat marah besar padanya.

" Ada apa denganmu?" tanya John.

" Entahlah!" jawab Max.

" Aku kira kamu akan menikah dengan Netta dan meninggalkan Vina setelah tahu semuanya!" kata John.

" Kenapa aku harus melakukan itu?" tanya Max marah karena mengingatkannya akan kejalangan Netta.

" Ya mungkin saja kamu jatuh cinta dengan dia?" kata John lagi.

" Apa? Wamita jalang itu?" kata Max.

" Hei! Aku sudah memberikan bukti konkrit tentang Netta padamu! Kenapa kamu masih mengatakan dia jalang? Apa kamu gila?" tanya John marah.

" Kenapa kamu marah?" tanya Max emosi.

" Karena satahuku data yang kuberikan padamu berisi tentang hal yang baik saja!" kata John. Max tertegun mendengar ucapan John.

" Jangan bilang kamu tidak membacanya?" tanya John. Max hanya terdiam.

" Kamu emang brengsek, Max!" kata John.

" Netta adalah gadis baik-baik! Dia kuliah dengan biaya sendiri dan menyewa apartement sendiri! Dia tidak pernah tinggal bersama dengan siapapun walau dengan Sam. Sam sangat menghormati dia sebagai tunangannya! Dan satu lagi, dia memang benar-benar masih virgin! Satu lagi, dia sangat mencintai kamu!" kata John yang sukses membuat Max lemas seperti tertimpa besi puluhan Ton, dadanya terasa sesak.

" Aku terkena karmaku sendiri, John!" kata Max dengan airmata menetes disudut matanya.

" I'm so sorry, Netta!" ucap Max. Nasi sudah menjadi bubur, menyesal kemudian tiada guna.

" Nettaaaaaaa!!!" teriak Max membuat hati John ikutan sedih. Max merasa hancur dan menyesal karena dendam yang dibuatnya. Max hancur mendengar kenyataan yang terjadi.

avataravatar
Next chapter