webnovel

Bertemu

(POV baek jeon seok)

Namaku baek jeonseok. Ya memang namaku dan wajahku seperti orang korea karna memang aku dari korea. Dan aku blasteran korea indonesia, papahku dari indonesia dan mamahku dari korea. Tapi aku menetap dikorea selatan sejak kecil.

" Iya eomeoni." jawabku sambil fokus menyetir

" Hati-hati dijalan." suara disebrang langsung mematikan telpon menyudahi pembicaraan mereka.

Hari ini memang sengaja ke indonesia untuk melakukan sebuah bisnis di perusahaan disini. Maka dari itu mamahku tadi menelpon untuk sekedar bertanya aku sudah sampai tujuan atau belom. Dan lagi-lagi mamahku menasehatiku untuk mencari seorang pacar karna usiaku yg akan menginjak kepala tiga. Jika aku tak mendapatkkannya, mamah akan mencarikan jodoh untukku. Sungguh konyol bukan, jaman sekarang masih jodoh-jodohan.

"Ah..." Teriakku ketika aku tak sengaja menabrak seseorang didepan mobilku.

"Aissshhh,,.Ada apalagi ini. Sungguh sial sekali aku hari ini."ucapku membanting setir dan segera keluar melihat apa yang terjadi.

Orang-orang semakin ramai dan melihat apa yang terjadi walau sekarang sedang hujan begitu deras. Sedangkan aku kebingungan dan menopang kepala gadis itu yang tertutup kainyg sekarang sudah bersimbah darah.

"Maaf pak tolong bisa bantu saya untuk membuka pintu mobil agar saya cepat bisa membawanya kerumah sakit." sergahku sedikit khawatir karna gadis itu sempat membuka matanya kemudian pingsan.

jangan bingung aku memang bisa beberapa bahasa termasuk bahasa indonesia.

Tak lama untuk membawanya kerumah sakit. Sekitar 1 jam setelah diruang UGD, gadis itu dibawa keruang lain.

Setelah melunasi administrasi, aku kembali keruangan dimana gadis itu dirawat. Sial sekali aku hari ini.

"Oh ya Ben, tolong urus tempat tinggal sementaraku disini. mungkin untuk dua minggu kedepan aku baru akan kembali ke korea setelah urusan bisnisku disini selesai" ujarku dingin sambil membuka pintu dan langsung mematikan telpon sepihak. Aku memang tak suka banyak bicara, sungguh itu tak berguna bagiku.

Luka gadis itu memang tak terlalu parah. Paling seminggu sudah sembuh. Kuperhatikan bajunya tadi seperti masih anak sekolah. Aku memperhatikan wajahnya yg masih pucat itu.

"Cantik" gumamku tak segaja keluar dari bibirku. Segera kusadarkan diriku tak ingin terlalu lama memandangnya.

Aku pun beralih kesofa didepannya yg tertata rapi sambil mengerjakan pekerjaanku yg belum selesai. Aku memang sengaja menempatkannya di ruangan VIP. Ya,, karna aku tak suka saja bila harus berbagi tempat dengan orang lain.

Malam hari sudah menanti. Tapi gadis itu masih belom membuka matanya. Aku menunggunya sampai saat ini. Bukan aku tertarik dengan gadis itu tapi aku memenuhi tanggung jawabku yang telah menabraknya hingga ia belum sadar untuk saat ini.

"Ahhh... sakit"

Suara itu membangunkan aku dari tumpukan pekerjaanku.

" Kamu sudah sadar?" tanyaku perlahan.

" Maaf, Om, Kang, Pak, Mas. Ah... saya ini ada dimana? " ujarnya dengan suara lirih khas orang siuman. Tapi yang membuat aku sedikit geram, ia memanggilku Om, Pak,, apakah aku setua itu. Sudahlah kenapa aku memikirkannya.

" Ohh. kamu lagi dirumah sakit. Maaf saya yang telah menabrak kamu tadi." Aku pun membereskan laptop dan berkasberkas yang dibawakan asistenku dan sempat kukerjakan sebagian.

"Oh ya untuk biaya tak perlu khawatir. Saya sudah melunasinya. Dan satu lagi maaf saya tidak bisa merawatmu karna saya banyak pekerjaan."ucapku sebelum melangkah keluar ruangan itu.

Aku sempat berfikir, kenapa aku tak menyuruhnya untuk memberitahu keluarganya. Biarkanlah, urusanku dengannya sudah selesai.