1 Sekolah

"Nak?"teriak suara menggema ditelingaku "Iya mak, ada apa?"

"Sini bantuin mak sebentar. Jagain gorengan mak dulu, mak mau beli sesuatu diwarung sebelah ya." sergah mamak langsung keluar lewat pintu belakang.

'mak mak kebiasaan kan lupa, uangnya gk dibawa. Alhasil ntar kan ngutang, ntar yg disuruh balik aku lagi,ya Allah' batinku

Setelah selesai, aku langsung bersih" dan siap berangkat sekolah. Tak lupa ku masukkan telur jawa 2 butir yg sudah kurebus ke dalam bekalku, maklum makanan kesukaan.

««««»»»»

Udara pagi terasa menerpa hijab putih khas seragam sekolah. Tak terasa gayuhan sepadaku telah menuntunku sampai kegerbang sekolah impianku.

"Hei!!! "

"lu klo ngagetin bilang napa, jantung gue mau copot nih, tolol lu mah." Ucapku sambil memukul manja orang yg kini sudah menjajarkan langkahnya denganku.

"Ye.. kan klo bilang ntar lu kgak kaget, lala." sahut risya sambil merangkul bahuku. "Gue kira lu tadi hantu nyamar jadi murid disini." ku parkirkan sepedaku kemudian ku kunci gembok. "Enak aja, cantik-cantik gini dibilang hantu. Ya kali gue hantunya lu kali."

"Udah ah yuk kita masuk, ntar klo bel baru tau rasa lu." Tuturku sambil menarik pergelangan tangannya.

Setelah pelajaran pertama dan kedua selesai bel istirahatp pun berbunyi. Hiruk piruk para murid yg memasuki kantin yg mungkin kini sudah seperti pasar loak. Dan kini empat cewek berkrudung duduk berhadapan sambil menyantap bakso kuah yg masih mengepul. Disekolah ini memang tak diwajibkan berkrudung, bahkan kebanyakan tak memakai krudung. Mungkin yg memakainya hanya beberapa dan bisa dihitung dengan jari.

" La, sya, din. Kan kelulusan kita udah tinggal ngitung hari nih. Lu pada mau nerusin kuliah dimana?". Tanya lifah setelah makanan kita abis.

"Kalo gue ikut aja deh, kalian mau masuk kuliah kemana." sergah adin dengan cengengesan.

"Eh,, ya La...lu kan selalu dapet beasiswa nih, kan secara lu dapet rangking terus dikelas. Apa lu gk ada pikiran mau kuliah di luar negeri gitu?".Tanya risya yang membuat gue berfikir sejenak.

" Gak tau sya. Gue pernah sih mikir kesana, Tapi.... emhh... "ucapku menggantung

" Tapi.... " Temanku serempak mengikuti kata menggantungku.

"Kasian mak sama bapak kalo aku kuliah jauh-jauh."

" Ah...udah bel noh.yuk kita ke kelas." Ajakku menyudahi.

=======

" Bye bye..... hati-hati ya lo pada."lambaian tangan tak lupa ku beri pada tiga sahabatku yg kini sudah menerima jemputan masing-masing.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Masih sempat untuk membantu mak jualan, ya selama aku tak pernah malu, walau aku masih sekolah. Kadang juga terbesit iri dengan sahabat-sahabatku yg memang dari keluarga berada. Sekolahku ehmm,,, mungkin kalian gk menyangka bahwa murid-murid disana hanyalah dari kalangan berada. Sedangkan aku masuk kesana karena jalur beasiswa.

Tapi sungguh dulu saat aku baru pertama kali jadi murid baru, banyak yg tidak menyukaiku apalagi bagi kalangan para cewek. Aku juga kurang tau, atau mungkin aku dari kalangan rendah. Ah,,, sudahlah malah suudzhon kan jadinya. Dahlah ngurusin orang gak ada abisnya, mending pulang sebelum hujan datang karna sekarang mendung sudah menyapa.

Rumahku memang jauh dari sekolah sekitar setengah jam perjalanan. Jadi mau tidak mau setiap pagi harus sudah siap satu jam sebelum berangkat. Jaga-jaga biar gak telat.

Ditengah perjalanan sungguh tak kuduga tiba-tiba hujan mengguyur dengan deras tanpa aba-aba.

"Ah,,,udahlah dari pada harus berteduh, ntar kesorean udah basah kuyup juga." gumamku sambil kugayuh sepedahku dengan sedikit cepat.

CiiiiiTTTTT

BRUGGGGGHHHH

"Ah,,,apa ini kenapa banyak orang dan dia siapa." Pikirku melihat seorang pria menopang kepalaku sebelum pandanganku menjadi gelap dan....

avataravatar
Next chapter