Betapa hancur hati Farisha, melihat keadaan rumah yang selama tiga puluh tahun lamanya ia tinggali bersama ibunya. Bukan karena rumah itu, melainkan ketidaktahuannya. Tidak tahu apa yang terjadi saat mereka pergi. Entah apa yang terjadi saat mereka meninggalkan rumah itu untuk berbulan madu.
"Iihh ... pasti semua ini gara-gara kamu!" hardik Farisha pada Usman. Karena kalap dan tidak bisa menerima, wanita itu mengacungkan telunjuknya kepada Usman dengan emosi. "Kalau bukan karena kamu, mungkin tidak akan seperti ini! Andai kita tidak menikah, mungkin tidak akan seperti ini! Pergi kamu dari sini! Pergi!" usir Farisha dengan emosi meledak-ledak.
Namun Usman masih bergeming. Ke mana ia harus pergi? Sementara ia tidak tahu apapun di kota yang tidak ia ketahui. Kabarnya di luaran sana, banyak gelandang atau preman yang mungkin bisa menyakitinya. Bagaimana mungkin ia pergi sendirian? Usman semakin bingung, apa yang harus dilakukan saat ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com