webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Perjalanan Malam

Ayssa merogoh sesuatu dari sakunya kemudian memberikan itu pada Hamzah. "Ini, kak. Ambil ya."

Hamzah keheranan. "Apa ini?"

"Tiket bulan madu."

Aku dan Hamzah tersentak kaget.

"Apa?!"

"Iya. Sengaja, aku dan Rizwan ingin kakak pergi lagi ke Bandung. Di hotel yang sama, dengan nomor ruangan yang sama. Sudah aku booking. Pokoknya kakak dan Reine jangan sampai lupa."

"Tapi kakak besok ada jadwal operasi."

"Kakak tak usah khawatir." timpal Ayssa, "aku sudah bilang sama papa. Pokoknya jangan pikirkan apa pun lagi. Sekarang cepat siapkan bajunya di koper ya. Aku pergi dulu."

"Tapi ay-"

"Dadah kak, dadah Reine. Semoga bisa cepat-cepat punya Dede bayi ya." Ayssa berlari keluar sambil tertawa.

Dia benar-benar membuat aku dan Hamzah menggelengkan kepala. Sikapnya itu kalau ada kami, selalu saja menggoda. Aku bahkan heran dia pintar sekali membuat hal-hal seperti ini.

Aku tak habis pikir.

"Rein, ini bagaimana?" tanyanya sambil menenteng dua tiket hotel.

"Ih aku juga tak tahu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com