webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Mencari Lebih Jauh

Keluarga Rizwan sudah datang.

Mereka kemari dengan raut yang berseri-seri seperti menunjukan kebahagiaan yang teramat sangat.

Ketika melihat Hamzah, Ayssa dan kedua orang tuanya yang nampak semangat mengantarkan keluarga Rizwan masuk ke dalam rumah, semuanya bertolak belakang dengan keadaan hatiku yang penuh dirundung dilema juga kecemasan.

Sesekali aku melirik ke arah gerbang apakah pria itu masih berdiri di sini ataukah tidak.

"Rein?" Hamzah menyenggol sedikit tanganku dengan siku kirinya.

"Hm?"

"Kamu cari siapa?" tanyanya, "sedari tadi aku perhatikan raut kamu sepertinya tak tenang."

"Tidak ada, Hamzah. Aku sedang tak mencari siapapun."

"Kamu jangan berbohong. Aku tahu kamu sedang menyembunyikan suatu hal dariku."

Aku tak menjawabnya.

"Hamzah? Reine?" kedua mata kami seketika melihat kepada ayah Ayssa, "ayo sini." ujarnya, "duduk bersama Ayssa."

Aku mengangguk kemudian akan pergi tapi Hamzah menghentikan langkahku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com