webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Kehadiran Tak Terduga

"Aku lebih baik tinggal bersama akang saja. Dia yang telah merawatku sejak kecil, dan aku sudah berjanji untuk tak pernah meninggalkan akang."

"Tapi kak. Bukankah ka-"

"Kumohon jangan paksa aku, Hamzah." ujarnya sambil menelungkupkan kedua tangannya, "aku akan tetap tinggal di sini meski apa pun kondisinya. Tak ada sesiapa saja yang berani mencegah keinginanku."

Aku memandang Hamzah kemudian mengangguk kecil.

Seperti paham, Hamzah tersenyum dan memegang kedua pundak kakaknya.

"Baiklah, kak. Aku tak akan memaksamu. Tapi aku harap kalau suatu saat nanti aku mengajakmu main ke rumah, kamu jangan melarangku."

"Iya. Aku akan ke sana kalau bersama akang."

"Tentu saja."

Amzar tersenyum.

"Ya sudah. Sekarang aku dan Reine akan pulang dulu. Besok kami berdua akan kembali ke rumah kakak untuk menemui Alif."

Kakaknya mengangguk cepat. "Baiklah. Hati-hati di jalan, ya."

Kami berdua tersenyum lalu segera masuk ke dalam mobil.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com