webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Hamzah Terbangun

Suasana angin malam masih menggeliat di segala sisi. Sinar rembulan meredup dan menyisakan suara jangkrik dan lolongan anjing entah berantah berada di tepian mana.

Hawa dingin semakin menyelusup ke dalam kulit. Aroma kesunyian malam pun turut mengikutsertakan dirinya sendiri.

Aku masih duduk termenung sambil memperhatikan jalanan yang lenggang dan sepi sekali.

Tak ada satu kendaraan pun yang memecah keheningan di waktu yang sudah menunjukan pukul satu malam.

Semua orang mungkin sudah terlelap tidur dalam mimpinya masing-masing tanpa terkecuali Hamzah.

Aku sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan orang-orang yang dengan baiknya menyilakan kedua tangannya untuk merangkulku. Membawaku dalam alunan kasih serta tak henti-hentinya mengucap hamdalah ketika banyak dari mereka yang menyeka air mataku ketika jatuh.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com