webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Bertemu Rizwan

"Aku dan kamu sangat beruntung, Alif. Kita dipertemukan dengan seseorang yang baik seperti Hamzah. Aku baru menyadari ketulusannya sekarang. Dia begitu banyak berkorban untuk kita. Dan aku tak akan pernah melupakan semua kerja kerasnya itu." aku mengelus nisan Alif, "pantas saja kamu memintaku untuk menikah dengan Hamzah. Kamu ingin agar dia merasa bahagia atas semua penderitaan yang ia hadapi selama hidup. Ternyata..., rencanamu itu begitu indah. Hanya saja dulu aku tak memahami semuanya."

Karena terburu waktu, aku tak bisa berlama-lama lagi di sini.

Sebenarnya masih rindu, namun aku simpan saja agar bisa dikeluhkan nanti pada doa yang aku panjatkan pada Allah.

Ada harapan yang terbendung di sana.

Semoga, kamu selalu bahagia dan jangan pernah lupakan aku, ya!

Setelah membaca Yasin dan menaburi bunga di atas pemakaman Alif, aku kembali ke pak Anwar lalu masuk ke dalam mobil.

"Pak, maaf lama ya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com