webnovel

Tales of The Philosopher

Author: NagaPerak
History
Ongoing · 27K Views
  • 8 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Alex, seorang remaja laki-laki dengan latar belakang yang misterius. Remaja laki-laki yang bisa melihat sisi lain kehidupan melalui mata tajamnya. Dia adalah seorang yang berani untuk berdiri teguh melawan dunia yang menindasnya.

Tags
1 tags
Chapter 1Prologue, Dunia yang menjadikan kita

Di hari itu, aku sudah cukup merasa lelah dengan hidupku ini. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke sebuah taman yang ada di pinggir danau kota untuk mencari tempat menyendiri, melepaskan diri dari beban hidupku walau hanya untuk sesaat. Untungnya taman itu sedang cukup sepi dan tidak ramai seperti biasanya dan aku duduk disebuah kursi disana.

Banyak pikiran memenuhi kepalaku, dimulai dari ibuku yang seringkali jatuh sakit ditambah ibu juga telah terlilit banyak hutang yang sebelumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena setelah ayah meninggal semua biaya keluarga di tanggung ibuku sendiri. Setiap hari dia menyuruhku dan adiku untuk tetap semangat melanjutkan hidup padahal ia sendiri sering memaksa badannya yang lemah itu untuk bekerja. Hingga itu membuatku selalu khawatir dengan kondisinya.

Apa aku ini memang hanya beban saja? Pikirku merenung.

Aku memang begitu payah dan tidak berguna untuk keluargaku dan hanya menjadi beban saja karena biaya sekolahku yang tinggi. Hal itu sampai membuat adikku putus sekolah untuk menutupi biaya sekolahku. Adik dan ibuku memberikan semuanya untukku karena mereka berharap tinggi padaku tapi aku tidak yakin bisa mewujudkan harapan mereka.

Apa aku bisa mencapai apa yang diharapkan ibu dan adikku? Pikirku kembali.

Angin malam mulai menyapu kebadanku. Walau terasa dingin tapi ini tidak seberapa dibanding apa yang kurasakan didalam hatiku ini. Perasaanku itu layaknya seperti es yang terus mengeras dan menggengam hatiku tanpa ampun. Itu sakit namun tidak ada darah yang keluar dari sana.

Semakin aku terus memikirkannya semakin aku tertekan karenanya. Pertanyaan-pertanyaan mulai muncul dikepalaku, Bagaimana jika aku gagal? Apa yang akan terjadi kepada keluargaku?

Aku tidak bisa membayangkan hal jika itu terjadi tapi disaat yang sama aku juga tidak yakin bisa mewujudkan apa yang diharapkan ibu dan adikku. Itu membuatku teringat akan senyum mereka yang penuh harapan itu selalu mengarah kepadaku.

Hujan mulai turun dan mulai membasahi tubuhku. Namun disituasi seperti ini aku merasa nyaman karena selama ini aku selalu menahan air mataku supaya tidak dilihat keluargaku maupun orang lain.

Jadi sekarang aku bisa menangis tanpa orang lain tahu? Ungkapku dengan perasaan lega.

Tidak lama kemudian aku melihat seseorang lelaki berambut hitam dengan memakai payung duduk dikursi yang sama dengaku dan dia duduk tepat disebelahku. Laki-laki itu duduk cukup dekat denganku sehingga payungnya juga sampai ke atas kepalaku.

"Kenapa kau membasahi wajah cantikmu itu?" Ucap laki-laki itu.

Aku terdiam untuk sesaat karena aku tidak mengerti apa yang dinginkan laki-laki itu. Aku sempat berpikir dia hanya akan menggodaku. Layaknya laki-laki pada umumnya, namun pikiranku itu berubah setelah ia berbicara lebih banyak.

"Apa kau juga sudah Lelah dengan kehidupan ini?" Tukas laki-laki itu dengan senyum tipis yang aneh menatap ke kearahku.

Mata coklatnya itu menatapku dengan ekspresi yang sulit dijelaskan oleh kata-kata. Setelah itu aku sadar jika laki-laki ini berbeda dengan laki-laki yang biasa kutemui selama ini.

"Aku han-"

"Kau tidak perlu menjawabnya." Balasnya memotong ucapanku.

"Apa?"

"Jika kau belum bisa menerima kenyataan sebaiknya jangan mengatakan apapun. Karena itu hanya menyakitimu sendiri." Jawabnya dengan singkat namun menusuk tajam.

Ucapan laki-laki itu menusuk kedalam hatiku. Rasanya dia sangat paham dengan perasaanku ini. Padahal ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengannya. Itu membuatku menjadi bertanya-tanya.

"Jadi kau juga?" Tanyaku dengan rasa penasaran. Sekedar untuk memastikan apakah kami memiliki nasib yang serupa.

"Aku hanya laki-laki yang mencari sesuatu namun tidak pernah mendapatkannya." Balas Laki-laki itu sambil menatap langit tinggi dengan senyum tipisnya itu.

Karena ekspresinya yang tidak biasa membuatku kesulitan memahami kata-kata laki-laki itu, terlebih lagi aku tidak mengenalnya sama sekali.

"Apa kau tidak mengerti apa yang kukatakan tadi?" Ungkap laki-laki itu memecah kesadaranku.

"Sebuah ucapan itu pasti memiliki arti, tapi perasaan kitalah yang mentukannya." Lanjutnya dengan nada suara yang lembut dan ramah.

Laki-laki itu mengucapkan sesuatu yang sulit dimengeri kembali. Ucapannya membuatku melihatnya sebagai laki-laki yang aneh tapi disisi lain aku merasa jika aku dengannya tidaklah berbeda jauh. Rasanya ada kesamaan diantara kami berdua tapi aku tidak bisa memahami apa persamaan itu. Hal ini semakin membuatku bertanya-tanya.

"Aku merasa kau memiliki keraguan yang besar pada dirimu sendiri. Jika kau ragu pada dirimu sendiri berarti kau lebih mempercayai orang lain dibanding diri sendiri. Orang bijak selalu berkata yakinlah pada dirimu dan percaya pada dirimu adalah kunci kesuksesan. Orang yang sukses akan memahami dirinya sendiri dan tidak akan pernah mengucilkan dirinya sendiri." Ucap laki-laki itu kembali dengan panjang lebar.

Perkataan laki-laki itu membuatku tanpa sadar tertawa kecil. Aku merasa jika dia lebih paham tentang diriku ini dibanding diriku sendiri dan ini adalah kali pertama aku mengalami hal seperti ini.

"Kau lebih cantik jika tertawa seperti itu." Puji laki-laki itu dengan senyuman tipisnya itu.

"Jadi kau kesini hanya untuk menggodaku saja?" Jawabku sambil mengarahkan jari telunjukku pada laki-laki itu.

Ucapanku membuat laki-laki itu terdiam sesaat dan eksresi wajahnya sedikit berubah. Bibir pucatnya itu kembali memberiku senyuman tipis yang kali ini cukup manis jika dilihat.

"Aku merasa kita akan bertemu lagi suatu saat nanti."

"Apa maksudmu?"

"Kau akan tahu jika pada saatnya nanti."

Saat dia mengatakan kata-kata perpisahan itu membuatku sedikit merasa kehilangan. Keberadaannya yang sesaat dapat membuatku merasa lebih baik. Setelahnya aku merasa es dalam hatiku rasanya kembali menekan hatiku ini. Rasa ini membuatku merasa jatuh kesebuah lubang yang dalam.

"Peganglah payung ini." Ucap lelaki itu memecah pikiranku.

Dia memberikanku payungnya dengan corak mawar merah. Payung ini terlihat cukup mahal dan aku tidak paham kenapa laki-laki itu memberi payung ini kepadaku.

"Kenapa kau memberiku payung ini?" Ungkapku sambil mengapai payung yang diberikan laki-laki itu.

Laki-laki itu hanya menatapku dengan mata tajamnya lalu tersenyum tipis kembali. Rasanya tatapannya itu menembus ragaku dan membuat hatiku bergetar karenanya.

"Saat ini masih hujan dan aku tidak mau melihatmu kebasahan." Balas laki-laki itu dengan singkat.

"Tapi-"

"Kau bisa berikan padaku saat kita bertemu lagi nanti."

"Bagaimana kita akan-"

"Kita pasti akan bertemu lagi. Dan aku yakin kau akan menjadi orang yang lebih baik saat itu terjadi."

"Kalo begitu aku ingin tahu namamu."

"Kau akan mengenalku saat kita bertemu nanti. Lagipula aku hanya ada satu didunia ini tidak mungkin akan tertukar dengan orang lain."

"Tapi banyak-"

"Banyak orang saling mengenal nama tapi tidak saling memahami. Aku yakin kau akan mengenaliku karna kau dapat memahamiku."

Laki-laki itu berkata seperti itu padaku dengan tersenyum lalu pergi begitu saja. Dia berjalan ditengah derasnya hujan dengan santainya. Aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Walau aku merasa kesal karena dia banyak memotong ucapanku tapi rasanya aku dan laki-laki itu terikat akan sesuatu namun aku tidak bisa mengetahuinya saat ini.

Hingga waktupun berlalu dan payung itu masih ada padaku…

You May Also Like

Not a Classic Wedding

Adult Romance (21+) _____________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding _________________________________________ Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] "Menikahlah denganku," ujar pria itu masih dengan nada dinginnya. "Apa?" Lona begitu terkejut dengan ucapan pria itu. Perempuan itu berusaha menormalkan degub jantungnya yang tiba tiba menggila. "Oke, tenang, Lona. Mungkin saat ini kau masih terjebak ke dalam skenario yang kau ciptakan sendiri," ujarnya dalam hati. "Sadarlah!" "Menikahlah denganku, Nona Hilona Anpuanra." Pria itu samakin menajamkan pandangannya dan Hilona nyaris tenggelam karenanya. "Kenapa? Kenapa aku harus menikah denganmu?" tanya Hilona setelah tersadar jika lamaran yang di utarakan pria itu bukan dialog dalam skripsi imajinasinya. "Karena saat ini, kau sudah terlibat ke dalam skenario hidupku dan mau tidak mau kau harus menerimanya." Salah satu alis tebal milik pria itu terangkat ke atas. Ada senyum yang tertarik dalam sudut bibirnya yang penuh. "Tunggu! Apa maksudmu aku harus menerimanya?" tanya Hilona masih tak mengerti dengan skenario yang tiba tiba saja terjadi. "Anggap saja, pertemuan kita kemarin malam adalah skenario Tuhan untuk mempertemukan kita. Aku akan menjelaskan lebih lanjut setelah kita resmi menikah." Setelah mengatakan hal tersebut, pria itu pergi meningalkan Lona begitu saja. Gila! Ini benar benar skenario yang gila! Bagaimana bisa tiba tiba ada seorang pria melamar Hilona? Menyatakan seolah tidak ada skenario lain selain menikah. Wait! Pria itu mengatakan tentang pertemuan kemarin malam? Pertemuan apa? Hilona berusaha untuk menggali ingatannya tentang pertemuan yang di maksud pria itu. Ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi. Dia sedang menceritakan kisah kelamnya dan tiba tiba saja salah satu skenario yang ia bayangkan terjadi di hidupnya. Perempuan itu menoleh ke samping, ia baru tersadar jika saat ini tidak sedang berada di apartemen lusuhnya. Semua perabotan di ruangan ini terlihat mahal dan berkelas. Hilona menatap pantulan dirinya yang terlihat sama, ia kemudian menatap ke arah satu titik. Ke arah kalung yang saat ini ia pakai. Perempuan itu tak ingat pernah memiliki kalung ini sebelumnya. Lalu tiba tiba sekelebat ingatan muncul di ingatanya. Tentang kejadian malam itu. Kejadian yang membuatnya terjebak dengan pria yang baru saja melamarnya. Pria rupawan dengan jabatan tinggi dan sangat terpandang. "Sial! Aku benar benar harus menikah dengan Kalan Arusha Adhyasta!" Hilona mengusap rambutnya frustasi.

seinseinaa · History
4.8
323 Chs

MY OLD MAN : CINTA KARENA TERBIASA

Khusus Dewasa!! "MY CAPTAIN PRIA" VOL.2 SINOPSIS : Priambodo (24 th) sebagai seorang kapten di jajarannya sedikit heran dengan atasannya pak Hadi Wirawan yang memberikan tugas baru padanya untuk menjaga Putrinya dari incaran mafia yang ingin balas dendam dengan mengincar nyawa putrinya. Selama 24 jam Priambodo di haruskan menjaga Putri Ellana Wirawan (19 th) yang masih duduk di kelas 3 SMA. Priambodo hampir shock saat mengetahui Putri yang akan di lindunginya adalah gadis culun dengan penampilan yang sama sekali tidak menarik dan sering di bully teman-temannya. Dengan menyamar sebagai guru olahraga Priambodo menjalankan tugasnya dengan di temani partner kerjanya yaitu Sanny yang menjadi guru penggantinya. Dengan Perasaan yang hampir gila Priambodo menahan rasa kesalnya saat menghadapi sikap Putri yang kadang di luar nalar, belum lagi saat tahu Atasannya menginginkan dirinya sebagai menantunya. Bagaimana Priambodo menanggapinya? apakah dia menerima perjodohannya dengan Putri di gadis culun? atau lebih memilih Sanny sahabatnya yang mencintainya? Dan bagaimana reaksi Priambodo saat tahu Putri yang di anggapnya culun ternyata seorang Putri Universe yang terkenal di kota asalnya. Tunggu di Novel next NICKSCART "MY CAPTAIN PRIA" MY OLD MAN VOL.1 SINOPSIS : Cinta... Sapalah rindu dengan doa. inshaAllah nafasku akan meng-aamiin-kan disetiap bait baitnya. Cinta... hiasilah rindu dengan bermuhasabah padaNYA.. agar getarannya sampai pada dia yg berhak menerimanya. . Jika banyak yg berpendapat bahwa cinta hadir tanpa alasan, . Maka tidak bagiku, Karena menurutku : "ALLAH lah alasan yang tepat mengapa aku mencintaimu." ( Ardian Adhlino Gavin ) Nayla melihat dari jauh laki-laki yang sedang duduk di teras rumahnya cukup besar. Beberapa hari terakhir Nayla baru saja memikirkan apa yang di katakan sahabatnya Zanna. "Nay , kamu bisa bahagia dengan segala kekayaan yang akan menjadi milikmu jika kamu mau menerima cintanya, terima saja lamaran Ardian Nay, kamu masih muda masa depanmu masih panjang, sedangkan usia Ardian hampir setengah abad, apalagi dengan keadaannya yang sudah sakit-sakitan, kamu hanya menunggu beberapa bulan, dan kalau dia sudah meninggal semua milik Ardian akan menjadi milikmu semua.... "Bagaimana Nayla Kirania, apa kamu bersedia menjadi istriku untuk mendampingi selama hidupku?" tanya Ardian Adhlino Gavin dengan matanya yang sangat teduh. "Aku bersedia." jawab Nayla Kirania dengan dengan pasti.

NicksCart · History
5.0
385 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT