webnovel

Talak 3

Arkan mengucapkan talak pada Istrinya Aisyah hingga tiga kali. Dia tak mengetahui konsekuensi dari ucapannya itu. Begitu tersadar, istrinya tak akan pernah bisa kembali lagi padanya, untuk selamanya. kecuali.... hal itu terjadi. Arkan meminta bantuan Julian untuk menikahi Aisyah dan kembali menceraikannya. Setelah melihat Aisyah, Julian kaget, ternyata perempuan itu tidak seperti pikirannya.Dia pernah melihat Arkan bersama perempuan lain. Bukan Aisyah. Sayangnya, Julian yang sudah mengenal Aisyah semenjak SMP tak ingin mempermainkan pernikahannya untuk ke dua kalinya. Julian tak ingin kesalahannya pada Dyani terulang lagi. Dan tak ingin melepaskan perempuan itu untuk selamanya. bagaimana kisah lengkapnya? silahkan mampir ya... Cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama dan kejadian, itu hanyalah hal yang tak di sengaja ?

dian18051984 · Urban
Not enough ratings
18 Chs

Sahabatku butuh teman.

Seperti biasa, Arkan selalu mengantar Aisyah ke sekolah sebelum dia menuju sekolahnya. Tapi saat pulang, mereka jarang pulang bareng karena kegiatan masing-masing.

Arkan sering latihan basket dan pulang hampir magrib. Seperti hari ini, dia juga telat pulang dan Aisyah akan pulang sendirian meskipun ada beberapa cowok yang bersedia mengantar, tapi gadis itu selalu menolaknya.

Ini kesempatan Aisyah untuk berenang di kolam rumah Arkan. Jika Arkan berada di rumah, gadis itu tak berani berenang di sana.

Pernah suatu waktu, Arkan melihat nya berenang dan alhasil cowok itu langsung menceburkan diri ke kolam renang sehingga membuat Aisyah lari kocar kacir karena cowoknya itu gak bisa tahan melihatnya.

Entah kenapa dengan otak kekasihnya itu dalam beberapa bulan ini agak sedikit mesum.

Aisyah tidak tau saja kalau otak Arkan sudah terkontaminasi oleh Julian, sahabat nya di sekolah. Dan Julian, adalah sahabat Aisyah saat di SMP.

Julian sering menyuguhi sahabatnya itu dengan film dewasa atau majalah dewasa. Dan sesekali Julian hampir saja menyuguhkan siaran langsung untuk sahabatnya itu.

Aisyah terus saja berenang di kolam renang itu, mumpung hanya dia di rumah ini . Tapi, hal tak terduga terjadi. Saat dia berdiri, seseorang memeluknya dari belakang. Gadis itu kaget dan segera berbalik. Dia melihat Arkan yang tersenyum lembut padanya. Sejak kapan cowok ini masuk ke kolam renang.

Aisyah segera menepi, tapi Arkan mengikutinya.

"Ngapain kamu deket-deket? " Aisyah terlihat kesal karena cowok itu makin mendesaknya.

Arkan tak menjawab namun terus mendekati Aisyah dan menghalau gadis itu ke pinggir kolam renang.

Aisyah terjebak. Langkahnya terhenti karena dibatasi dinding kolam renang. Arkan tak berkata sepatah katapun namun dia terus mendekati kekasihnya ini.

Aisyah hendak menyelam untuk menghindari Arkan. Namun Arkan lebih dahulu mengungkung tubuhnya dan terus mendesakknya ke dinding kolam renang. Tubuh mereka bersentuhan dan itu membuat Aisyah gugup.

Arkan menatapnya lembut dan bertanya.

"Siapa aku bagimu? "

"Ke... kekasihku! " Cicit Aisyah sambil menunduk.

"Kenapa aku tak boleh menyentuhmu? " Tanya Arkan dengan tatapan tajam. Tangannya mulai menyentuh pipi gadisnya itu lembut. Nafas Aisyah semakin sesak. Dia sangat takut dalam posisi ini.

"Ki kita belum muhrim! " Jawab Aisyah gugup sambil menunduk.

"Lantas, untuk apa kamu menerima cintaku? " Tanya Arkan lagi. Dia mulai mengangkat dagu gadisnya itu agar menatap matanya. Aisyah tak bisa menjawabnya.

Arkan membungkukkan sedikit tubuhnya lalu mencium bibir gadisnya lembut. Perut Aisyah menegang. Kesadarannya hilang.

Arkan mulai mencium bibir itu penuh hasrat. Dia berusaha memasukkan lidahnya dan mengeksplor mulut kekasihnya itu.

Ciuman itu berlangsung beberapa menit sampai kesadaran Aisyah pulih. Dengan sekuat tenaga dia mendorong Arkan hingga ciuman mereka terlepas. Aisyah langsung menampar pipi Arkan sekuat tenaga dan segera keluar dari kolam renang itu.

Arkan berdiri terpaku. Dia tak menyangka Aisyah akan semarah ini.

"Apa kau tak mencintaiku? " Gumamnya lirih sambil memandang Aisyah yang telah masuk ke rumahnya.

Arkan masih tertegun. Dia sangat yakin kalau Aisyah tak mencintainya. Cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

Aisyah memasuki kamarnya. Dia segera membersihkan dirinya dan memakai pakaian rumahnya.

Aisyah duduk di depan kaca rias dan menatap wajahnya di cermin itu. Gadis itu menyentuh bibirnya.

"Maafkan aku mama... Aku tak bisa menolaknya! " Bisik Aisyah lirih. Dia ingat pesan Almarhumah mamanya yang menasihatinya jangan pernah membiarkan seorang pria yang bukan muhrim untuk menyentuhnya. Itu dosa. Dan sekarang..., dia malah membiarkan Arkan mencium bibirnya dan bahkan memeluk tubuhnya.

"Arkan... ,Apa aku salah? Bukan maksudku menolak semua itu. Tapi ini belum saatnya!" Kata Aisyah membenamkan wajahnya di meja rias itu.

"Tok tok tok! "Aisyah..., kamu ga makan? terdengar suara seorang wanita memanggilnya.

"Ibu sudah pulang?" Aisyah melihat jam dinding, pukul 17.00. Ternyata dia cukup lama di dalam kamarnya.

"Ibu sudah pulang? " Tanya Aisyah saat membuka pintu kamarnya.

"Bu... Aku nginap di rumah teman.! " Kata Arkan yang ternyata sudah ada di dekat mereka.

"Kok nginap di rumah teman? " Tanya Ibunya tampak keberatan.

"Ada tugas kelompok! " Jawabnya singkat.

"Besokkan minggu! " Balas ibunya sedikit curiga.

"Tugasnya banyak Bu. Aku harus menyelesaikan nya tepat waktu! " Jawab Arkan sambil memegang tangan ibunya dan menciumnya. Arkan segera pergi tanpa menoleh ke arah Aisyah. Aisyah terdiam. Biasanya Arkan akan mengucek rambutnya gemas jika akan pergi dari rumah itu.

"Kalian berantem? " Tanya Ibu Maya memandang Aisyah.

"Tidak kok Bu, kenapa? "Aisyah balik nanya.

"Kok pada diam-diam an gitu? " Tanya Ibu Maya lagi.

"Kami gak berantem kok Bu!. Ayo makan. Aku lapar....! " Kata Aisyah nyengir.

...

Arkan memacu motornya cukup kencang ke rumah Julian. Hatinya benar-benar kesal kepada Aisyah. kenapa kekasihnya bersifat seperti itu. Padahal mereka pacaran telah lebih dari satu tahun. Arkan tak pernah diizinkan untuk menyentuhnya.

Sesampai di rumah Julian, Arkan segera ke kamar sahabatnya itu. Cowok itu langsung melemparkan tas ranselnya sembarangan, dan menghempaskan diri ke atas ranjang.

Julian yang baru keluar dari kamar mandi kaget melihat seseorang yang sedang berbaring di atas ranjangnya.

"Kenapa dengan pipimu?" tanya Julian heran saat melihat pipi sahabatnya sedikit memerah.

"Apa? " Arkan segera bangkit dan memandangi wajahnya di cermin.

"Untung aku cepat pergi, jika tidak pasti ketahuan ibu dan semua beranta! " Jawab Arkan cemberut.

Julian penasaran. Akhirnya Arkan menceritakan semuanya bahwa kekasihnya menamparnya karena berusaha mencium dan memeluk kekasihnya. Julian tertawa lepas mendengar penderitaan sahabatnya ini.

"Puas banget lo ketawa ?" Gerutu Arkan. Julian malah tak bisa menghentikan ketawanya.

"Beb..., kamu nginap di rumahku ya! Orang tua dan adik-adikku lagi keluar selama dua hari ini! " Tiba-tiba Julian menelfon Aura kekasih ya.

Arkan langsung cemberut dan mengambil ranselnya.

"Dasar tak setia kawan "Gerutu Arkan

"Bawa Wina sekalian. Sahabatku butuh teman!"

Arkan menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Julian.

"Aku ingin kamu menikmati cinta!" Jawab Julian menatap Arkan sambil tersenyum lembut menatap Arkan.

Arkan malah pucat. Dia tak berani menikmati cinta menurut pemikiran sahabatnya nya itu.