kenapa harus kau..

Andreas tengah sibuk menata barang-barangnya, beberapa potong pakaian dan beberapa berkas kantor yang ia bawa. Meski menginap selama satu bulan menemani mamanya, andreas tetap harus bekerja. Selesai setelah itu dia merebahkan diri di ranjang king size di kamar itu, tak banyak yang berubah. Ia mengedarkan pandangannya menelusuri sudut kamar itu. Kamar ini hampir sama seperti saat ia tinggal dulu. Hanya beberapa barang dan cat yang berubah, andreas dulu sering menginap di rumah itu. Ia selalu menempati kamar itu, dari 4 kamar tamu di rumah itu hanya kamar ini yang ia suka. Tak terasa kantuk mulai menyerang andreas , ia memejamkan mata beberapa saat hingga terdengar ketukan pintu yang membuatnya berjaga kembali.

"tok..tokk.."

Andreas bangit dari ranjang, ia berjalan menuju pintu, dan membuka pintu tersebut.

Tampak sesosok wanita dalam balutan dress warna hitam. Rambut panjangnya terurai dan wajahnya sangat cerah, meski tanpa make up gadis itu terlihat begitu sempurna.

"kak, turun dulu kita makan malam. Tante udah menunggu di bawah" kata kirana yang berdiri di ambang pintu.

Andreas pun tak menjawab hanya berdehem menandakan ia mengerti dan akan menyusul kesana.

Makan malam berjalan dg tenang, bukan hanya bisa di katakan tenang namun juga sangat sunyi. Tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut mereka. tante rossie yang sibuk dengan ponselnya tak menyadari kalau anak dan keponakannya merasa sangat canggung. Kirana telah menyelesaikan makanannya kemudian ia berkata jika ia akan segera tidur. Tante rossie mengiyakan permintaannya untuk lembali ke atas. namun tidak dengan andreas. pria itu masih menatap kirana yang berjalan menjauh darinya. ia ingin segera bangkit namun suara mamanya menghentikan langkah andreas.

"nde.. mama di telfon robby, katanya istrinya tidak enak badan. mungkin karena kehamilan, jadi mama akan kesana sekarang. kamu temani kirana ya sayang."