webnovel

SUSPICIOUS LOVE

Lyn sekarang menjadi gadis yatim piatu tidak ada kasih sayang orang tua tidak ada cinta keluarga menjadi di Putri seorang profesor yang dibunuh di tempat penelitiannya sendiri. Keluarga nya di bantai habis, keluarga Raharja pada malam itu di bantai oleh sekelompok orang. Kata itu terus terngiang di telinga nya "Salahkan suami mu yang menolak memberikan dokumen nya"seringai jahat si penembak Dorr.. Dorr.. Timah panas tersebut menembus kepala satu per satu anggota keluarga nya, ia hanya dapat terisak menyaksikan pembantaian tersebut dengan bekapan tangan dari seorang gadis di sebelah nya. "Ibu ayah aku akan membalas semua nya"bantinya memejamkan mata nya Sraven Aldebaran menguatkan tekad nya untuk membawa sang pujaan hati keluar dari dunia gelap nya, kehancuran diri nya akibat kematian orang tua nya. Pertempuran antara cinta dan dendam pun terjadi. Siapakah yang akan menang Dendam Lyn atau Cinta Sraven yg melibatkan banyak pihak dan konflik yang akan mewarnai perjuangan Sraven "Dia harus melupakan kenangan kelam nya"perintah sraven pada sang dokter itu. "As you wish dude, gue jg bakal lakuin yg terbaik buat Lyn"jawab dokter tersebut menatap lirih gadis yg sedang tertidur itu. "Cinta ku akan membawa diri mu yg dulu kembali tanpa harus mengigat kenangan buruk itu"tekan sraven dalam batin nya menggenggam erat jemari Lyn. "Adikku kau akan baik² saja metode ini yg terbaik, aku dan Fanny menyayangi mu"senyum sang dokter.

Natalia_Ar · Fantasy
Not enough ratings
2 Chs

BAB 2

>HAPPY READING<

"Kamu akan tau bila saat nya telah tiba sayang" senyum Rey memeluk Fanny dan mencium kening nya.

"Huh apa ini akan baik juga untuk diriku ?? Ahk maksud ku aku ingin mengingat kembali hehe" kekeh Fanny menunjukkan lesung pipi di kedua pipi nya.

"Hahaha jangan seperti itu mata mu seakan tenggelam akibat lubang yang ada di kedua pipi mu hahaha" tawa Rey menoel hidung Fanny.

"Jangan salah kan aku ya istri mu ini memang daya tarik nya saat tersenyum nanti aku ada yang suka baru kau tau rasa" delik kesal Fanny menggoda Rey.

"Kyaaa kamu ingin berselingkuh.?? Oh ayolah siapa yang ingin dengan wanita pelupa seperti mu" balas goda Rey menatap jengkel Fanny.

"Rey..."teriak Fanny

"Kau mengesalkan" lanjut nya merajuk meninggalkan Rey lalu masuk ke mobil.

"Lihat saja aku tak ingin berbicara dengan nya"batin fanny memandang keluar jendela saat Rey masuk ke dalam mobil.

"Merajuk hmm" tanya Rey lembut

"Baiklah lanjutkan princess" Rey melajukan mobil ny menuju hunian baru mereka

*******

"Arghhh... Oh kepala ku sakit" erang Lyn menatap sekitar.

"Ahk ini bukan kamar ku"batin nya

Seketika ia mengingat kejadian kemarin saat dia gagal melenyapkan sraven.

"Ahh sudahlah aku masih terlalu letih untuk berpikir nanti saja" Lyn kembali merebahkan tubuh nya biarlah walau dia berada di kandang macan tapi dia sekarang sedang lemah untuk bertindak.

>Dilain sisi<

"Ven gue kangen Lyn kita yang dulu"helaan nafas berat itu berasa dari pria yang sedang duduk di hadapan sraven Galaksi Handoko.

"Heh bukan cuma lo doank kali lak gue juga"sanggah Bima menepuk pundak galaksi

"Hahah ya ampun ni galaksi Bima sakti kompak amat nya kagak ilang-ilang dari SMA" tawa Amelia meledak seketika.

Galaksi dan Bima hanya menatap jengkel ke arah Amelia sedangkan sraven ia hanya menanggapi nya dengan senyuman tipis heran dengan tingkah sahabat sahabat nya itu gila nya tak hilang-hilang padahal sudah dewasa. Nyatanya umur bukan lah faktor penentu kedewasaan seseorang orang.

"Gue ingat dulu Lyn itu bobrok banget apa lagi dia suka banget sama anime"Sarah tersenyum mengigat masa-masa mereka dulu.

"Hmm yakk masih ingat slogan nya Lyn gak??" Tanya Amelia memainkan alis nya.

"Tentu saja"sahut Sarah

"Orang yang tidak memperdulikan teman nya lebih buruk dari sampah hahah" sahut mereka kompak sambil tertawa.

"Aishh itu dialog dari mana gue lupa" Bima menautkan kedua alis nya saking penasarannya.

"Kagak tau gue juga lupa"kekeh Sarah

"Njirrrr punya temen pelupa ya gini deh" Bima menghela nafas nya kecewa.

"Gini gimana galaksi Bima sakti"Tanya Sarah jengkel.

"Woii jan bawa-bawa nama gua bayaran nya mahal"teriak galaksi kesal

Enak aja main make-make nama gue"batin galaksi menatap tajam Sarah.

"Slow vroo mending mikirin Lyn dulu ya ntar aj ribut nya di arena tinju" Bima menepuk pundak galaksi

"Cihh"

"Gimana ven selanjutnya"

" Hipnotis"singkat sraven

"Hah.... Gagal paham gue vroo"galaksi menatap sraven bertanya-tanya.

*********

Lyn termenung memikirkan cara bagaimana dia bisa keluar dari kamar tersebut, melarikan diri dari dan singa yang pasti sebentar lagi akan datang. Mungkin akan membunuh nya karna dia tadi mencoba melenyapkan sang singa di area kekuasaan nya sendiri.

Lyn POV

Heh kau kira aku sudah kalah sraven?? Tidak tidak ada kata kalah dalam kamus ku kau tau itu bukan! Hahahaha kau lihat saja aku tau semua nya semua nya tentang Virus itu, pembantaian keluarga ku, dan kematian ayah ku yang nyatanya seorang ilmuwan hebat yang tak mungkin melakukan kan kesalahan aku takan melupakan hari itu sraven hari yang harus nya jadi hari bahagia tapi seketika berubah menjadi hari penuh darah dan duka.

Tes.. tes... tes...

~TBC

Note:

thanks masih pemanas segini dulu ya

silakan beri kritik dan saran ny reader's

jangan lupa vote buat makin semangat nulis ny.

See U Next Time