Luo Yunyang jelas tak takut untuk menyerang balik.
Saat Li menghunuskan pedangnya, Luo Yunyang sudah bersiap untuk mengendalikan pisau lemparnya yang disebut Mengejar Matahari.
Walaupun Li telah bergerak terlebih dahulu, Luo Yunyang sangat yakin ia dapat menyayat lehernya terlebih dahulu begitu ia mencoba untuk menyerang.
Tepat sebelum pisau itu terlempar dari tas kulit Luo Yunyang, dua pisau terbang seperti kilat dan muncul di hadapannya.
Zhang Hu memegang pisau gandanya seperti jaring, melindungi tubuh Luo Yunyang.
Saat pedang dan pisau ganda itu saling bertabrakan, dalam sekejap Zhang Hu terdorong mundur sebanyak 30 langkah.
Begitu Zhang Hu terdorong mundur, cahaya pedang yang memukai dan telah bergerak menuju Luo Yunyang itu telah kelelahan.
Zhang Hu tak terlihat baik. Ia sangat kelelahan sehingga ia memuntahkan darah segar dari mulutnya.
Lu Tiefeng dan Ma Longlei telah mengambil senjata mereka dan berdiri berjaga-jaga di depannya.
"Bagaimana?" tanya Lu Tiefeng.
Zhang Hu menyeka darah itu dari mulutnya dan susah payah berkata, "Ini tak akan membunuhku."
"Apa yang kau lakukan, Tuan Li? Apakah kau mencoba untuk membunuh anggota Tentara Naga yang Bangkit? Mungkin Pusat Penelitian Sangu memang kuat, tetapi Tentara Naga yang Bangkit juga tak dapat kau remehkan."
Lu Tiefeng melihat ke sekelilingnya sebelum berkata, "Walaupun kami harus mengikuti perintahmu, nyawa kami tak berada dalam genggamanmu! Jika kau ingin membunuh saudara kami, kau harus melangkahi kami dan senjata kami terlebih dahulu!"
Para pejuang yang kuat dari ketujuh pasukan lainnya juga tak menyukai orang bernama Li itu sejak awal, sehingga saat mereka melihatnya mencoba untuk membunuh seseorang tanpa peringatan, mereka tak dapat menahan amarah mereka.
Walaupun mereka berasal dari pasukan yang berbeda dan ada persaingan yang kuat di antara mereka, mereka juga memiliki rasa persatuan yang luar biasa.
Ini artinya, jika mereka menghadapi tekanan eksternal, para prajurit dari delapan pasukan akan menjaga dan mendukung satu sama lain.
"Kami diperintahkan untuk ke sini dan menuruti perintah dari Peneliti Qin. Siapa kau berani-beraninya mengatakan yang sebaliknya?" Xiong Ben mengacungkan kapak besarnya sambil meraung. "Jika kau mencoba untuk menyakiti saudaraku dari delapan pasukan, maka kau harus melewati kapakku terlebih dahulu!"
"Benar! Kau harus meminta ijin pada pisauku!"
Semua tentara yang mendengar suara itu segera berkumpul di sekitar Luo Yunyang. Walaupun Luo Yunyang memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuannya sendiri, hal ini menghangatkan hatinya.
Ia merasa menjadi bagian dari mereka.
Wajah Li memerah saat menghadapi perlawanan dari semua orang. Ia memiliki keyakinan bahwa ia bisa membantai semua prajurit ini, tetapi ia tak dapat menyinggung pasukan khusus ini.
Walaupun mereka adalah ahli bela diri, mereka akan mencari cara untuk membuatnya menderita, bahkan jika ia selamat.
Ditambah lagi, ia menganggap dirinya adalah seorang ahli bela diri yang unggul. Bagaimana mungkin ia merendahkan dirinya dengan melawan sekelompok tentara kasar ini.
"He he… Peneliti Qin, Tuan Li, semuanya… Walaupun tuan Li yang harus disalahkan karena telah menghunuskan senjatanya, tugas kita adalah untuk menemukan tim peneliti yang pertama. Jika ketegangan ini terus terjadi di antara kita selama perjalanan, kita akan dikenakan hukum militer saat kembali nanti. Jika kita bertarung, sama artinya kita hanya menyia-nyiakan waktu terbaik untuk menyukseskan misi penyelamatan ini. Bagaimana jika kita mengesampingkan perbedaan dan melanjutkan perjalanan?" pria tua yang berdiri di samping Peneliti Qin memberi saran dengan tenang.
"Jika Peneliti Qin telah memutuskan jalan terbaik, maka mari kita pergi ke sana."
Tuan Li menatap pria tua itu dengan suram tetapi pada akhirnya ia menganggukkan kepalanya. "Baiklah, mari kita mengambil jalan itu."
Xiong Ben dan yang lainnya tersenyum saat mendengarkan keputusan itu. Akan lebih aman jika mereka bergerak secara bersama-sama.
"Walaupun kita melewati jalan ini, kita masih harus berhati-hati!" kata Li, "Karena kalian sebelumnya mengatakan bahwa aku tak menghargai nyawa kalian, aku akan melihat keadaan di depan sekarang."
Janji Li untuk mengawasi jalan meredakan amarah yang dirasakan para tentara dari delapan pasukan.
"Tetapi akan sangat sulit jika satu orang saja yang menangani kondisi ini. Kau tampaknya punya nyali, nak. Apakah kau berani ikut denganku? Mari kita lihat apakah ada pecundang di Tentara Naga yang Bangkit!" Li menyatakan dengan keras sambil memandang Luo Yunyang.
Ekspresi Xiong Ben berubah. Walaupun ia tampak sangat kasar, ia sebenarnya adalah orang yang cermat. Bagaimana mungkin ia tak bisa melihat rencana jahat Li?
Wajah Lu Tiefeng, Zhang Hu, dan yang lainnya juga tampak marah. Suasananya agak suram saat Lu Tiefeng mengatakan, "Ia masih sangat muda. Ia kurang berpengalaman. Bagaimana jika aku yang menemani Tuan Li?
"He he… Sepertinya ada banyak pengecut di Tentara Naga yang Bangkit!" Tuan Li bahkan tak mempedulikan Lu Tiefeng dan terus membuat komentar sinis.
Peneliti Qin terlihat hendak mengatakan sesuatu tetapi dihentikan oleh pria tua yang tadi berbicara. Semua mata memandang Luo Yunyang.
Mereka tak bodoh. Mereka semua tahu bahwa Li ingin menyelamatkan martabatnya dengan mencoba melakukan sesuatu terhadap Luo Yunyang. Seseorang tak bisa berhadapan secara langsung dengan musuhnya pada saat seperti ini. Jika Luo Yunyang mengiyakannya, maka pernyataan sinis Li berhasil menjeratnya ke dalam perangkap.
Namun, jika ia tak setuju, Li akan menghina kehormatan Tentara Naga yang Bangkit di hadapan semua orang ini.
"Bukan masalah besar, Kakak Lu. Biarkan aku pergi dengannya." Luo Yunyang melewati Zhang Hu dan berjalan maju.
Zhang Hu melihat Luo Yunyang dengan kagum saat Lu Tiefeng menahan Luo Yunyang. "Aku adalah pemimpin regu. Kau harus mendengarkanku selama operasi ini berlangsung."
Saat ia berusaha menarik Luo Yunyang ke belakang, ia menyadari bahwa tubuh Luo Yunyang bagaikan pilar baja yang tak bergerak sedikitpun.
"Ayo pergi!" Li terlihat sangat senang. Sambil berbicara, ia mengambil langkah besar dan berjalan menuju tempat yang ditentukan sebagai jalan paling aman.
Kedua sosok mereka menghilang ke dalam jalan tersebut dalam waktu yang singkat. Sebelum Luo Yunyang bahkan melangkah masuk, bulir-bulir keringat mulai mengalir di kepala Lu Tiefeng.
"Adik Luo sedang dalam bahaya." saat ia menggumamkan kata-kata ini, Lu Tiefeng bergegas menuju gua itu. Tiba-tiba ia dihalangi oleh pria tua.
"Kau harus mematuhi perintah, prajurit!" pria itu menatap Lu Tiefeng dengan dingin.
Saat menghadapi pria tua itu, Lu Tiefeng merasa ia tak sedang berhadapan dengan manusia, melainkan dengan binatang buas raksasa. Mental bajanya berubah menjadi rasa ketakuan yang teramat sangat di bawah tatapan pria tua itu.
Peneliti Qin mengerutkan keningnya tetapi tak mengatakan apapun. Sementara itu, Lu Tiefeng terus bergumam pada dirinya sendiri saat berjalan maju.
Pria tua itu mendengus. "Kalian bertiga harus menjaga perilaku kalian. Jika memang ada sesuatu yang terjadi di dalam, hal itu pasti sudah berakhir."
Kata-kata ini seperti memberi tekanan pada tubuh Lu Tiefeng yang tampak oleng.
Ia telah gagal melindungi Luo Yunyang!
Ia telah gagal menepati janjinya pada Kaisar Api, ia telah menghancurkan kepercayaan dari komandannya, ia telah mengecewakan semua orang.
Saat ia merasakan penyesalan yang besar, Li sudah melompat dengan pedangnya yang telah terhunus dan mencoba memenggal Luo Yunyang sekali lagi di dalam gua.
Ia bahkan tak repot-repot mengatakan apapun pada prajurit muda dari Tentara Naga yang Bangkit itu. Ia hanya menginginakn darah Luo Yunyang untuk membasuh penghinaan yang telah ia dapatkan. Dengan itu, ia dapat mengembalikan kekuasaannya.
Ketika cahaya pedang itu berkedip, wajah lembut pemuda itu akan menjadi bagian dari masa lalu.
Namun, ketika ia menghunuskan pedangnya dengan penuh kemarahan, seberkas cahaya muncul di sudut matanya. Cahaya itu cepat seperti petir, terbang dengan menakutkan ke arah cahaya pedang yang telah ia ciptakan.
Apa itu?
Li bahkan tak sempat menyebutkan namanya sendiri ketika kilatan pisau itu tiba-tiba melewati tubuhnya. Tubuhnya sangat kuat dan bisa menahan serangan dari guru bela diri kelas tiga. Tetapi kali ini, tubuhnya terbagi menjadi dua.
"Mereka yang ingin dihancurkan oleh para dewa akan dibuat gila terlebih dahulu!1 [9] Peribahasa ini menggambarkan dirimu dengan sempurna. Kau tak dapat menyalahkanku atas keinginanmu sendiri untuk mati!" Luo Yunyang berkata dengan acuh tak acuh pada Tuan Li yang kepalanya terputus tetapi matanya masih terbuka lebar.
Ada sebuah tas yang terbuat dari kulit yang tak dikenali di tubuh Tuan Li. Ketika membukanya, Luo Yunyang menemukan delapan benda seperti kartu dan lebih dari 10 botol dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berisi obat-obatan.
Luo Yunyang mengambil semua benda itu dan menyimpannya ke dalam tasnya sendiri sebelum mendeteksi sebuah lubang yang tak terlalu jauh. Kemudian, ia menendang mayat Tuan Li ke dalam lubang itu.
Setelah semuanya selesai, Luo Yunyang tak memeriksa gua itu lebih jauh. Ia cukup percaya diri terhadap kemampuannya untuk bergerak sendiri, tetapi ia merasa bahwa mengikuti Peneliti Qin akan lebih mudah. Luo Yunyang memiliki firasat bahwa ia mungkin memiliki metode untuk menghubungi tim peneliti terdahulu.
Tiga menit kemudian, dia berjalan keluar dari pintu masuk itu dengan acuh tak acuh. Ketidakpercayaan terlukis di wajah semua orang ketika melihatnya keluar.
Mayoritas dari mereka merasa bahwa Luo Yunyang telah berhasil lolos dari sebua malapetaka. Mereka semua merasa kasihan kepadanya. Tak ada satupun dari mereka yang memiliki harapan bahwa Luo Yunyang akan selamat.
Sepertinya Li masih khawatir tentang reaksi dari Tentara Naga yang Bangkit. Kalau tidak, ia pasti telah melakukan sesuatu kepada Luo Yunyang.
Lu Tiefeng dan dua pria lainnya merasakan adanya air mata yang mengalir di pipi mereka. Luo Yunyang telah keluar dengan selamat. Hal ini jelas merupakan skenario terbaik!
Akan ada peluang untuk balas dendam jika Luo Yunyang terluka, tetapi mereka tak akan mempermasalahkan hal itu sekarang.
"Apakah kau baik-baik saja?" Lu Tiefeng bertanya sambil berusaha keras untuk menyembunyikan emosinya.
"Aku baik-baik saja. Tak bisakah kau lihat bahwa aku sangat baik-baik saja?" Luo Yunyang tersenyum pada Lu Tiefeng.
Lu Tiefeng dan Zhang Hu saling bertukar pandang. Mereka berdua merasa lebih baik mereka tak bertanya lebih jauh. Jika Luo Yunyang bisa memaksakan dirinya untuk tersenyum, maka mereka tak akan menunjukkan lukanya.
Walaupun wajahnya tak dipukul, siapa yang tahu seberapa banyak tubuhnya itu terluka?
"Mengapa Tuan Li belum keluar?" Walaupun lelaki tua itu terkejut, ia tak terlalu menganggap orang seperti Luo Yunyang itu hebat. Namun ketika Tuan Li tak kunjung keluar setelah beberapa saat, pria tua itu tak bisa menahan dirinya untuk bertanya pada Luo Yunyang.
"Tuan Li belum kembali? Ia tepat di belakangku. Ia menyuruhku untuk menyisiri jalan sejauh 20 meter ke depan sebelum aku kembali." Luo Yunyang terlihat sangat polos seperti kelinci putih yang tak berbahaya.