32 Kepolosan Nana

Suatu sore di klub merajut, Nana sedang sibuk bermain dengan benang dan jarum untuk dia sulap menjadi sebuah sarung tangan. Di saat bersamaan, para seniornya sedang asyik mengobrol karena pekerjaan mereka telah selesai.

Obrolan mereka terasa aneh di telinga Nana, beberapa kata yang mereka sebutkan tidak bisa dimengerti oleh Nana. Karena penasaran, Nana pun segera bertanya setelah rajutannya yang tinggal sepuluh persen itu selesai dibuat.

"Senpai! Kalian lagi ngomongin apa? Aku gak ngerti. Kondom itu apa?" Nana bertanya dengan wajah yang polos.

Para senior terkaget-kaget, mereka tidak mengira kalau Nana masih sepolos itu. Tapi, mereka tidak mau menodai Nana dengan memberitahu apa itu kondom yang sebenarnya. Biarlah waktu yang memberi tahu Nana.

"Kondom itu alat pengaman, supaya tidak terjadi kecelakaan," jawab Senpai 1

"Pengaman? Pengaman apa?" tanya Nana.

"Anu..." Senpai 1 dan Senpai 2 saling memandang, sulit untuk menjelaskan.

"Oh, jangan-jangan pengaman jari, ya?" Nana menebak dengan semangat, seolah jawabannya benar.

"Anu..." Senpai 1 dan Senpai 2 masih kebingungan.

"Iya, Nana. Kondom itu pengaman jari." Senpai 3 ikut nimbrung.

Dia tersenyum kepada senpai lainnya. Senyumannya seolah mengatakan 'Serahkan saja padaku!'

"Oh, tapi buat apa pengaman jari? Emang penting, ya?" Nana bertanya lagi.

"Penting banget, Nana. Kondom itu bisa ditaruh di jari buat main gitar. Bisa juga dipake sama koki biar tangannya gak lecet," jawab Senpai 3.

"Oh, gitu. Tapi, tadi aku dengar senpai pada bilang 'gak enak' gitu. Emang apanya yang gak enak?" Nana masih penasaran.

"Kondom itu dipake khusus untuk cowok, soalnya bahannya agak kasar, gak cocok sama cewek. Jadi, kalo cewek pake kondom rasanya gak enak, bisa bikin kulit rusak."

"Oh, ya ya, makasih senpai. Sekarang aku mengerti." Nana mengangguk-ngangguk.

Senpai 1 dan Senpai 2 menahan tawa, namun mereka juga berekspresi tidak tega.

"Nana, kamu punya temen yang suka main gitar gak? Atau suka masak?" tanya Senpai 3.

"Ada! Ota-hentai, Lev-hentai, sama Gen-hentai. Ota-hentai suka memasak, Lev-hentai suka main gitar, Gen-hentai suka memasak sambil main gitar."

"Waah, keren," puji Senpai 3. "Kalau Nana pengen lihat kondom, coba aja Nana tanya sama mereka. Mereka bertiga pasti punya."

"Oke senpai! Besok aku akan tanya sama mereka," balas Nana, kegirangan.

*Besoknya

Seperti yang sudah direncanakan, pagi ini Nana berniat menanyakan perihal kondom kepada teman-teman lelakinya. Karena sekarang hari Selasa, Nana tidak berani bertanya kepada Gen. Nana memutuskan untuk bertanya pada Ota lebih dulu.

"Ota-hentai. Kamu punya kondom?" tanya Nana.

"Eh? Kondom? Tidak, aku belum sedewasa itu," balas Ota, sedikit gugup.

"Tapi, senpai-ku bilang tukang masak biasanya punya kondom, loh. Masa kamu gak punya?" Nana mendesak.

"Memangnya tukang masak harus punya kondom, ya? Tukang masak macam apa itu?" pikir Ota, bingung.

Lalu, Nana melihat jari-jari Ota yang dibalut oleh plester. Karena Ota seorang koki, sudah pasti luka itu didapat saat dia memakai pisau di dapur.

"Tuh, kan! Harusnya kamu pake kondom aja, biar aman!" ujar Nana sambil meraba jari-jari Ota yang dibalut plester.

"Eh, tapi—"

"Sudahlah, besok aku beliin kamu kondom deh," kata Nana, lantas dia segera pergi meninggalkan Ota.

Setelah itu, Nana menghampiri Lev yang sedang tersenyum menatap langit.

"Lev-hentai!!!" Nana berteriak di sebelahnya.

"Iya, ada apa Nana?" Lev menoleh.

"Kamu punya kondom, gak?" tanya Nana.

"Oh, iya aku punya. Kenapa memangnya?" Lev bertanya balik.

Rock dan Kensel yang mendengar percakapan itu terperangah kaget.

"Lev punya kondom???"

"Waah, bagus. Aku lihat dong." Nana antusias.

"Duh, maaf. Kondomnya ada di rumah, aku lupa bawa."

Balasan dari Lev membuat ekspresi Nana turun.

"Yaah. Padahal aku pengen lihat kamu pake kondom, loh."

Rock dan Kensel kembali terperangah, rasanya pembicaraan mereka sudah terlalu intim.

"Jangan-jangan, Lev ada hubungan gelap sama Nana!!??" bisik Rock dan Kensel

"Hahaha, maaf ya." Lev meminta maaf karena dia lupa bawa kondom.

"Ya sudah, gapapa. Kalau boleh tahu, kamu beli kondom di mana?" tanya Nana, penasaran.

"Oh, aku gak beli. Aku dikasih sama Akemi," jawab Lev.

"Dikasih Akemi!!!???" Kensel dan Rock semakin terkaget.

"Dikasih Akemi?" tanya Nana, memastikan.

"Iya, Akemi itu tukang jualan kondom. Coba aja kamu tanya, dia pasti punya," jawab Lev, dengan wajah meyakinkan.

"Akemi jualan kondom!!!???" Reaksi kaget Rock dan Kensel sudah tidak keruan.

"Waah, oke deh. Aku mau tanya sama Akemi kalo gitu. Makasih ya, Lev-hentai."

Setelah itu, Nana pergi untuk menanyakan kondom kepada Akemi.

Maggiana sedang duduk bersama Akemi, jadi ketika Nana bertanya soal kondom, Maggiana juga ikut mendengarkan.

Satu menit kemudian Lev dikejar Maggiana.

avataravatar
Next chapter